Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kecelakaan Lalu Lintas

Kecelakaan Maut, Perawat Taman Ditabrak Truk di Lampu Merah, Korban Hendak Ambil Beras

Terjadi kecelakaan maut di Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat (Kalbar) pada Sabtu 25 Oktober 2025 malam.

TribunPontianak.co.id
KECELAKAAN MAUT: Terjadi kecelakaan maut di Simpang Empat Lampu Merah Jalan Mayor Alianyang, Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat (Kalbar) pada Sabtu 25 Oktober 2025 malam. Korban bernama Edy Sunanto (57) warga Sungai Raya Dalam, Kubu Raya, Kalbar yang meninggal akibat kejadian kecelakaan ini. 
Ringkasan Berita:
  • Kecelakaan maut di wilayah Kubu Raya Kalbar
  • Seorang perawat taman tewas akibat insiden ini
  • Kecelakaan antara motor dengan dengan truk

TRIBUNMANADO.CO.ID - Terjadi kecelakaan maut di Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat (Kalbar) pada Sabtu 25 Oktober 2025 malam.

Tepatnya kecelakaan di Simpang Empat Lampu Merah Jalan Mayor Alianyang, Kecamatan Sungai Raya.

Insiden maut itu melibatkan kendaraan truk dengan sepeda motor korban.

Peristiwa nahas tersebut mengakibatkan seorang pemotor tewas.

Korban bernama Edy Sunanto (57) warga Sungai Raya Dalam, Kubu Raya, Kalbar yang meninggal akibat kejadian kecelakaan ini.

Korban yang dikenal sebagai sosok perawat taman di kawasan Pal itu meninggal setelah sempat mendapat perawatan intensif di UGD RS Kartika Husada.

Luka berat yang dideritanya akibat benturan keras membuat nyawanya tak tertolong.

Menurut keterangan Ajizul Syawal (29), menantu korban, Edy adalah sosok yang ramah dan dikenal baik oleh banyak orang.

“Almarhum ini orangnya humble.

Kalau ketemu siapa pun selalu nyapa dan senyum.

Di lingkungan pun dikenal baik,” ungkap Ajizul saat ditemui di Polres Kubu Raya, Senin 27 Oktober 2025.

Edy sehari-hari bekerja di proyek taman. 

Salah satu hasil tangannya bahkan terlihat di Bandara Singkawang, tempat ia ikut menata taman sebelum meninggal dunia.

Korban meninggalkan seorang istri dan empat anak, dua di antaranya perempuan, satu laki-laki dan satu lagi masih duduk di bangku SMP.

“Anak bungsunya sangat dekat dengan ayahnya.

Setiap berangkat dan pulang sekolah pasti cium pipi ayahnya.

Begitu tahu ayahnya meninggal, dia langsung pingsan,” tutur Ajizul lirih.

Kecelakaan bermula saat korban hendak mengambil beras hasil gilingan di Parit Baru. 

Saat berhenti di belakang ambulans di simpang lampu merah, sebuah truk melaju dari belakang dan menabraknya keras karena sang sopir diduga mengejar lampu hijau.

“Truk itu kayak mau kejar lampu hijau, gak sadar ada ambulans berhenti di depan.

Motor almarhum yang di belakang ambulans langsung diseruduk,” jelasnya.

Korban sempat sadar dan merintih kesakitan di rumah sakit.

Namun, ketika keluarga hendak mengurus pemindahan ke RS Antonius atas saran dokter, kondisinya tiba-tiba memburuk dan akhirnya meninggal dunia.

Sang istri mengalami shock berat karena sebelumnya sempat ingin ikut ke Parit Baru, tapi dicegah oleh almarhum.

“Awalnya istrinya mau ikut, tapi almarhum bilang biar dia sendiri saja.

Gak lama, kabar kecelakaan datang,” ujar Ajizul.

Bagi keluarga, kepergian Edy sangat mengejutkan karena sehari sebelumnya masih terlihat sehat.

“Gak ada tanda-tanda sakit.

Jadi waktu dengar kabar kecelakaan, kami semua kaget dan gak percaya,” katanya.
Meski diselimuti kesedihan, keluarga memilih menyelesaikan kasus ini secara damai.

“Kami sudah bermediasi dan pihak terkait memenuhi tanggung jawab.

Kami hanya berharap agar ke depan, sopir truk benar-benar diseleksi dan dilengkapi surat resmi,” tutup Ajizul.

Edy dimakamkan pada Minggu pagi 26 Oktober 2025 di TPU Sungai Raya Dalam, diiringi air mata keluarga, kerabat, dan warga yang mengenang sosoknya sebagai pekerja keras dan pribadi hangat yang selalu menebar senyum.

10 Cara Menghindari Kecelakaan Saat Berkendara

Setidaknya, ada 10 cara untuk antisipasi dan mengendalikan risiko kecelakaan di jalan raya.

1. Bila memungkinan, saat berkegiatan sebaiknya ganti moda transportasi dengan transportasi umum. Hal ini lebih aman ketimbang membawa kendaraan sendiri.

2. Kurangi potensi distraksi saat berkendara.

3. Melihat jauh ke depan, melihat potensi bahaya apa yang bisa timbul di jalan raya.

4. Biasakan berada di satu lajur. Jangan bergerak berpindah pindah jalur.

5. Antisipasi pengemudi yang memiliki sikap suka berpindah lajur. Segera jauhi kendaraan dari pengemudi semacam ini.

6. Antisipasi blindspot pada kendaraan.

7. Teliti setiap persimpangan, gang, lorong. Pelankan kendaraan untuk memantau dan menilai situasi aman untuk lewat atau tidak.

8. Jika ingin pindah jalur, ikuti prosedur yang aman untuk berpindah.

9. Jangan lawan arus.

10. Mengemudilah sesuai kondisi jalan raya dan kesehatan diri sendiri.

(TribunJatim.com)

Baca Berita Tribun Manado di Google News

Kecelakaan Lalu Lintas Lainnya

WA TribunManado.co.id : KLIK

Tayang di TribunPontianak.co.id

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved