Pemkab Sangihe
Doa Bersama Lintas Agama di Sangihe, Simbol Persatuan dalam Keberagaman
Pemerintah Kabupaten Kepulauan Sangihe bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), tokoh agama.
Penulis: Eduard Joanly Tahulending | Editor: Rizali Posumah
TRIBUNMANADO,CO,ID, SANGIHE - Pemerintah Kabupaten Kepulauan Sangihe bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), tokoh agama, serta komponen masyarakat menggelar kegiatan Doa Bersama Lintas Agama.
Kegaitan ini dilaksanakan di Ruang Serbaguna Rumah Jabatan Bupati, Kelurahan Tona II, Kecamatan Tahuna Timur, Kabupaten Sangihe, Provinsi Sulawesi Utara, Senin 1 September 2025.
Acara ini diikuti dengan penuh khidmat oleh berbagai elemen masyarakat dari lintas agama yang ada di Sangihe.
Kegiatan ini diawali dengan sambutan singkat dari panitia penyelenggara, yang kemudian dilanjutkan dengan doa bersama secara bergantian.
Para tokoh agama mewakili masing-masing umat beragama memimpin doa dengan penuh penghayatan.
Kehadiran mereka menjadi simbol kebersamaan dan rasa tanggung jawab yang sama dalam menjaga kedamaian bangsa dan daerah.
Dalam doa yang dipanjatkan, tersirat harapan agar bangsa Indonesia dijauhkan dari perpecahan dan diberi kekuatan untuk menghadapi setiap tantangan.
Doa juga dipersembahkan bagi para korban konflik dan tragedi yang terjadi di beberapa wilayah Indonesia, sebagai bentuk solidaritas kemanusiaan dari masyarakat Sangihe.
Bupati Kepulauan Sangihe, Michael Thungari, S.E., M.M., dalam sambutannya menekankan pentingnya kebersamaan di tengah perbedaan iman dan keyakinan.
Menurutnya, doa lintas agama ini merupakan wujud nyata bahwa kerukunan dapat terus terjaga bila setiap orang menanamkan semangat persaudaraan dan solidaritas.
“Setiap nyawa yang hilang akibat konflik adalah kerugian besar bagi bangsa. Karena itu, perpecahan tidak boleh dibiarkan berlarut,” tegas Bupati Thungari di hadapan peserta doa bersama.
Ia juga mengajak seluruh masyarakat untuk tidak mudah terprovokasi oleh isu-isu yang dapat memecah belah persatuan.
Bupati menyampaikan duka cita mendalam atas tragedi yang telah menelan korban jiwa di sejumlah daerah di Indonesia.
Ia menegaskan bahwa musibah tersebut menjadi pengingat akan pentingnya menjaga kedamaian, karena hanya dengan ketenangan dan kerukunanlah bangsa dapat terus melangkah maju.
Momentum doa bersama ini juga dimanfaatkan untuk mendoakan Kabupaten Kepulauan Sangihe agar tetap dalam lindungan Tuhan Yang Maha Kuasa.
Harapannya, daerah ini senantiasa diberi kedamaian, kesejahteraan, serta terhindar dari segala bentuk konflik maupun bencana yang bisa menghambat pembangunan.
Selain itu, kegiatan ini menunjukkan bahwa masyarakat Sangihe memiliki komitmen kuat terhadap persatuan nasional.
Perbedaan agama, budaya, dan keyakinan tidak menjadi penghalang, justru menjadi kekuatan yang menyatukan semua elemen untuk menjaga kedamaian dan keharmonisan bersama.
Suasana penuh kekeluargaan tampak selama acara berlangsung.
Para tokoh agama, pejabat daerah, dan masyarakat duduk berdampingan tanpa sekat, mencerminkan semangat kebhinekaan yang hidup dan nyata di tengah masyarakat Sangihe.
Melalui doa bersama ini, diharapkan masyarakat semakin sadar akan pentingnya menjaga kerukunan dan terus memperkuat persaudaraan.
Dengan semangat persatuan, Indonesia diyakini mampu melewati setiap ujian, dan Kabupaten Kepulauan Sangihe dapat terus menjadi daerah yang aman, damai, serta sejahtera bagi seluruh warganya.
Tentang Sangihe
Kabupaten Kepulauan Sangihe merupakan kabupaten di Provinsi Sulawesi Utara, Indonesia.
Sebelum Pemekaran Kabupaten ini bernama Daerah Tingkat II Kabupaten Kepulauan Sangihe Dan Talaud ( SATAL ), dan merupakan induk pemekaran dari Kabupaten Kepulauan Talaud dan Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro pada tahun 2002 dan 2007.
Ibu kota kabupaten ini adalah Tahuna.
Kabupaten Kepulauan Sangihe terletak di antara Pulau Sulawesi dan Pulau Mindanao, Filipina serta berada di bibir Laut Sulawesi dan Samudera Pasifik.
Wilayah kabupaten ini meliputi 3 klaster, yaitu Klaster Tatoareng, Klaster Sangihe dan Klaster Perbatasan, yang memiliki batas perairan internasional dengan Provinsi Davao Occidental di Pulau Mindanao, Filipina.
Sangihe terdiri dari 15 kecamatan, 22 kelurahan, dan 145 desa.
Bupati Kepulauan Sangihe saat ini adalah Michael Thungari dan Wakil Bupatinya adalah Tendris Bulahari.
Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.
Bupati Kepulauan Sangihe Pimpin Apel Perdana September 2025, Tekankan Sinergi ASN-TNI-Polri |
![]() |
---|
Pelatihan Divemaster Jadi Investasi Masa Depan Laut dan Pariwisata Kepulauan Sangihe |
![]() |
---|
Bupati Sangihe Michael Thungari Hadir Rapat Timpora, Sorot Persoalan Administrasi Kependudukan |
![]() |
---|
Ketua TP PKK Kepulauan Sangihe Dampingi Tim Pemprov Sulawesi Utara dalam Penilaian Lomba |
![]() |
---|
Kasus HIV AIDS Alami Peningkatan, Dinkes Sangihe Ungkap Penyebabnya, Kini Gencar Sosialisasi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.