Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Musala Ponpes Al Khozyni Ambruk

Update Korban Ambruknya Mushala Ponpes Al Akhoziny: 9 Jenazah Ditemukan, Total 14 Orang Meninggal

Proses evakuasi runtuhan mushala Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny di Sidoarjo, Jawa Timur, memasuki hari kelima.

Kolase Tribun Manado/Istimewa
TOTAL KORBAN - Update Korban Ambruknya Mushala Ponpes Al Akhoziny: 9 Jenazah Ditemukan, Total 14 Orang Meninggal. Sampai saat ini, total korban runtuhan mushala Al Khoziny mencapai 117 orang, di mana 27 di antaranya berhasil dievakuasi, sementara sisanya melakukan evakuasi mandiri. Dari jumlah tersebut, 14 orang dinyatakan meninggal dunia dan 103 orang selamat, namun puluhan lainnya masih dalam proses pencarian. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Harapan keluarga korban ambruknya musala Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny di Sidoarjo kembali pupus.

Pada hari kelima pencarian, tim gabungan berhasil menemukan sembilan jenazah sekaligus dari balik reruntuhan, sehingga jumlah korban meninggal dunia kini mencapai 14 orang.

Proses evakuasi musibah runtuhnya musala Ponpes Al Khoziny, Kecamatan Buduran, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, terus berlangsung hingga Jumat (3/10/2025).

Tim SAR gabungan yang bekerja tanpa henti akhirnya menemukan sembilan jenazah tambahan di antara puing-puing bangunan yang ambruk.

Baca juga: Daftar Provinsi dengan Tingkat Kemiskinan Tertinggi dan Terendah di Indonesia

Dengan temuan terbaru ini, total korban jiwa akibat tragedi tersebut bertambah menjadi 14 orang.

Para korban sebagian besar merupakan santri yang saat kejadian sedang melaksanakan salat berjemaah.

Suasana haru menyelimuti area pondok pesantren ketika jenazah dievakuasi satu per satu.

Keluarga dan kerabat yang menanti sejak awal musibah pun tak kuasa menahan tangis saat kepastian duka itu tiba.

Petugas masih terus melakukan penyisiran untuk memastikan tidak ada korban lain yang tertinggal, mengingat reruntuhan musala masih menyisakan bagian bangunan yang sulit diakses.

“Laporan terakhir menunjukkan total sembilan korban berhasil diekstrikasi pada hari kelima,” kata Direktur Operasi BNPB, Laksamana TNI Yudhi Bramantyo, pada Sabtu (4/10/2025).

Jenazah terakhir ditemukan di sektor A4 sekitar pukul 23.00 WIB, namun identitasnya belum terkonfirmasi.

Yudhi menambahkan, proses evakuasi masih terus berlangsung dengan fokus pembersihan puing di sisi utara bangunan yang tidak terintegrasi dengan struktur utama.

Selain sembilan korban yang ditemukan, satu orang terkonfirmasi selamat dan telah kembali ke rumah, sehingga total korban yang dievakuasi oleh tim SAR gabungan mencapai 27 orang.

Sampai saat ini, total korban runtuhan mushala Al Khoziny mencapai 117 orang, di mana 27 di antaranya berhasil dievakuasi, sementara sisanya melakukan evakuasi mandiri.

Dari jumlah tersebut, 14 orang dinyatakan meninggal dunia dan 103 orang selamat, namun puluhan lainnya masih dalam proses pencarian.

Kepala Kantor SAR Kelas A Surabaya, Nanang Sigit, sebelumnya menyatakan bahwa proses evakuasi pengangkatan puing telah mencapai 50 persen.

Alat berat seperti crane dan eskavator digunakan untuk membersihkan puing, dengan tujuan membuka akses untuk mengevakuasi korban yang masih terjebak.

“Begitu korban terlihat, kita hentikan sementara kemudian dievakuasi. Lalu dilanjutkan lagi,” jelas Nanang.

Di hari kelima evakuasi, Kapolda Jatim, Irjen Pol Nanang Avianto, juga melakukan kunjungan untuk memantau situasi.

Tim kepolisian tengah melakukan pendataan korban yang dibagi menjadi tiga klaster: santri, pengurus, dan pegawai.

Proses pengangkatan puing tidak hanya dilakukan oleh tim SAR, tetapi juga melibatkan pakar konstruksi dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya (ITS) dan Kementerian PUPR (Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat).

Nanang meminta publik untuk bersabar terkait penyelidikan lebih lanjut mengenai bencana runtuhnya mushala Ponpes Al Khoziny.

“Mohon bersabar sampai semua korban ditemukan dan pembersihan puing-puing selesai. Ini sedang ditunggu oleh keluarga korban,” pungkasnya.

Diketahui, mushala yang berfungsi sebagai tempat ibadah tiga lantai di area asrama putra Ponpes Al Khoziny ambruk dan menimpa para santri saat mereka sedang melaksanakan shalat Ashar pada Senin (29/9/2025) sekitar pukul 15.00 WIB.

Berdasarkan analisis tim SAR gabungan, penyebab ambruknya bangunan adalah kegagalan konstruksi akibat ketidakmampuan menahan beban dari kapasitas yang seharusnya.

1. Maulana Ibrahimific (15) warga Bangkalan berdomisili Surabaya

2. Mashudul Haq (14) asal Surabaya

3. Muhammad Sholeh (22) asal Bangka Belitung

4. Rafi Catur Okta Mulya (17) warga Kelurahan Putat Jaya, Kecamatan Sawahan, Kota Surabaya

5. Mochammad Agus Ubaidillah (14) warga Kelurahan Morokrembangan, Kecamatan Krembangan, Kota Surabaya

6. Mr. X (ditemukan pada berbagai waktu di hari yang sama)

Proses evakuasi dan pencarian korban masih terus dilakukan oleh tim SAR dan pihak berwenang hingga semua korban ditemukan.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com

-

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Baca berita lainnya di: Google News

WhatsApp Tribun Manado: Klik di Sini

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved