Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Sulawesi Utara

Beredar Selebaran Rencana Aksi di Manado, Ini Sikap Ketua GMNI Sulut dan Seruan GMIM

Digelar sebagai bentuk solidaritas untuk Affan Kurniawan, driver ojol yang dilindas mobil kendaraan taktis (rantis) polisi.

|
Penulis: Arthur_Rompis | Editor: Isvara Savitri
Kolase/HO
ILUSTRASI - Ilustrasi demo. GMIM keluarkan seruan merespon demo yang terjadi di berbagai daerah di Indonesia. 

TRIBUNMANADO.COM, MANADO - Beredar di media sosial ajakan untuk melakukan unjuk rasa pada Senin (1/9/2025).

Dalam info tersebut disebut, unjuk rasa disebut akan berlangsung di DPRD Provinsi Sulut, Jalan Raya Manado Bitung, Kelurahan Kairagi Satu, Kecamatan Mapanget, Kota Manado, Sulawesi Utara.

Masih dalam info tersebut, titik start dari Taman Makam Pahlawan di Jalan Yos Sudarso, Kelurahan Kairagi Weru, Kecamatan Paal Dua. 

Ketua DPD GMNI Sulut M Taufik Poli yang dikonfirmasi terkait rencana aksi tersebut membenarkan pihaknya akan ikut aksi tersebut. 

"GMNI ikut," kata dia via WhatsApp, Sabtu (30/8/2025).

Namun ia menegaskan bahwa aksi yang dilakukannya mengedepankan aksi damai.

Murni dalam rangka protes atas kenaikan gaji dan tunjangan perumahan anggota DPR RI. 

Seruan GMIM

Gereja Masehi Injili di Minahasa (GMIM) mengeluarkan sejumlah seruan menyikapi aksi demonstrasi di berbagai daerah di Indonesia.

Seruan tersebut disampaikan lewat surat seruan pastoral bernomor K.1632/PPD.VII/08 - 2025 bertanggal 30 Agustus 2025.

Surat tersebut beredar di medsos. Surat ini ditandatangani Plt Ketua Sinode GMIM Janny Rende dan Sekretaris Evert Tangel.

Isi seruan itu adalah pertama sebagai orang percaya kita diajak untuk menjalani hak berpendapat secara bijak, bermartabat dan dalam bingkai hukum.

Rasul Paulus mengingatkan kita dalam Roma 13 : 1 untuk tunduk kepada pemerintah sebagai hamba Allah bagi kebaikan.

Oleh sebab itu segala bentuk aspirasi hendaknya disampaikan dengan cara cara damai, bukan kekerasan yang melukai sesama maupun lingkungan hidup bersama.

Kedua, Gereja menegaskan bahwa segala bentuk kekerasan, anarkisme dan perusakan bukanlah jalan Kristus.

Firman Tuhan berkata carilah jauhilah yang jahat dan lakukanlah yang baik, carilah perdamaian dan berusahalah mendapatkannya (Mazmur 34 : 15).

Oleh karena itu marilah kita menjadi umat pembawa damai, bukan menambah luka dan perpecahan.

Ketiga, dalam keyakinan sebagai umat Tuhan kita senantiasa berdoa bagi pemerintah, aparat keamanan dan seluruh rakyat Indonesia, agar dalam kebersamaan dan hikmat mampu mengambil keputusan yang bijak demi keadilan, kesejahteraan dan perdamaian bangsa.

Empat dalam situasi bangsa yang penuh tantangan ini marilah kita tampil sebagai pembawa damai, teladan dalam sikap serta sumber penghiburan dan pengharapan bagi sesama.

Janganlah kita terprovokasi oleh narasi yang memecah belah, melainkan berkomitmen membangun persaudaraan sejati di tengah masyarakat.

Dengan penuh kasih, Gereja mengimbau seluruh warga jemaat untuk tetap tenang dan waspada.

Jadilah pembawa damai yang setia pada Kristus, sekaligus warga negara yang bertanggung jawab dalam menjaga ketertiban dan keamanan bangsa.

 

 

(*)

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved