Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Program Makan Bergizi Gratis

Viral Ada Tahu Goreng Isi Plester di Makanan MBG, Pihak Dapur SPPG Minta Maaf: Akan Lebih Teliti

Plester tersebut hampir saja termakan oleh siswa sekolah dasar penerima makan bergizi gratis

|
Editor: Indry Panigoro
Andri untuk tribun jabar/TRIBUN JATENG/FAJAR BAHRUDDIN ACHMAD
MENU MBG -Potret menu MBH ada tahu isi plester. Begini klarifikasi dan janji perbaikan dari dapur pelaksana 
Ringkasan Berita:
  • Kasus tahu goreng isi plester di menu Makan Bergizi Gratis (MBG) di Cisaat, Kabupaten Sukabumi viral di media sosial.
  • Plester tersebut hampir saja termakan oleh siswa sekolah dasar penerima MBG.
  • Kini pihak dapur minta maaf.

TRIBUNMANADO.CO.ID - Menu tahu goreng yang disajikan dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) kembali viral.

Pasalnya di menu MBG itu ada tahu goreng berisi plester.

Plester ialah perban kecil berperekat yang digunakan pada luka yang tidak begitu serius untuk diberi perban besar.

Temuan ini ditemukan di Kecamatan Cisaat, Kabupaten Sukabumi.

Cisaat adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa Barat, Indonesia.

Cisaat memiliki luas wilayah 23.3 kilometer persegi dan jumlah penduduk 118.398 jiwa dengan kepadatan penduduk 4.912 jiwa/km⊃2;.

Di kecamatan tersebut, ditemukan tahu goreng  menu MBG berisi plester.

Program MBG sendiri merupakan salah satu inisiatif unggulan pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto.

Tujuannya adalah menyediakan makanan bergizi gratis bagi kelompok rentan mulai dari siswa sekolah, ibu hamil, ibu menyusui hingga balita demi menekan angka malnutrisi dan stunting serta meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

Namun, di tengah pelaksanaan program yang berniat baik itu, muncul insiden yang tak terduga.

MENU MBG -Potret menu MBH ada tahu isi plester. Begini klarifikasi dan janji perbaikan dari dapur pelaksana
MENU MBG -Potret menu MBH ada tahu isi plester. Begini klarifikasi dan janji perbaikan dari dapur pelaksana (Andri untuk tribun jabar/TRIBUN JATENG/FAJAR BAHRUDDIN ACHMAD)

Plester di Dalam Tahu Goreng

Kejadian ini pertama kali diungkap oleh Andri (23), kakak dari salah satu siswa SD penerima MBG.

Ia mengaku menemukan benda asing di dalam tahu goreng yang dibawa pulang oleh adiknya dari sekolah.

"Jadi pas pulang mau dimakan menunya itu ada goreng tahu. Setelah digigit kok ada yang keras untuk digigit. Setelah dicek, kulit terigu goreng tahu itu ada plesternya," ucap Andri, dikutip dari Tribunjabar, Selasa (21/10/2025).

Andri mengaku kaget sekaligus kesal, apalagi makanan tersebut merupakan bagian dari program unggulan pemerintah.

Ia pun memutuskan memotret temuannya dan mengunggahnya ke media sosial.

"Setelah itu dipoto dan saya posting di media sosial. Viral lah rame," katanya.

Unggahannya langsung menyebar luas, memicu reaksi warganet yang mempertanyakan standar kebersihan dalam penyediaan makanan MBG.

Bawa Bukti ke Dapur MBG

Tak ingin tudingan dianggap hoaks, Andri memutuskan datang langsung ke pihak SPPG (Satuan Pelaksana Program Gizi) untuk menyerahkan bukti fisik berupa tahu goreng dan plester yang ditemukan di dalamnya.

"Intinya datang ke sini mengirimkan barang bukti. Apa yang diunggah di medsos itu bukan hoaks, tapi memang benar. Plester itu ada, dan bukti gorengan tahu masih kami simpan," jelas Andri.

Pihak SPPG pun segera merespons dengan mendatangi keluarga Andri untuk meminta maaf secara langsung.

"Tadi juga pihak SPPG meminta maaf kepada kami, dan kami secara terbuka memaafkan itu," ungkapnya.

Meski sudah memaafkan, Andri berharap insiden serupa tak kembali terulang.

"Ke depan saya berharap kejadian seperti ini tidak terulang. Kami sebagai keluarga hanya ingin MBG ini berjalan dengan baik dan tidak membawa dampak buruk bagi anak-anak sekolah," tegasnya.

Pihak Dapur SPPG Akui Kelalaian dan Evaluasi Proses

Menanggapi viralnya kasus ini, Hana Nabilah Azmi, Kepala SPPG Cigunung Desa Sukaresmi, akhirnya buka suara.

Ia menyampaikan permintaan maaf secara terbuka kepada masyarakat atas kelalaian yang terjadi.

“Pertama-tama, saya mohon maaf sebesar-besarnya atas kejadian ini. Masalah ini sudah clear. Barang bukti sudah kami terima, dan kami juga sudah bertemu langsung dengan pihak keluarga yang memposting kejadian tersebut," ujar Hana.

Hana menegaskan, pihaknya langsung melakukan evaluasi internal untuk memperketat pengawasan proses produksi makanan MBG, terutama pada aspek pengemasan dan penggunaan alat pelindung diri (APD) para relawan.

"Kami akan menekankan pentingnya prosedur keselamatan. Tidak boleh ada relawan yang melepas APD saat bertugas. Kami juga akan lebih teliti dalam quality control,” tambahnya.

Ajak Warga Klarifikasi Langsung

Selain meminta maaf, Hana juga mengimbau masyarakat agar melakukan klarifikasi langsung bila menemukan hal serupa di lapangan, alih-alih langsung menyebarkannya di media sosial.

"Jika ada keluhan atau insiden, lebih baik dikomunikasikan dulu. Kami terbuka, siapapun bisa datang langsung ke dapur kami," pungkasnya.

Insiden “tahu berplester” ini pun diharapkan menjadi pelajaran penting agar pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis ke depan bisa berjalan lebih baik, higienis, dan tetap membawa manfaat bagi masyarakat yang membutuhkan.

Tribunstyle.com | Ahlan Al Khairi

Sumber: Tribun Lampung

Artikel ini telah tayang di TribunStyle.com 

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

 

Sumber: TribunStyle.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved