Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Mundur dari DPR

Akhirnya Terungkap Alasan Rahayu Saraswati Ponakan Prabowo Mundur dari DPR, Ada Kaitan dengan Ini

Rahayu Saraswati Djojohadikusumo, yang juga dikenal sebagai keponakan Presiden Prabowo Subianto mundur dari DPR RI.

Editor: Indry Panigoro
Irwan Rismawan/Tribunnews.com
MUNDUR DARI DPR: Rahayu Saraswati Djojohadikusumo. Rahayu Saraswati Djojohadikusumo, yang merupakan keponakan dari Presiden Prabowo Subianto, secara mengejutkan mengumumkan pengunduran dirinya dari kursi DPR RI. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Rahayu Saraswati Djojohadikusumo, yang merupakan keponakan dari Presiden Prabowo Subianto, secara mengejutkan mengumumkan pengunduran dirinya dari kursi DPR RI.

Keputusan ini disampaikan melalui media sosial pribadinya pada Rabu, 10 September 2025, hanya 11 bulan setelah ia dilantik sebagai wakil rakyat dari daerah pemilihan DKI Jakarta III.

Selama bertugas di parlemen, politisi dari Partai Gerindra ini ditempatkan di Komisi VII, sebuah komisi yang membidangi isu-isu penting seperti Perindustrian, Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), Ekonomi Kreatif, dan Pariwisata.

Tugasnya di komisi ini mengharuskan ia bekerja sama dengan kementerian terkait, seperti Kementerian Perindustrian dan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

Pernyataan kontroversial yang menjadi pemicu pengunduran dirinya berasal dari sebuah podcast yang direkam pada Februari 2025.

Cuplikan video dari podcast tersebut menjadi viral di media sosial sejak pertengahan Agustus dan memicu gelombang kritik luas.

Ucapan Saraswati dalam video itu dinilai telah menyinggung banyak pihak, terutama mereka yang sedang berjuang dalam kondisi ekonomi sulit.

Menanggapi kontroversi tersebut, Rahayu Saraswati mengakui kesalahannya dan menyampaikan permintaan maaf secara terbuka.

Ia menjelaskan bahwa tujuannya adalah untuk mendorong semangat kewirausahaan, namun menyadari bahwa cara penyampaiannya justru menyakiti banyak orang.

Potongan video dari pernyataan itu viral di media sosial sejak pertengahan Agustus dan menuai kritik luas.

“Meskipun maksud saya adalah mendorong semangat kewirausahaan, saya menyadari bahwa cara penyampaian saya menyakiti banyak pihak,” ujar Sara.

Sara juga menyampaikan permintaan maaf secara terbuka atas ucapannya yang dinilai menyinggung kelompok masyarakat tertentu, terutama mereka yang tengah berjuang secara ekonomi.

"Kesalahan sepenuhnya ada pada saya. Saya mohon maaf yang sebesar-besarnya atas ucapan dan kesalahan saya," tutur Saraswati dengan nada tulus.

Ia juga mengakui bahwa keputusan mundurnya dari DPR adalah konsekuensi dari ucapannya yang kurang bijak.

Dengan mundurnya Saraswati, Partai Gerindra diperkirakan akan segera menyiapkan calon pengganti antarwaktu (PAW) untuk mengisi kursi legislatif yang ditinggalkannya.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved