Berita Interasional
Zelensky Mohon Bantuan AS dan Barat: Kesepakatan Gaza Bukti Perdamaian di Ukraina Juga Bisa Dicapai
Sebagai Presiden yang negaranya diinvasi, Zelensky, menyoroti sikap dunia khususnya negara-negara Eropa atas penyelesaian perang.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Hamas mendapat sorotan dari para pemimpin dunia.
Kali ini datang dari Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.
Saat ini Ukraina tengah menghadapi invasi Rusia yang dimulai pada Februari 2022 lalu.
Sebagai Presiden yang negaranya diinvasi, Zelensky, menyoroti sikap dunia khususnya negara-negara Eropa atas penyelesaian perang di timur tengah.
Menurutnya, momen perdamaian di Gaza yang menjadi sorotan dunia dimanfaatkan Rusia untuk terus menginvasi Ukraina.
“Dunia menyaksikan apa yang dilakukan Rusia dan bagaimana Rusia mencoba memanfaatkannya, sementara para pemimpin dunia fokus pada upaya mengakhiri perang di Timur Tengah,” terang Zelensky dalam akun X pada Sabtu (11/10/2025).
Dirinya juga mengatakan, kesepakatan damai yang ditawarkan Amerika Serikat dan negara-negara barat telah efektif di timur tengah.
Atas itu, dirinya pun semakin optimis bahwa perdamaian juga bisa dicapai di Ukraina.
“Dan semakin besar perdamaian dan keamanan di satu kawasan, semakin banyak peluang yang ditawarkannya bagi semua orang di dunia,” jelas Volodymyr Zelensky.
Zelensky mengatakan, Ukraina selalu menyerukan kepada dunia untuk mendukung pertahanan masing-masing setiap negara.
"Namun Ukraina sulit mencapai hal tersebut karena Rusia adalah teroris yang terus menyerang dengan lebih keras," ujar dia.
Terutama ketika perhatian global terfokus di tempat lain.
“Bahkan ketika sudah jelas bahwa mereka di Rusia tetap menjadi satu-satunya, secara harfiah terakhir, sumber perang skala penuh ini,” jelasnya.
Volodymyr Zelensky lantas memohon kepada Amerika Serikat dan seluruh negara yang bermitra dengannya untuk terus bertindak tegas dan memberikan tekanan kuat agar rakyat Ukraina merasa didukung dan terlindungi.
Zelensky pun mengaku hari itu telah menerima sinyal dari Amerika Serikat yang mempertimbangkan cara-cara untuk memperkuat kerja sama mereka.
“Kami berterima kasih atas hal ini,” tutup Zelensky.
Pasca kesepakatan gencatan senjata, Israel mulai menarik pasukan dari beberapa posisi di Jalur Gaza, Jumat (10/10/2025)
Ribuan warga Palestina yang mengungsi kini pulang ke rumah setelah dua tahun pertempuran sengit.
Tembakan mulai berhenti pada pukul 09.00 GMT (16.00 WIB) sebagai persiapan perjanjian gencatan senjata dan pemulangan para sandera.
Badan pertahanan sipil Gaza melaporkan, pasukan dan kendaraan lapis baja Israel telah ditarik dari posisi depan di Kota Gaza dan Khan Yunis.
Warga yang mengungsi berharap bisa kembali ke rumah mereka.
Sejalan dengan penarikan pasukan Israel itu, ribuan warga Palestina berjalan di sepanjang jalan tepi pantai Gaza, mayoritas membawa barang seadanya dan anak-anak kecil di tengah reruntuhan bangunan.
Perang yang berlangsung sejak 7 Oktober 2023 ini, telah menghancur leburkan gaza hingga sebagian besar wilayahnya nampak tinggal puing-puing sisa reruntuhan bangunan.
Tak hanya itu, luka kemanusiaan juga cukup membekas.
Ratusan ribu warga sipil Gaza termasuk anak-anak dan perempuan gugur selama serangan berlangsung.
Sementara blokade yang diberlakukan Israel, membuat mereka yang hidup kesulitan mendapatkan bantuan kemanusiaan dari dunia luar.
Gaza terisolir. Jangankan akses untuk kesehatan, untuk makan dan minum pun mereka kesulitan.
Selama konflik berlangsung, setiap menit hidup mereka dibayangi kematian dan penderitaan. Pasca gencatan senjata, harapan pun muncul.
Bantuan kemanusian mulai masuk, warga Gaza bergembira.
Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.