Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Sosok Tokoh

Sosok Dwiyono, Eks Petinggi BIN yang Naik Pangkat Jenderal Bintang Tiga, Ini Rekam Jejaknya

Mantan petinggi Badan Intelijen Negara (BIN) ini resmi naik pangkat menjadi Komisaris Jenderal (Komjen)

Ridwan Aji Pitoko/KOMPAS.com
NAIK PANGKAT - Mantan petinggi Badan Intelijen Negara (BIN) ini resmi naik pangkat menjadi Komisaris Jenderal (Komjen), menjadikannya salah satu jenderal bintang tiga baru di jajaran Polri. Komjen Pol Dwiyono yang kini menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Kementerian P2MI. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Karier panjang Dwiyono di kepolisian kembali mencuri perhatian publik. 

Mantan petinggi Badan Intelijen Negara (BIN) ini resmi naik pangkat menjadi Komisaris Jenderal (Komjen), menjadikannya salah satu jenderal bintang tiga baru di jajaran Polri.

Dwiyono, yang kini menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Kementerian Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), memperoleh kenaikan pangkat dari Inspektur Jenderal (Irjen) menjadi Komjen.

Baca juga: Daniel Mananta dan Lizzie Parra Takjub! Ide Peserta Shopee Jagoan UMKM Naik Kelas bikin Takjub

Upacara kenaikan pangkat berlangsung khidmat di Rupatama Mabes Polri, Jakarta, pada Senin (6/10/2025) dan dipimpin langsung oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

Selain Dwiyono, ada tiga perwira tinggi lainnya yang turut menerima kenaikan pangkat, yakni Dankorbrimob Komjen Pol Ramdani Hidayat, Kabaintelkam Komjen Pol Yuda Gustawan, dan Irjen Kementerian ESDM Komjen Pol Yudhiawan.

Kenaikan pangkat ini menjadi bentuk apresiasi atas dedikasi dan kontribusi panjang Dwiyono di dunia intelijen dan keamanan nasional.

“Kenaikan pangkat ini bukan sekadar simbol kehormatan, tapi juga amanah untuk terus meningkatkan profesionalisme dan pelayanan kepada masyarakat,” ujar Kadiv Humas Polri Irjen Pol Sandi Nugroho, dikutip dari Mediahub Polri, Senin (6/10/2025).

“Ini adalah hasil dari kerja keras dan komitmen dalam menjaga keamanan dan ketertiban,” tambahnya.

Berikut profil Komjen Pol Dwiyono yang resmi menjadi komjen.

Profil Komjen Pol Dwiyono

Dwiyono merupakan lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) tahun 1994. Ia lahir di Kabupaten Demak, Jawa Tengah pada 23 Juni 1972.

Ia satu angkatan dengan eks Kadiv Propam Polri Ferdy Sambo yang kini menjalani hukuman seumur hidup buntut kasus penembakan yang menewaskan Brigadir J pada 2022.

Rekan satu angkatan lainnya adalah Irjen Suwondo Nainggolan yang kini menjabat sebagai Aslog Kapolri.

Selain Akpol, Dwiyono pernah menempuh pendidikan di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) pada 2002, Sekolah Staf dan Pimpinan (Sespim) tahun 2009, dan Sekolah Staf dan Pimpinan Tinggi (Sespimti) tahun 2018

Dikutip dari laman resmi Kementerian P2MI, ia juga memperoleh gelar magister dari Universitas Indonesia pada 2007 dan Universitas Jayabaya pada 2025.

Perjalanan karier Dwiyono di Korps Bhayangkara bermula saat ia ditugaskan di Polres Metro Jakarta Utara pada 1995.

Setelah itu, ia menempati sejumlah posisi strategis, baik di internal Polri maupun jabatan di kementerian/lembaga lain.

Ia pernah menjadi Analis Kebijakan Madya di Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK) Lembaga Pendidikan dan Pelatihan (Lemdiklat) Polri dan Pati Badan Intelijen dan Keamanan Polri dengan penugasan di Badan Intelijen Nasional (BIN).

Selama bertugas di BIN, Dwiyono menjabat sebagai Deputi Bidang Intelijen Pengamanan Aparatur BIN (IA), Direktur Aparatur Negara, Direktur Respon Ancaman, serta Direktur Deteksi Dini Bidang Intelijen Siber.

Dwiyono kemudian dilantik menjadi Sekjen Kementerian P2MI pada Rabu (5/2/2025). Pelantikan dilakukan langsung oleh Abdul Kadir Karding yang saat itu masih menjabat sebagai Menteri P2MI.

Harta kekayaan Komjen Pol Dwiyono

Berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) per 16 April 2025, Dwiyono memiliki kekayaan sebesar Rp 10.587.157.783.

Kekayaannya terdiri dari sejumlah bidang tanah dan bangunan, kendaraan, dan harta lainnya.

Berikut rincian harta kekayaan Komjen Pol Dwiyono:

1. Tanah dan bangunan:

  • Tanah dan bangunan seluas 952 m2/500 m2 di Demak senilai Rp 1.750.000.000
  • Tanah seluas 597 m2 di Pekanbaru senilai Rp 90.000.000
  • Tanah dan bangunan seluas 1.296 m2/500 m2 di Jakarta Timur senilai Rp 2.900.000.000
  • Tanah dan bangunan seluas 9.360 m2/200 m2 di Subang senilai Rp 300.000.000
  • Tanah seluas 10.060 m2 di Subang senilai Rp 300.000.000.

2. Kendaraan:

  • Mobil Land Cruiser Jeep Hartop tahun 1981 senilai Rp 350.000.000
  • Mobil Toyota Kijang Innova Mini Bus tahun 2013 senilai Rp 160.000.000

3. Harta lainnya:

  • Harta bergerak lainnya: Rp 698.000.000
  • Kas dan setara kas: Rp 4.039.157.783.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com

-

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Baca berita lainnya di: Google News

WhatsApp Tribun Manado: Klik di Sini

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved