Israel Palestina
PBB Sahkan Deklarasi Israel-Palestina: 142 Negara Mendukung, AS dan Israel Menolak
Dalam pemungutan suara, sebanyak 142 negara anggota mendukung, 10 negara menolak, sementara 12 lainnya memilih abstain.
TRIBUNMANADO.CO.ID - PBB Sahkan Deklarasi Solusi Dua Negara untuk Israel–Palestina.
Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Jumat (12/9/2025) mengesahkan sebuah deklarasi yang memuat langkah-langkah konkret menuju terwujudnya solusi dua negara bagi Israel dan Palestina.
Dalam pemungutan suara, sebanyak 142 negara anggota mendukung, 10 negara menolak, sementara 12 lainnya memilih abstain.
Amerika Serikat dan Israel termasuk pihak yang menentang deklarasi tersebut.
Baca juga: Daftar 10 Negara yang Menolak Palestina Merdeka di Majelis Umum PBB, Ada Tetangga Indonesia
Reuters melaporkan, naskah deklarasi sepanjang tujuh halaman ini merupakan hasil dari konferensi internasional yang digelar di markas besar PBB pada Juli lalu, dengan Prancis dan Arab Saudi sebagai penyelenggara utama.
Kala itu, AS dan Israel memutuskan memboikot pertemuan tersebut.
Negara yang menolak termasuk Amerika Serikat, Israel, Argentina, Hungaria, Paraguay, Papua Nugini, Tonga, Palau, Nauru, dan Mikronesia.
Deklarasi itu mengutuk serangan Hamas ke Israel pada 7 Oktober 2023 serta tindakan Israel terhadap warga sipil di Gaza, termasuk pengepungan dan serangan ke infrastruktur sipil.
“Satu poin dalam deklarasi menyatakan: perang di Gaza harus diakhiri sekarang.”
Deklarasi juga mendukung pengerahan misi stabilisasi internasional sementara di bawah mandat Dewan Keamanan PBB.
Duta Besar Prancis Jérôme Bonnafont menyebut dokumen tersebut sebagai “peta jalan tunggal” menuju perdamaian.
Bonnafont menekankan perlunya gencatan senjata segera, pembebasan seluruh sandera, pembentukan negara Palestina yang berdaulat, serta pelucutan senjata Hamas.
BBC melaporkan semua negara Teluk Arab memberikan dukungan penuh terhadap resolusi tersebut.
Amerika Serikat mengecam hasil voting.
Diplomat AS, Morgan Ortagus menilai langkah itu sebagai “aksi publisitas yang keliru” yang justru memberikan keuntungan politik bagi Hamas.
Israel menyebut deklarasi itu sepihak.
Duta Besar Israel untuk PBB Danny Danon mengatakan “satu-satunya yang diuntungkan adalah Hamas.”
Menurut data Israel, serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 menewaskan 1.200 orang dan menyandera 251 lainnya.
Otoritas kesehatan Gaza menyebut lebih dari 64.000 orang tewas sejak perang pecah, sebagian besar warga sipil.
Sekretaris Jenderal PBB António Guterres menegaskan bahwa solusi dua negara tetap menjadi kunci perdamaian jangka panjang.
“Dua negara yang merdeka, berdaulat, dan demokratis — Israel dan Palestina — harus hidup berdampingan secara damai dan aman,” ujar Guterres di hadapan Majelis Umum.
Mengenal UNGA
Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) atau United Nations General Assembly (UNGA) merupakan salah satu dari enam organ utama PBB.
Lembaga ini berfungsi sebagai forum deliberatif utama bagi seluruh negara anggota untuk membahas isu-isu global.
UNGA mewakili semua negara anggota PBB secara setara, di mana masing-masing memiliki satu suara.
Forum ini membahas dan mengadopsi resolusi terkait perdamaian, keamanan, hak asasi manusia, pembangunan, dan isu-isu internasional lainnya.
Selain itu, UNGA menetapkan anggaran PBB serta memilih anggota untuk badan-badan utama seperti Dewan Keamanan dan Dewan Ekonomi dan Sosial.
Sidang tahunan diselenggarakan di Markas Besar PBB di New York, biasanya dimulai setiap bulan September.
Dengan keanggotaan 193 negara, UNGA menjadi forum diplomatik paling inklusif di dunia.
Majelis Umum juga dapat mengadakan sidang darurat khusus apabila terjadi krisis global yang memerlukan perhatian segera.
Perkembangan Terkini Perang Israel-Hamas
Serangan Israel memicu kecaman luas dari dunia Arab dan Islam setelah menargetkan Qatar dan Gaza.
Pertemuan darurat di Doha menghasilkan kutukan keras, sementara Dewan Kerjasama Teluk (GCC) berjanji memperkuat mekanisme pertahanan bersama.
Presiden Amerika Serikat Donald Trump menegaskan Israel tidak akan kembali menyerang Qatar.
Namun di Gaza, pasukan Israel menewaskan sedikitnya 57 warga Palestina, termasuk anak kembar berusia enam tahun, dan memaksa ribuan orang mengungsi akibat serangan intensif.
Di Lebanon, serangan udara Israel juga melukai sedikitnya 12 orang, termasuk empat anak-anak.
Berikut ini ringkasan perkembangan terkini perang Israel-Hamas di Gaza, dikutip dari Al Jazeera:
Dunia Arab-Islam Kutuk Serangan Israel ke Qatar
Para pemimpin dari seluruh dunia Arab dan Islam berkumpul dalam pertemuan darurat di Doha, ibu kota Qatar.
Mereka mengutuk keras serangan Israel terhadap Qatar.
GCC Aktifkan Mekanisme Pertahanan Bersama
Negara-negara anggota Dewan Kerjasama Teluk (GCC) berjanji akan menilai kembali postur pertahanan kelompok tersebut.
Mereka juga berkomitmen mengaktifkan mekanisme pertahanan bersama dan kemampuan pencegahan Teluk.
Trump Pastikan Israel Tak Serang Qatar Lagi
Presiden AS Donald Trump berbicara di Gedung Putih.
Ia menegaskan kembali pernyataannya bahwa Israel tidak akan menyerang Qatar lagi.
Serangan Israel Tewaskan 57 Warga Palestina
Pasukan Israel menewaskan sedikitnya 57 warga Palestina di Gaza.
Sebagian besar korban berada di Kota Gaza.
Korban termasuk anak kembar berusia enam tahun.
Israel Intensifkan Serangan di Kota Gaza
Militer Israel meningkatkan serangan terhadap Kota Gaza.
Ribuan warga Palestina terpaksa mengungsi.
Langkah ini dilakukan seiring upaya Israel merebut pusat kota terbesar di Jalur Gaza.
Serangan Udara Israel Lukai 12 Orang di Lebanon
Kementerian Kesehatan Lebanon melaporkan serangan udara Israel di Nabatieh, selatan Lebanon.
Sedikitnya 12 orang terluka, termasuk empat anak-anak.
Serangan terjadi di lingkungan Ksar Zaatar.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.