Dosen di Jambi
Kenangan Warga tentang Dosen Perempuan yang Dibunuh Bripda Waldi: Ramah, Tak Pernah Nyinggung Orang
Madin Maulana Ketua Lingkungan Perumahan Al Kausar Residence itu menjadi satu di antara orang pertama yang menyaksikan penemuan jenazah EY.
Ringkasan Berita:
- Saksi bernama Madin Maulana yang juga Ketua Lingkungan Perumahan Al Kausar Residence itu menjadi satu di antara orang pertama yang menyaksikan penemuan jenazah EY.
- Sejumlah rekan kerja EY dari kampus mendatangi Madin dan meminta bantuan mendobrak pintu rumah korban yang beralamat di Kecamatan Rimbo Tengah, Kabupaten Bungo, Provinsi Jambi.
- Sebagai tetangga yang tinggal sekitar lima meter dari rumah korban, Madin mengaku tidak mendengar suara teriakan atau hal mencurigakan pada malam kejadian.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Tetangga dari perempuan EY, dosen yang ditemukan meninggal di rumahnya, menceritakan bagaimana keseharian korban.
Saksi bernama Madin Maulana yang juga Ketua Lingkungan Perumahan Al Kausar Residence itu menjadi satu di antara orang pertama yang menyaksikan penemuan jenazah EY.
EY merupakan perempuan yang tinggal sendirian di rumah tersebut.
Sepengetahuan Madin, EY belum menikah.
Selama tinggal di perumahan tersebut, EY jarang keluar rumah bersosialisasi dengan tetangga.
Dia hanya terlihat saat berangkat dan pulang kerja, naik kendaraan.
EY pun jarang berkumpul dengan ibu-ibu di perumahan.
"Saya dulu juga pernah bertemu dan pernah bilang, supaya gabung grup perumahan, biar kalau ada apa-apa bisa kasih tahu, karena ibu kan sendirian," ujarnya.
Ia mengenang, EY merupakan sosok perempuan yang ramah dan tidak pernah menyinggung orang lain.
"Baik orangnya. Tapi tidak banyak cerita," lanjutnya.
Madin dan warga perumahan berharap kasus tersebut bisa terang dan pelakunya ditemukan, sehingga pihak keluarga dan warga tenang.
Pintu Didobrak
Kasus ini terungkap pertama kali berawal pada Sabtu (1/11/2025) sekira pukul 12.00 WIB.
Kala itu, sejumlah rekan kerja EY dari kampus mendatangi Madin dan meminta bantuan mendobrak pintu rumah korban yang beralamat di Kecamatan Rimbo Tengah, Kabupaten Bungo, Provinsi Jambi.
Pasalnya, mereka khawatir sebab EY sudah dua hari tidak mengajar.
Madin bersama para saksi kemudian sepakat mendobrak pintu rumah korban.
Betapa terkejutnya mereka saat masuk, EY ditemukan sudah terbujur kaku di tempat tidur rumahnya.
“Saat masuk ke dalam, saya lihat sudah terbujur, wajahnya sudah tertutup bantal,” ujar Madin.
“Saat itu lihat mayat, kami terkejut. Warga yang lihat juga menangis,” ucapnya.
Madin pun langsung menghubungi Polres Bungo. Tak berselang lama, polisi datang ke lokasi.
Sebagai tetangga yang tinggal sekitar lima meter dari rumah korban, Madin mengaku tidak mendengar suara teriakan atau hal mencurigakan pada malam kejadian.
Ia juga tidak mengetahui pasti kapan peristiwa itu terjadi.
EY sendiri bekerja di kampus yang diketahui terakreditasi B.
Kampus tersebut memiliki lima program studi yang berfokus pada administrasi dan kesehatan. EY sendiri merupakan Ketua Program Studi S1 di kampus tersebut.
Ia disebut-sebut berasal dari Kuamang Kuning, Kabupaten Bungo.
Kabur Pakai Wig
Pada Minggu (2/11/2025) sore, Kapolres Bungo AKBP Natalena Eko Cahyono memaparkan hasil penyelidikan awal kasus pembunuhan ini.
Menurutnya, kondisi tubuh korban menunjukkan tanda-tanda kekerasan yang cukup parah.
Ia juga menyampaikan bahwa pelaku menunjukkan kecermatan dalam menjalankan aksinya, termasuk teknik mengelabui pengawasan kamera.
“Pelaku ini memakai wig, rambut palsu, untuk keluar masuk rumah."
"Ini untuk mengelabui CCTV dan warga. Jadi yang terlihat adalah orang gondrong,” jelas Natalena.
AKBP Natalena menyebut pelaku bengis dan kejam.
“Pelaku ini bengis dan kejam,” ujar AKBP Natalena.
Pelaku Bripda Waldi (22) yang merupakan anggota polisi aktif bertugas di Polres Tebo tega menghabisi korban lantaran cintanya ditolak.
Waldi dan korban pernah menjalin hubungan, namun berpisah.
Pelaku diduga kembali mencoba mendekati korban, namun ditolak.
Meski demikian, kata dia, polisi masih menyelidiki kemungkinan adanya pelaku lain.
AKBP Natalena memastikan proses hukum tetap berjalan transparan meskipun pelaku merupakan anggota kepolisian.
"Barang bukti yang diamankan honda jazz warna putih, serta motor PCX warna merah, serta handphone milik korban," ujarnya.
Bawa Harta Korban
Dari lokasi kejadian, pelaku Bripda Waldi mengambil sejumlah barang milik korban seperti mobil Honda Jazz, sepeda motor Honda PCX, perhiasan, dan gawai.
Polisi menemukan mobil korban di wilayah Kabupaten Tebo, tidak jauh dari tempat tinggal pelaku, lengkap dengan perhiasan di dalamnya.
Sementara motor PCX milik EY ditemukan terparkir di RSUD H. Hanafie Muaro Bungo.
Hasil Visum Ada Cairan
Pemeriksaan jenazah yang dilakukan oleh dr. Sepriyedi dari RSUD H Hanafie Muara Bungo menemukan bukti kekerasan yang signifikan.
Dokter menemukan lebam dan luka di area kepala dan leher, serta tanda-tanda mencurigakan di sekujur tubuh korban.
Bukti-bukti kekerasan yang ditemukan antara lain:
1. Luka di Kepala
Terdapat lebam di seluruh wajah dan benjolan besar di kepala bagian belakang dengan dimensi lebar sekitar 13 cm dan panjang 10 cm.
2. Kekerasan Leher dan Bahu
Ditemukan lebam pada bagian leher dan memar di kedua bahu (kanan dan kiri), yang diduga akibat benda tumpul atau tajam.
3. Dugaan Kekerasan Seksual
Tim medis juga menemukan adanya cairan pada bagian organ intim korban, yang mengindikasikan adanya dugaan kekerasan seksual.
Dokter memperkirakan Dosen EY, yang merupakan warga Kecamatan Pelepat Ilir, ini telah meninggal dunia sekitar 12 jam sebelum ditemukan.
Perkiraan waktu kematian ini didukung oleh temuan darah berwarna gelap yang keluar dari mulut dan hidung korban, yang mengindikasikan proses pembusukan awal.
Tanpa Toleransi
Kapolres Bungo menjamin proses hukum akan berjalan profesional dan transparan meski terduga pelaku adalah anggota kepolisian.
Ini sesuai dengan perintah tegas dari Kapolda Jambi.
"Kami menegaskan, meskipun pelaku merupakan oknum anggota Polri, proses hukum dilakukan secara profesional, transparan, dan tanpa ada perlakuan khusus," tegas AKBP Natalena Eko Cahyono.
Ia berjanji tidak akan ada upaya penyembunyian kasus.
"Anggota yang bersalah akan diproses pidana umum dan juga kode etik kepolisian, tidak ada toleransi, siapapun dia," tandasnya.
Atas perbuatannya, pelaku disangkakan Pasal berlapis yakni pembunuhan dan pencurian yang disertai dengan kekerasan.
Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.
Bergabung dengan WA Tribun Manado di sini >>>
Simak Berita di Google News Tribun Manado di sini >>>
Baca Berita Update TribunManado.co.id di sini >>>
SUMBER: TribunJambi.com
| Bripda Waldi Pelaku Pembunuhan Dosen di Jambi Kabur Pakai Wig, Polisi: Untuk Kelabui CCTV dan Warga |
|
|---|
| Komentar Polisi Setelah Tangkap Bripda Waldi, Pelaku Pembunuhan Dosen di Jambi: Bengis dan Kejam |
|
|---|
| Motif Bripda Waldi Tega Bunuh Dosen Wanita di Jambi Diungkap Kapolres Bungo: Cinta Ditolak |
|
|---|
| Cerita Tetangga saat Dapati Dosen Perempuan di Jambi Ditemukan Meninggal: Warga yang Lihat Menangis |
|
|---|
| Fakta Baru Kasus Pembunuhan Dosen oleh Oknum Polisi di Jambi: Polres Selidiki Motif Lain |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/manado/foto/bank/originals/KASUS-PEMBUNUHAN-Potret-rumah-yang-menjadi-lokasi-kejadiani90.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.