Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kabar Palestina

Daftar 10 Negara yang Menolak Palestina Merdeka di Majelis Umum PBB, Ada Tetangga Indonesia

Sebanyak 142 negara anggota menyatakan dukungan terhadap New York Declaration, 10 negara menolak, dan 12 memilih abstain.

Kolase Tribun Manado
KEMERDEKAAN PALESTINA - Foto Anggota Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa menghadiri pertemuan mengenai situasi di Timur Tengah pada 16 Oktober 2024 di New York City silam. Daftar 10 Negara yang Menolak Palestina Merdeka di Majelis Umum PBB, Ada Tetangga Indonesia 

Dikutip dari laman resmi PBB, sebanyak 142 negara anggota menyatakan dukungan terhadap New York Declaration, 10 negara menolak, dan 12 memilih abstain.

Memang tidak semua negara menyambut baik gagasan yang meneguhkan jalur menuju solusi dua negara bagi Palestina.

Israel bersama sembilan negara lain, termasuk Amerika Serikat menolak kemerdekaan Palestina. Negara tetangga Indoensia yakni Papua Nugini juga mengambil sikap serupa.

Untuk lebih jelasnya, berikut daftar negara yang menolak resolusi Palestina merdeka di Majelis Umum PBB:

  1. Israel
  2. Amerika Serikat 
  3. Papua Nugini
  4. Argentina
  5. Hungaria
  6. Paraguay
  7. Tonga
  8. Mikronesia
  9. Nauru
  10. Palau

Penolakan tersebut menegaskan masih adanya perpecahan tajam di kancah internasional terkait pengakuan dan legitimasi Palestina sebagai negara merdeka.

Sementara mayoritas dunia menilai deklarasi ini sebagai jalan menuju perdamaian, kelompok penentang justru melihatnya dengan kacamata politik dan keamanan masing-masing.

Pemungutan suara di tengah serangan Israel

Sebagaimana diberitakan Al Jazeera, Jumat (12/9/2025), pemungutan suara Majelis Umum PBB berlangsung di saat Israel meningkatkan eskalasi militernya di kawasan.

Dalam sepekan terakhir, militer Israel melancarkan serangan mematikan yang menjangkau berbagai negara di Timur Tengah mulai dari Lebanon, Yaman, Suriah, Tunisia, hingga Qatar selain operasi intensif di Gaza dan Tepi Barat yang diduduki.

Ketegangan makin memuncak setelah Dewan Keamanan PBB, pada Kamis, (11/9/2025) mengecam keras serangan Israel di Doha yang menewaskan lima anggota Hamas.

Mereka tengah terlibat pembicaraan terkait usulan kesepakatan baru dari Presiden AS Donald Trump.

Perdana Menteri Qatar, Sheikh Mohammed bin Abdulrahman bin Jassim Al Thani hadir langsung dalam sidang darurat DK PBB dan menuding kepemimpinan Israel bersikap sombong.

Ia menegaskan, serangan saat proses mediasi adalah indikasi jelas bahwa Israel sengaja menggagalkan upaya perdamaian.

Sementara itu, di Gaza, masyarakat sipil tetap menjadi korban utama. Tepat pada hari Jumat, sesaat setelah hasil pemungutan suara PBB diumumkan, serangan artileri dan bom udara Israel menewaskan sedikitnya 59 orang.

Militer Israel mengeklaim telah menyelesaikan lima gelombang serangan udara di Kota Gaza, menargetkan lebih dari 500 titik yang disebut sebagai infrastruktur Hamas, dan berjanji akan terus meningkatkan intensitas serangan secara terfokus.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com

-

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Baca berita lainnya di: Google News

WhatsApp Tribun Manado: Klik di Sini

 

Sumber: Kompas.com
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved