Pembunuhan di Mojokerto
Sosok Alvi Maulana, Pelaku yang Tega Habisi Nyawa Kekasihnya, Sudah Pacaran 5 Tahun dengan Korban
Aksi keji Alvi Maulana terungkap setelah warga Pancet digegerkan dengan penemuan potongan tubuh
TRIBUNMANADO.CO.ID - Heboh terjadi kasus pembunuhan keji di Mojokerto, Jawa Timur.
Jarak lokasi 52 km dari Kota Surabaya, Ibu Kota Provinsi Jatim.
Waktu tempuh 1 jam 5 menit dengan menggunakan kendaraan bermotor.
Korbannya seorang wanita bernama Tiara Angelina Saraswati.
Sementara itu pelakunya yakni Alvi Maulana, tega menghabisi nyawa kekasihnya dengan cara sadis.
Aksi keji Alvi Maulana terungkap setelah warga Pancet digegerkan dengan penemuan potongan tubuh di semak belukar tepi Jalan Raya Pacet-Cangar pada Sabtu (6/9/2025).
Setelah ditemukan potongan tubuh, polisi berhasil mengungkap identitas korban pada Sabtu malam melalui temuan pergelangan tangan oleh tim K9 Polri.
Pelaku akhirnya ditangkap saat berada di kamar kos Jalan Raya Lidah Wetan, Kecamatan Lakarsantri, Kota Surabaya pada Minggu (7/9/2025) sekira pukul 01.00 WIB dinihari.
Pelaku adalah orang terdekat korban, AM alias Alvi Maulana.
Sosok Alvi Maulana
Alvi Maulana adalah seorang pria berusia 24 tahun asal Dusun/ Desa Aek Paing, Kecamatan Rantu Utara, Kabupaten Labuhan Batu, Sumatera Utara.
Alvi Maulana diketahui adalah teman satu kampus dari Tiara Angelina. Keduanya sudah berpacaran lima tahun lamanya sejak masih kuliah di Universitas Trunojoyo, Madura, Jawa Timur. Alvi saat ini bekerja sebagai driver ojek online.
Alvi dan Tiara diketahui tinggal bersama dalam kamar kos kawasan Jalan Raya Lidah Wetan, Kecamatan Lakarsantri, Kota Surabaya, Jawa Timur. Diduga di kamar kos itulah menjadi TKP mutilasi Tiara.
Lokasi kos kosan dengan tempat korban dibuang berjarak 37 km, atau waktu tempuh 51 menit dengan kendaraan bermotor lewat Jl. Tol Surabaya - Mojokerto.
Alvi sempat mengaku telah menikah siri dengan korban.
"KTP dan surat-surat belum saya terima. Infonya pemilik kos sudah berusaha minta tapi belum dikasih. Kalau infonya mereka nikah siri, tapi gak tahu kebenarannya. Alvi ini sama tetangga sama penghuni kos tertutup, cuma tahu sehari-hari kerja driver ojek online," ungkap ketua RT 01 RW 01 Lidah Wetan, Heru, dikutip dari TribunJatim.com.
Motif Alvi Maulana melakukan pembunuhan hingga kini masih didalami pihak kepolisian.
Menurut Heru menyebut Alvi baru tinggal di kos sekaligus TKP pembunuhan selama lima bulan.
Ia dikenal sebagai sosok yang pendiam dan tak mudah bergaul.
"Biasanya beli makan di warung, cenderung pendiam, jarang bergaul," ungkap Heru dikutip dari Kompas.com.
Heru pun diminta oleh polisi untuk mendampingi sebagai saksi.
Ia menyaksikan polisi membawa satu kantong plastik dari kamar pelaku.
"Beberapa polisi lain keluar membawa 1 kresek hitam tanggung. Nggak tau berisi apa, apakah barang bukti atau potongan tubuh," jelasnya.
Dalam proses penangkapan Alvi Maulana, polisi menyita sejumlah barang bukti, di antaranya pisau dapur, pisau daging, gunting taman, hingga palu.
Alat-alat tersebut diduga digunakan pelaku untuk melakukan pembunuhan sekaligus memutilasi tubuh korban sebelum membuang potongannya di kawasan Pacet–Cangar.
Polisi mengevakuasi puluhan potongan tubuh manusia diduga kuat korban mutilasi, yang berceceran di semak belukar tepi Jalan Raya Pacet-Cangar, Kabupaten Mojokerto, Sabtu (6/9/2025).
Mayat yang termutilasi tersebut terpotong menjadi 65 bagian. Potongan tubuh korban pertama kali ditemukan pada Sabtu (6/9) sekitar pukul 10.30 WIB saat warga tengah mencari rumput. Hasil penyisiran polisi di semak-semak Dusun Pacet Selatan, ditemukan 65 potongan jasad manusia.
Polisi merinci, 63 potongan berupa jaringan otot, lemak, kulit kepala, serta rambut. Ukuran rata-rata potongan tubuh manusia ini 17x17 cm. Sedangkan, 2 potongan lainnya berupa telapak kaki kiri dan pergelangan tangan kanan.
Aksi Alvi membunuh kekasihnya, pada hari Selasa, (2/9/2025), sekitar pukul 02.00 WIB.
Menurut Fauzy, Alvi membawa pisau dapur dan diam-diam mendekati korban yang sedang duduk di atas kasur kamar kos.
"(Pelaku) menusuk di leher sebelah kanan, menggunakan pisau dapur. Satu kali tusuk lukanya cukup dalam, sampai korban kehabisan darah," kata Fauzy.
Pelaku sengaja membiarkan korban tewas, kemudian menyeretnya ke kamar mandi dan memutilasinya di sana.
Polisi menyita barang bukti berupa pisau dapur digunakan pelaku membunuh korban dan pisau daging, gunting taman, dan palu.
Dugaan Motif
Mengenai motif pembunuhan, Fauzy berujar pelaku diduga sakit hati dan menyimpan dendam kepada korban lantaran korban punya sifat mudah marah atau temperamental. Pelaku diduga ingin melampiaskan dendamnya.
Korban disebut sempat mengunci kamar kos hingga satu jam. Fauzy berkata pihaknya masih terus menyelidiki motif itu,
"Tentu ada pemicunya, (motif) pelaku masih terus kita dalami," kata Fauzy, Minggu, dikutip dari Surya.
(TribunJatim.com/ Toni Hermawan/ Mohammad Romadoni)
Artikel ini telah tayang di Tribunjatim-timur.com
| Pengakuan Rio Dondokambey dalam Sidang Kasus Dugaan Korupsi Dana Hibah GMIM: Saya Hanya Memonitor |
|
|---|
| Profil Braien Waworuntu, Legislator DPRD Sulut Diganti dari Jabatan Ketua Fraksi Partai NasDem |
|
|---|
| Braien Waworuntu: 1 Komando Bersama Gubernur Sulut YSK, Bukan yang Lain |
|
|---|
| Komentar Braien Waworuntu Setelah Dicopot dari Ketua Fraksi Partai NasDem DPRD Sulawesi Utara |
|
|---|
| Sosok Braien Waworuntu, Ketua Fraksi NasDem DPRD Sulut yang Dicopot dari Jabatannya: Publik Menilai |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.