Resuffle Kabinet
Baru Sehari Menjabat, Desakan Prabowo Copot Purbaya Yudhi Menggema, BEM UI: Melukai Hati Masyarakat
BEM UI juga menyayangkan keputusan Presiden Prabowo Subianto yang dinilai keliru dalam memilih pengganti Sri Mulyani sebagai Menkeu.
Purbaya berharap awak media tak langsung mengkritisi kebijakan yang akan dilahirkannya dalam waktu dekat.
"Jadi ke depan, teman-teman media tolong beri saya waktu untuk bekerja lebih baik, nanti kalau udah beberapa bulan baru anda kritik habis-habisan. Terima kasih," tutup Purbaya.
Belum Sehari Jabat Menkeu, Purbaya Sudah Blunder
Diberitakan sebelumnya, belum sehari menjabat sebagai Menteri Keuangan (Menkeu) Republik Indonesia, Purbaya Yudhi Sadewa sudah membuat heboh.
Pernyataannya soal 17+8 Tuntutan Rakyat viral di media sosial.
Dalam pernyataan yang disampaikannya sesaat tiba di Kantor Kementerian Keuangan RI pada Senin (8/9/2025), atau sesaat dilantik oleh Presiden Prabowo menjadi Menkeu itu, Purbaya menganggap enteng soal 17+8 Tuntutan Rakyat.
Dirinya menyebutkan 17+8 Tuntutan Rakyat itu hanya merupakan permintaan dari sebagian kecil rakyat Indonesia.
Purbaya pun mengakui belum mempelajari secara menyeluruh isi tuntutan yang diinisiasi oleh aktivis yang menamakan diri Kolektif 17+8 Indonesia Berbenah, antara lain, Jerhemy Owen, Jerome Polin, Abigail Limuria, Andovi da Lopez, Andhyta F Utami (Afu), Fathia Izzati, Jovial da Lopez, hingga Ferry Irwandi.
"Itu suara sebagian kecil rakyat kita, kenapa? Mungkin sebagian ngerasa keganggu hidupnya, masih kurang," kata Purbaya di Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat pada Senin (8/9/2025).
Menurutnya, 'suara sumbang' itu dapat diredakan dengan pertumbuhan ekonomi.
Dirinya pun mengaku percaya diri mampu membawa pertumbuhan ekonomi hingga 7 persen pada tahun ini.
"Jika saya ciptakan pertumbuhan ekonomi 6 persen, 7 persen , itu akan hilang dengan otomatis. Mereka akan sibuk cari kerja dan makan enak dibandingkan mendemo," ujarnya.
Karenanya kata Purbaya, sebagai Menkeu ia akan memastikan kebijakan fiskal diarahkan untuk mendorong ekonomi mencapai target 8 persen sebagaimana yang ditetapkan Presiden Prabowo.
"Bukan bakal dikejar 8 persen, kita akan kejar, ciptakan pertumbuhan yang paling cepat, seoptimal mungkin. Kalau Anda bilang bisa nggak besok 8 persen? Kalau saya bilang bisa, kan saya nipu, tapi kita bergerak ke arah sana," paparnya.
Ekonom Sebut Purbaya Terlalu Percaya Diri
Ekonom Achmad Nur Hidayat mengatakan pernyataan Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa yang menyebutkan tuntutan publik 17+8 hanya sebagai suara dari sebagian kecil rakyat menunjukkan sikap Purbaya yang terlalu percaya diri bahwa pertumbuhan ekonomi 6-7 persen akan otomatis meredam tuntutan rakyat.
Hal itu kata dia jelas berbahaya bagi publik dan pasar.
Sepak Terjang Angga Raka Prabowo, Kader Gerindra yang Sukses Rangkap 3 Jabatan di Usia 36 Tahun |
![]() |
---|
Wajah Baru Kabinet Merah Putih, Ini Komposisi Partai Politik Usai Reshuffle Jilid III |
![]() |
---|
Prabowo Dikabarkan Akan Lantik Djamari Chaniago jadi Menko Polkam, Ini Sosok dan Rekam Jejaknya |
![]() |
---|
Bikin Pernyataan Kontroversi di Awal Menjabat, Kini Menkeu Purbaya Diminta Dipecat |
![]() |
---|
Anak Menkeu Purbaya Klarifikasi: Bukan Sindir Sri Mulyani, tapi Hanya Guyonan untuk Ternak Mulyono |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.