Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Penikaman di Jepang

Terungkap Geraldy Ditikam Vergo Dipan saat Sedang Tidur di Jepang, Pelaku dan Korban WNI Sulut

Kasus pembunuhan tersebut terjadi di Kota Ibaraki, Prefektur Ibaraki, Jepang, Minggu (19/10/2025) dini hari.

Editor: Glendi Manengal
Kolase Richard Susilo/Facebook
PELAKU - Vergo Dipan ditetapkan sebagai tersangka pembunuhan di Jepang. Pelaku melakukan penikaman terhadap dua WNI asal Sulawesi Utara saat sedang tidur, Geraldy Budiman jadi korban meninggal. 
Ringkasan Berita:
  • Kasus pembunuhan WNI Sulut di Jepang, Minggu 19 Oktober 2025
  • Pelaku dan korban merupakan warga Sulawesi Utara yang berkerja di Jepang.
  • Geraldy jadi korban pertama ditikam Vergo saat sedang tidur

 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Seorang WNI diduga asal Sulawesi Utara jadi korban pembunuhan di Jepang.

Pelakunya yang bernama Vergo Dipan diduga juga merupakan warga Sulut.

Kasus pembunuhan tersebut terjadi di Kota Ibaraki, Prefektur Ibaraki, Jepang, Minggu (19/10/2025) dini hari.

Peristiwa itu terjadi di kawasan pemukiman sekitar 7 kilometer barat daya Stasiun Mito di kompleks apartemen di dekat Rute Nasional No.6.

Berjarak sekitar 1,1 kilometer arah barat daya Persimpangan Ibaraki-machi Higashi di Jalan Tol Kita-Kanto yang terdapat restoran dan pompa  bensin di dekatnya.

Sosok Vergo Dipan yang Ditangkap Polisi Jepang

Vergo Dipan berusia 24 tahun ditetapkan sebagai tersangka pembunuhan sesama WNi di Jepang.

Dari informasi yang ditelusuri dari berbagai sumber, Vergo diketahui pernah melakukan kasus penganiayaan di wilayah Bitung, Sulut.

Polisi Jepang menetapkan warga negara Indonesia, Vergo Dipan (24), sebagai tersangka pembunuhan terhadap rekan sesama WNI, Geraldy Albert Budiman (27), di sebuah apartemen di Kota Ibaraki, Jepang, Minggu (19/10/2025) pagi.

Vergo mengaku melakukan penikaman terhadap korban.

“Benar, saya yang melakukan penusukan itu,” ujar Vergo kepada penyidik kepolisian Jepang.

Saat beraksi Vergo mengaku menggunakan pisau dapur dan tak ragu melakukan penikaman tersebut.

“Tidak ada keraguan bahwa saya menikam tubuh bagian atas korban dengan pisau dapur,” kata Fergo kepada penyidik, seperti dikutip media setempat.

Dua WNI Jadi Korban, Satu Meninggal, Satu Luka Berat

Dua pria warga negara Indonesia (WNI) menjadi korban penikaman.

Satu di antaranya yakni Geraldy Albert Budiman (27) meninggal dunia dan satu lainnya mengalami luka berat.

Pihak kepolisian Jepang kini tengah memeriksa seorang pria lain yang juga diyakini berkewarganegaraan Indonesia atas dugaan pembunuhan.

Polisi menerima panggilan darurat 119 yang melaporkan adanya keributan dan seorang pria tertusuk.

“Kami menerima panggilan darurat 119 pagi ini dan menemukan ada pria yang ditikam,” ungkap sumber Tribunnews.com di kepolisian Jepang, Minggu (19/10/2025).

Menurut keterangan kepolisian, panggilan darurat diterima sekitar pukul 04.30 waktu setempat dari sebuah gedung apartemen di Kota Ibaraki.

Laporan menyebut seorang pria ditemukan dengan luka tusuk di bagian perut.

Korban yang tewas diketahui bernama Geraldy Albert Budiman, warga negara Indonesia asal Sulut.

Ia ditikam beberapa kali, termasuk di bagian dada, dan dinyatakan meninggal dunia setelah sempat dibawa ke rumah sakit terdekat.

Sementara itu, satu korban lainnya bernama Ray mengalami luka berat akibat tikaman di bagian perut sebelah kiri dan masih menjalani perawatan intensif.

Polisi setempat telah menahan seorang pria yang berada di dekat lokasi kejadian. Pria tersebut diduga kuat juga merupakan WNI dan kini sedang diperiksa intensif.

“Polisi berencana untuk menahannya secara resmi setelah dakwaan dikonfirmasi,” ujar sumber tersebut.

Peristiwa ini terjadi di kompleks apartemen Nagaoka, Kota Ibaraki.

Berdasarkan penyelidikan awal, ketiga pria tersebut saling mengenal, dan diduga sempat terlibat dalam perselisihan sebelum akhirnya terjadi penikaman.

Polisi Jepang masih terus menyelidiki motif dan kronologi lengkap kejadian, termasuk hubungan antar korban dan pelaku, serta pemicu utama pertikaian.

Motif Masih Diselidiki

Motif Vergo melakukan pembunuhan terhadap Geraldy dan satu korban lain masih diselirik pihak Kepolisian.

“Polisi berencana untuk menahannya secara resmi setelah dakwaan dikonfirmasi,” ungkap sumber Tribunnews.com di kepolisian Jepang.

Hingga Minggu malam, aparat kepolisian Prefektur Ibaraki masih melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan memeriksa sejumlah saksi di sekitar lokasi.

PEMBUNUHAN DI JEPANG - Apartemen Nagaoka di Kota Ibaraki tempat lokasi kejadian keributan dan pembunuhan, Sabtu (19/10/2025). Polisi Jepang menetapkan warga negara Indonesia, Vergo Dipan (24), sebagai tersangka pembunuhan terhadap rekan sesama WNI, Geraldy Albert Budiman (27).
PEMBUNUHAN DI JEPANG - Apartemen Nagaoka di Kota Ibaraki tempat lokasi kejadian keributan dan pembunuhan, Sabtu (19/10/2025). Polisi Jepang menetapkan warga negara Indonesia, Vergo Dipan (24), sebagai tersangka pembunuhan terhadap rekan sesama WNI, Geraldy Albert Budiman (27). (Kolase Richard Susilo/Facebook)

Kejadian Terjadi Saat Acara Kecil Sesama Anak Kawanua untuk Perpisahan Korban

Dikutip dari akun X @Xylans, Gerald dan para korban lain tidak mengenal pelaku sebelumnya.

Pada malam kejadian itu adalah acara perpisahan kecil, karena Gerald dan seorang temannya berencana berangkat ke Tokyo besoknya untuk kembali ke Indonesia pada 27 Oktober 2025. 

Pihak Keluarga berharap otoritas Indonesia dan Jepang bekerja sama memastikan pelaku dihukum seadil-adilnya.

Kronologi bermula ketika Gerald dan korban lain melakukan acara perpisahan kecil.

Sebab Gerald dan seorang temannya berencana ke Tokyo untuk kembali ke Indonesia pada 27 Oktober 2025 mendatang.

Kemudian, pelaku bernama Vergo Dipan yang merupakan sesama WNI itu tiba-tiba datang ke acara tersebut, sementara mereka tidak saling mengenal.

Para korban, termasuk Gerald, tidak ikut berpesta lebih lanjut dengan alasan ingin beristirahat karena akan menempuh perjalanan jauh.

Ketika para korban sedang tidur, Gerald menjadi korban pertama yang ditikam oleh Fergo.

Gerald sontak berteriak dengan keras hingga membangunkan dua orang lainnya.

Satu orang berhasil lari keluar apartemen untuk meminta pertolongan, sedangkan lagi, yang juga dijadwalkan pulang ke Indonesia minggu depan, sempat melawan, kini kondisinya kritis.

Teriakan mereka membangunkan penghuni lain di gedung tersebut.

Menurut saksi, pelaku dalam keadaan mabuk berat dan seperti kesurupan, menolak melepaskan senjatanya (pisau).

Para penghuni akhirnya beramai-ramai melumpuhkan pelaku hingga ia sadar dan menjatuhkan pisau.

Sementara Gerald sudah tergeletak di tempat tidur dengan bersimbah darah.

 "Gerald ditikam di dada & perut, saat terlelap. tanpa bisa membela diri. keluarga sangat berduka atas kepergian anak yg dikenal sopan, pekerja keras, dan penuh kasih ini," tulis akun @xylans.

Sebagian artikel telah tayang di Tribunnews.com

-

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Baca berita lainnya di: Google News

WhatsApp Tribun Manado: Klik di Sini

Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved