Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Program Makan Bergizi Gratis

Makan Bergizi Gratis di Makassar Disorot, Siswa Temukan Ulat di Brokoli, Dua Sekolah Terdampak

Peristiwa serupa juga terjadi di sekolah lain, sehingga menimbulkan kekhawatiran orang tua murid dan menarik perhatian akademisi.

Kolase Tribun Manado/Istimewa
KASUS MBG - Makan Bergizi Gratis di Makassar Disorot, Siswa Temukan Ulat di Brokoli, Dua Sekolah Terdampak. Seorang siswi SDN Maricayya II, Kecamatan Makassar, menemukan ulat kecil menyerupai belatung di sayur brokoli yang ia terima pada Kamis (2/10/2025). 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Kasus temuan ulat di menu Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kota Makassar kembali menjadi sorotan. 

Seorang siswi SDN Maricayya II, Kecamatan Makassar, menemukan ulat kecil menyerupai belatung di sayur brokoli yang ia terima pada Kamis (2/10/2025).

Siswi kelas V menemukan ulat kecil menyerupai belatung di nampan sayur brokoli miliknya.

Peristiwa serupa juga terjadi di sekolah lain, sehingga menimbulkan kekhawatiran orang tua murid dan menarik perhatian akademisi.

Baca juga: Program MBG di Bolaang Mongondow Sulut Diterapkan, Penghasilan Pemilik Kantin Sekolah Menurun

Guru Besar Gizi Universitas Hasanuddin (Unhas), Aminuddin Syam, bahkan ikut menanggapi serius temuan tersebut.

"Itu tidak boleh ada serangga, tidak boleh terjadi itu, karena pada saat proses pencucian sayur itu harus bersih," tegasnya saat dihubungi awak media, Jumat (3/10/2025).

Aminuddin menyesalkan bahwa pemangku kebijakan di Kota Makassar lebih banyak melakukan pencitraan daripada mengambil tindakan nyata terkait program unggulan Presiden Prabowo Subianto itu.

"Menurut saya, itu harus (ada tindakan) tegas. Para pengambil keputusan jangan cuma foto-foto. Kalian turun lihat, apa yang mesti diperbaiki. Yang perlu dilakukan adalah sidak di tempat-tempat (dapur SPPG), apakah sudah memenuhi syarat ahli gizi," ujarnya.

Lebih lanjut, Aminuddin menyatakan bahwa temuan ulat di makanan, khususnya sayuran, tidak bisa dianggap sepele.

"Tergantung jenis ulat, ada ulat yang beracun dan ada juga yang tidak. Kita tidak tahu yang ditemukan ini jenis apa. Jika ulat tersebut beracun, bisa menyebabkan sakit parah bahkan kematian," ungkapnya.

Dia juga menekankan bahaya yang mungkin ditimbulkan jika anak-anak mengonsumsi sayuran yang terkontaminasi ulat.

"Jangan sampai ulat itu yang ditemukan bisa menyebabkan kematian. Bayangkan jika dikonsumsi anak-anak, dampaknya luar biasa," tambahnya.

Aminuddin juga mengingatkan bahwa banyak sayuran saat ini mengandung pestisida, sehingga perlu proses pembersihan yang benar sebelum disajikan.

"Saya khawatir jika sayur kita konsumsi sekarang mengandung pestisida. Jika tidak dibersihkan dengan baik, mungkin dampaknya hari ini belum terlihat, tapi jika terus menerus dikonsumsi, bisa menjadi racun dan berpotensi tumbuh menjadi kanker. Sangat berbahaya," tutupnya.

Kasus temuan ulat ini terjadi di dua lokasi. Pertama, di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 3 Makassar pada Rabu (1/10/2025), di mana siswa kelas XI menemukan ulat di nampan sayur saat menyantap MBG dan melaporkannya ke pihak sekolah.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved