Kepsek Dicopot
Heboh Mobil yang Dipakai Aura Putri Wali Kota Prabumulih ke Sekolah Disebut Tak Tercatat di LHKPN
Kasus bermula saat Kepala SMPN 1 Prabumulih menegur Aura yang kedapatan membawa mobil masuk ke area sekolah.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Fakta baru kasus anak Wali Kota Prabumulih, Aura kembali terungkap.
Kali ini berkaitan dengan mobil yang dikendarainya ke sekolah hingga membuat Kepala SMPN 1 Prabumulih, Roni Ardiansyah dicopot dari jabatanya.
Meski begitu, kini Roni Ardiansyah sudah kembali menjadi Kepsek SMPN 1 Prabumulih.
Putri dari Wali Kota Prabumulih yakni Aura kini kembali menjadi bahan perbincangan hangat di jagat maya.
Kali ini bukan semata karena statusnya sebagai anak pejabat, melainkan karena kisah yang menyeret jabatan seorang kepala sekolah dan satpam.
Kasus bermula saat Kepala SMPN 1 Prabumulih menegur Aura yang kedapatan membawa mobil masuk ke area sekolah.
Teguran itu rupanya tak diterima dengan baik. Aura kemudian melaporkan kejadian tersebut kepada sang ayah.
Tak lama berselang, keputusan mengejutkan keluar: Roni bersama seorang satpam bernama Ageng diberhentikan dari posisinya.
Kabar pemecatan ini sontak menimbulkan gelombang kemarahan publik.
Nama Roni Ardiansyah langsung viral di seluruh Indonesia, sementara keluarga Wali Kota Arlan, khususnya Aura, menuai kritik tajam dari masyarakat.
Tak sampai di situ, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memastikan akan menelusuri mobil yang digunakan Aura, setelah ramai diperbincangkan publik karena tidak tercatat dalam Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN).
Juru bicara KPK, Budi Prasetyo, menegaskan lembaganya akan memeriksa status kepemilikan kendaraan tersebut.
“Nanti kami cek, apakah kendaraan yang viral di media itu milik yang bersangkutan, milik anaknya, atau milik keluarga yang masih menjadi tanggungan,” ujar Budi di gedung KPK, Jakarta Selatan, Senin (22/9/2025) kepada awak media.
Menurut Budi, aset keluarga yang masih dalam tanggungan pejabat tetap wajib dicatat dalam LHKPN. “Karena itu juga menjadi harta atau aset yang harus dilaporkan,” tegasnya.
Berdasarkan LHKPN terakhir yang dilaporkan pada Agustus 2024, Arlan memiliki kekayaan total Rp 17,002 miliar.
Rinciannya meliputi 18 bidang tanah dan bangunan senilai Rp 5,87 miliar, 12 kendaraan bermotor seperti mobil double cabin, pikap, truk, dan buldoser senilai Rp 4,92 miliar, harta bergerak lain Rp 202 juta, kas dan setara kas Rp 8 miliar, serta utang Rp 2 miliar.
Pindah Sekolah
Aura yang semula tercatat sebagai siswi kelas VIII di SMPN 1 Kota Prabumulih, kini terungkap telah berpindah sekolah secara mendadak. Keputusan ini bukan tanpa alasan.
Setelah menjadi bulan-bulanan publik, desas-desus menyebut bahwa Aura mengalami tekanan luar biasa hingga akhirnya memilih hengkang dari sekolah lamanya.
Kepindahan Diam-Diam
Kabar perpindahan itu dikonfirmasi oleh Wakil Kepala Humas SMPN 5 Prabumulih, Meynita, yang membenarkan bahwa Aura kini resmi tercatat sebagai murid di sekolah mereka per Senin, 22 September 2025.
“Kebetulan, beberapa pekan lalu ada salah satu siswa yang pindah keluar, sehingga kuota Dapodik untuk kelas VIII kembali tersedia,” ujar Meynita, dilansir dari Bangka Pos.
Menurut Meynita, keputusan itu diambil agar Aura bisa lebih fokus menata kembali pendidikannya, terlepas dari hiruk-pikuk pemberitaan.
“Dengan langkah ini, orang tua maupun pihak sekolah sama-sama bisa lebih fokus pada proses pendidikan.
Apalagi setiap siswa memiliki hak yang sama untuk mendapatkan pendidikan yang layak termasuk siswa pindahan seperti AM,” pungkasnya.
Klarifikasi Arlan: “Bukan Aura yang Bawa Mobil”
Dalam konferensi pers pada Jumat (19/9/2025), Arlan berusaha meluruskan isu. Ia mengaku khilaf memutasi Roni karena emosinya tersulut setelah mendengar cerita sang putri.
Menurut penuturannya, peristiwa itu terjadi saat tanggal merah, ketika Aura dan teman-temannya selesai latihan marching band.
Karena hujan deras, Aura diantar oleh sopirnya menggunakan mobil. Namun, mobil tersebut tidak diizinkan masuk oleh satpam.
“Pada hari itu hari hujan deras. Mereka (murid) balik ke sekolah. Anak saya ditelepon oleh guru ‘Aura kalau mau turun masuklah pakai mobil’. Jadi anak saya diantar sopir bukan dia bawa sendiri.
Mau masuk (ke sekolah), tidak boleh (dilarang satpam), langsung dia (Aura) keluar mobil,” kata Arlan.
Ia menegaskan, putrinya tidak pernah membawa mobil sendiri ke sekolah.
“Selama ini anak saya tidak pernah mau masukkan mobil, atau apapun di sekolah, selalu diantar sekolah,” tegasnya.
Dari Viral ke Trauma
Meski klarifikasi sudah disampaikan, badai terlanjur datang. Nama Aura dan Arlan tetap jadi sorotan. Aura disebut-sebut mengalami tekanan mental hingga akhirnya memilih meninggalkan SMPN 1.
Kini, dengan statusnya sebagai siswi baru di SMPN 5, publik menunggu apakah perjalanan sekolahnya bisa kembali normal tanpa bayang-bayang kontroversi.
(TribunTrends)
Sumber: TribunTrends.com
Artikel ini telah tayang di Tribuntrends.com
Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.