Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Berita Viral

Sosok Oil Kumar, Pria yang 33 Tahun Minum Oli Bekas, Setiap Hari Habis 8 Liter dan Tolak Makan Nasi

Pria yang dikenal dengan sebutan “Oil Kumar” ini mengaku telah mengonsumsi oli mesin bekas sebagai minuman sehari-hari

Editor: Indry Panigoro
Kolase Tribun Manado/Tangkapan layar Instagram @avalakki_pavalakki
MINUM OLI BEKAS - Kumar atau yang dijuluki Oil Kumar adalah pria India yang mengaku menenggak oli bekas mesin setiap hari selama 33 tahun tanpa mengalami sakit serius. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Berikut ini adalah sosok Oil Kumar.

Oil Kumar adalah pria asal Shivamogga, Karnataka, India.

Shimoga, yang secara resmi berganti nama menjadi Shivamogga, adalah sebuah kota dan markas besar dari Distrik Shimoga di bagian tengah dari negara bagian Karnataka, India.

Kota tersebut berada di tepi sungai Tunga.

Di kota itu ada pria yang dipanggil dengan sebutan “Oil Kumar”.

Oil disematkan ke namanya karena ia suka minum oli mesin bekas.

Bukan hanya sekali dua kali saja, namun ini sudah ia lakukan selam 32 tahun.

Oil Kumar mengaku telah mengonsumsi oli mesin bekas sebagai minuman sehari-hari selama lebih dari tiga dekade atau 30 tahun.

Kumar atau yang dijuluki Oil Kumar adalah pria India yang mengaku menenggak oli
MINUM OLI BEKAS - Kumar atau yang dijuluki Oil Kumar adalah pria India yang mengaku menenggak oli bekas mesin setiap hari selama 33 tahun tanpa mengalami sakit serius.

Lebih mengejutkan lagi, ia mengklaim tidak pernah mengalami gangguan kesehatan serius atau dirawat di rumah sakit.

Dalam sebuah video yang viral di media sosial (medsos), khususnya di akun Instagram @avalakki_pavalakki, Kumar terlihat duduk santai di pinggir jalan sambil menenggak cairan hitam dari botol air mineral.

Cairan tersebut diyakininya sebagai oli mesin bekas.

Ketika ditawari makanan tradisional seperti nasi dan chapati, Kumar menolak dan bersikeras hanya ingin minum oli, yang menurutnya sudah menjadi bagian dari hidupnya.

Unggahan tersebut menyebutkan bahwa, setiap hari Kumar bisa menghabiskan 7 hingga 8 liter oli mesin, ditemani beberapa cangkir teh.

“Selama 33 tahun, Oil Kumar dari Shivamogga membuat dunia tercengang karena hidup tanpa makanan. Sebagai gantinya, ia mengonsumsi oli mesin bekas dan teh,” tulis keterangan video yang telah ditonton lebih dari 3,9 juta kali itu.

Fenomena ini memicu beragam reaksi dari warganet.

Ada yang menganggapnya sebagai keajaiban, ada pula yang menjadikannya bahan candaan.

Namun tak sedikit yang mengecam video tersebut karena dinilai memberi contoh berbahaya.

Terutama bagi anak-anak dan remaja yang mudah terpengaruh konten ekstrem.

Kumar sendiri mengaku bahwa kekuatannya bertahan hidup berasal dari doa kepada Dewa Ayyappa, sosok yang diyakininya melindungi dan memberinya kesehatan.

Ia percaya bahwa selama ia menjaga keyakinan dan rutinitasnya, tidak ada yang bisa mengganggu kesehatannya.

Bahaya Minum Oli

Meski kisah Kumar terdengar luar biasa, kalangan medis dengan tegas membantah kemungkinan manusia bisa hidup sehat hanya dengan mengonsumsi oli mesin.

Dokter menyebut bahwa oli mesin merupakan produk berbasis minyak bumi yang mengandung zat-zat beracun.

Seperti hidrokarbon, logam berat (timbal, tembaga, besi), serta bahan kimia aditif yang dapat merusak hati, ginjal, dan sistem saraf.

Menurut laporan dari Poison Control, jika oli tertelan dan masuk ke paru-paru, dampaknya bisa sangat fatal.

“Oli mesin bisa sangat berbahaya jika tertelan, terutama jika masuk ke paru-paru,” tulis lembaga tersebut.

Paparan jangka panjang juga meningkatkan risiko kanker, gangguan reproduksi, dan kerusakan organ vital lainnya.

National Poisons Information Center di AIIMS, New Delhi turut memperingatkan, bahwa keracunan akibat zat berbahaya seperti oli mesin merupakan salah satu keadaan darurat medis yang paling umum di dunia.

Mereka menegaskan bahwa apa yang dilakukan Kumar tidak boleh ditiru dalam bentuk apa pun.

Para ahli menyebut bahwa klaim kesehatan Kumar kemungkinan besar memiliki penjelasan lain.

Mulai dari manipulasi video, kebiasaan yang dibesar-besarkan, hingga kondisi medis yang belum terungkap.

Meski menarik perhatian jutaan orang, kisah ini seharusnya menjadi pengingat bahwa tidak semua yang viral di media sosial layak untuk diikuti.(*)

Sumber: Kompas.com

Artikel ini telah tayang di SerambiNews.com 

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya

 

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved