Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Mongol Stres

Ini Jaminan yang Didapat Mongol Stres Saat Pinjamkan Uang Rp53 Miliar ke Seorang Cagub, Tapi Hangus

Mongol menjelaskan bagaimana ia bisa sampai pada keputusan untuk meminjamkan dana sebesar itu kepada sosok yang dikenal luas di dunia politik.

Editor: Alpen Martinus
KOMPAS.com/IRFAN MAULLANA
JAMINAN: Mongol Stres komika. Terungkap jaminan yang didapatkan Mongol saat pinjamkan uang Rp53 miliar kepada seorang calon gubernur 

Kalimat itu, menurut Mongol, menyadarkannya untuk kembali bangkit.

“Oh ya sudah, berarti Mongol harus tetap melanjutkan hidup, tetap cari duit, tetap bahagia. Itu jadi titik baliknya,” katanya.

Kini, Mongol mengaku sudah ikhlas meski uangnya tak kembali.

Kehidupan Berubah, Aksesoris Emas Digadaikan

Sebelum kasus pinjaman itu, Mongol dikenal sering tampil di panggung dengan perhiasan emas mencolok.

Namun setelah kehilangan miliaran rupiah, ia mulai menjual atau menggadaikan sebagian besar aksesorisnya.

“Kalau dulu sering lihat Mol manggung penuh aksesoris emas, sekarang satu-satu sudah nggak ada. Ya, digadaikan,” ungkapnya jujur.

Meski begitu, ia bersyukur masih bisa hidup nyaman dengan tabungan yang tersisa.

“Alhamdulillah, puji Tuhan, sampai sekarang aman-aman saja. Yang penting tetap bahagia, tetap happy,” ujarnya tersenyum.

Pesan Mongol: Jangan Pinjamkan, Lebih Baik Memberi

Dari pengalaman pahit tersebut, Mongol menyampaikan pesan moral kepada masyarakat agar lebih berhati-hati dalam urusan pinjam-meminjam, meski dengan teman dekat sekalipun.

Menurutnya, lebih baik memberi sesuai kemampuan daripada meminjamkan dalam jumlah besar yang bisa membuat repot di kemudian hari.

“Kalau ada teman minta pinjam Rp2 juta, tapi kita cuma punya Rp500 ribu, kasih aja Rp500 ribu dengan ikhlas. Jangan paksa kita kasih Rp 2 juta, terus akhirnya kita harus koar-koar di Facebook, ayo buruan bayar hutang gitu kan," kata Mongol.

"Mendingan kalau dia butuh Rp 5 juta, kita punya Rp 1 Juta, ya sudah kita kasih aja sebatas memberi, tapi bukan memberi pinjaman, tapi kita memberi dengan ikhlas atau kalau bahasa bahasa anak sekarang itu memberi dengan kasih. Itu aja lebih bagus jangan ngasih pinjaman karena kita yang mumet nantinya," ungkapnya.

Dengan cara itu, katanya, kita terhindar dari sakit hati dan masalah yang bisa muncul jika si peminjam tak mampu mengembalikan uang.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved