Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Berita Internasional

Tak Perlu Operasi, Lem Bone-02 Ciptaan China Ini Bisa Rekatkan Tulang Patah Hanya dalam 3 Menit

Inovasi ini diklaim mampu menyatukan tulang yang patah hanya dalam tiga menit melalui satu kali suntikan, tanpa perlu pembedahan invasif.

Kolase Tribun Manado/Istimewa
LEM TULANG - Tak Perlu Operasi, Lem Bone-02 Ciptaan China Ini Bisa Rekatkan Tulang Patah Hanya dalam 3 Menit. Para ilmuwan di negeri tirai bambu berhasil menciptakan lem super canggih yang mampu merekatkan tulang patah hanya dalam waktu tiga menit tanpa perlu operasi besar atau pemasangan logam seperti biasanya. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Dunia medis kembali dikejutkan oleh inovasi dari China. 

Para ilmuwan di negeri tirai bambu berhasil menciptakan lem super canggih yang mampu merekatkan tulang patah hanya dalam waktu tiga menit tanpa perlu operasi besar atau pemasangan logam seperti biasanya.

Tim peneliti dari Provinsi Zhejiang berhasil mengembangkan lem penyambung tulang yang diberi nama “Bone-02”.

Inovasi ini diklaim mampu menyatukan tulang yang patah hanya dalam tiga menit melalui satu kali suntikan, tanpa perlu pembedahan invasif.

Baca juga: Diskon Tarif Listrik Resmi Dihentikan, Pemerintah Janji Siapkan Program Pengganti

Lem medis ini bekerja dengan cara meniru struktur alami kolagen tulang, sehingga dapat menyatu sempurna dengan jaringan tulang manusia.

Dalam uji coba laboratorium, Bone-02 menunjukkan kemampuan tinggi dalam mempercepat proses penyembuhan dan meminimalkan risiko infeksi.

Para peneliti menyebut, teknologi ini bisa menjadi alternatif baru bagi operasi ortopedi, terutama untuk pasien lanjut usia yang memiliki risiko tinggi terhadap pembedahan konvensional.

Jika hasilnya terus positif, Bone-02 berpotensi menjadi game changer di bidang kedokteran tulang dan traumatologi dunia.

Sebagaimana diberitakan Global Times (12/9/2025), produk ini dikembangkan oleh tim dari Rumah Sakit Sir Run Run Shaw, Zhejiang University dan terinspirasi dari cara tiram menempel kuat di permukaan basah, seperti jembatan bawah air.

Ketua tim penelitian sekaligus ahli bedah ortopedi di rumah sakit tersebut, Lin Xianfeng menjelaskan, perekat ini mampu menyatukan fragmen tulang secara presisi dalam dua hingga tiga menit, bahkan dalam kondisi penuh darah.

“Dalam satu percobaan, seluruh proses penyambungan selesai kurang dari tiga menit, jauh lebih cepat dibanding operasi tradisional yang memerlukan sayatan besar serta pemasangan pelat dan sekrup logam,” ujar Lin, dikutip dari Zhejiang Online.

Keunggulan lem tulang yang dikembangkan China

Hasil uji laboratorium menunjukkan performa menjanjikan. Bone-02 memiliki daya rekat hingga lebih dari 400 pon, kekuatan geser sekitar 0,5 MPa, dan kekuatan tekan mencapai 10 MPa.

Angka ini menandakan bahwa lem tersebut berpotensi menggantikan implan logam konvensional dengan risiko infeksi dan reaksi tubuh yang lebih rendah.

Keunggulan lainnya, lem ini dapat diserap alami oleh tubuh selama proses pemulihan, sehingga pasien tidak perlu menjalani operasi kedua untuk mengangkat implan.

Gagasan pengembangan “lem tulang” berawal dari pengalaman Lin pada 2016 saat masih menjadi dokter residen.

Kala itu, ia menyadari betapa rumitnya memperbaiki tulang yang hancur bahkan bagi ahli bedah berpengalaman.

Dari situ, ia mulai mencari solusi yang lebih efisien. Inspirasi muncul ketika ia memperhatikan tiram yang mampu menempel kuat di permukaan lembap bawah air, yang kemudian menjadi dasar inovasi lem tulang tahan cairan tubuh manusia.

Kini, “Bone-02” bukan hanya dianggap sebagai terobosan di bidang ortopedi, tetapi juga menandai langkah besar dalam teknologi biomaterial medis yang ramah tubuh dan efisien untuk masa depan perawatan patah tulang.

Potensi mengubah permainan di dunia medis

Dilansir dari Businness Standard, Senin (15/9/2025), lem tulang inovatif asal China bernama “Bone-02” kini telah diuji pada lebih dari 150 pasien, menandai langkah penting dalam dunia kedokteran ortopedi.

Produk ini digadang-gadang sebagai terobosan besar yang dapat mengubah cara dokter memperbaiki tulang patah.

Selama ini, ahli bedah biasanya menggunakan semen tulang dan pengisi rongga, namun bahan-bahan tersebut tidak benar-benar berfungsi sebagai perekat yang mampu menyatukan fragmen tulang.

Upaya untuk menciptakan lem tulang sejati sebenarnya telah dilakukan sejak tahun 1940-an, dengan berbagai bahan seperti gelatin, resin epoksi, dan akrilat.

Sayangnya, penelitian-penelitian itu terhenti karena masalah biokompatibilitas, yaitu ketidaksesuaian bahan dengan jaringan tubuh manusia.

Apabila “Bone-02” terbukti efektif dalam skala besar, teknologi ini berpotensi mempercepat proses operasi, memperpendek masa pemulihan pasien, dan mengurangi risiko komplikasi akibat operasi lanjutan.

Sebagian artikel tayang di Kompas.com

-

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Baca berita lainnya di: Google News

WhatsApp Tribun Manado: Klik di Sini

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved