Demo Ricuh
Daftar Anggota Dewan yang Dinonaktifkan Sebagai DPR RI, Kini Terancam Tak akan Dapat Gaji Lagi
Sebanyak lima anggota DPR RI periode 2024–2029 resmi dinonaktifkan oleh partainya masing-masing.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Sebanyak lima anggota DPR RI periode 2024–2029 resmi dinonaktifkan oleh partainya masing-masing.
Mereka bahkan terancam tidak akan terima gaji lagi.
Dua diantaranya yakni anggota DPR dari Fraksi Partai Nasdem, Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach juga terancam tak lagi mendapatkan gaji besar.
Sahroni dan Nafa Urbach yang disoroti lantaran ucapan yang menyakiti hati rakyat itupun terancam tak lagi mendapatkan gaji.
Keduanya bahkan tak lagi mendapatkan fasilitas yang diperuntukkan bagi anggota DPR RI.
Karena seperti diketahui, Sahroni dan Nafa Urbach telah resmi dinonaktifkan oleh Partai Nasdem setelah viral diperbincangkan di media sosial.
Fraksi Partai Nasdem meminta DPR RI menghentikan sementara gaji, tunjangan, dan seluruh fasilitas yang melekat pada Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach selama keduanya berstatus nonaktif sebagai anggota legislatif.
Ketua Fraksi Partai Nasdem DPR RI, Viktor Bungtilu Laiskodat, mengatakan langkah tersebut diambil sebagai bagian dari mekanisme internal partai.
“Fraksi Partai Nasdem DPR RI meminta penghentian sementara gaji, tunjangan, dan seluruh fasilitas bagi yang bersangkutan, yang kini berstatus nonaktif, sebagai bagian dari penegakan mekanisme dan integritas partai,” ujar Viktor dalam keterangan pers yang diterima Kompas.com, Selasa (2/9/2025), seperti dikutip TribunJatim.com, Rabu (3/9/2025).
Viktor menjelaskan, penonaktifan Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach dari keanggotaan DPR RI saat ini sedang ditindaklanjuti oleh Mahkamah Partai.
Keputusan Mahkamah Partai nantinya menjadi dasar bagi Nasdem dalam menentukan langkah selanjutnya.
"Seluruh langkah yang diambil Fraksi Partai Nasdem merupakan bagian dari upaya memastikan mekanisme internal partai dijalankan secara transparan dan akuntabel,” ucap Viktor.
Ia juga menegaskan, Partai Nasdem mengajak seluruh pihak untuk selalu mengedepankan dialog dalam menyelesaikan persoalan.
“Mari bersama merajut persatuan dan menguatkan spirit restorasi demi membangun masa depan Indonesia yang lebih baik,” tambah Viktor.
Kelima anggota DPR RI itu adalah Ahmad Sahroni, Nafa Urbach, Eko Patrio, Uya Kuya, dan Adies Kadir.

Keputusan tersebut diambil setelah pernyataan dan sikap mereka dinilai melukai hati masyarakat serta memicu gelombang kecaman publik hingga aksi demonstrasi di berbagai daerah.
Meski berstatus nonaktif, anggota DPR tidak otomatis kehilangan keanggotaan di parlemen.
Status nonaktif berarti mereka sementara waktu tidak menjalankan tugas dan kewenangan hingga ada keputusan lebih lanjut.
Dalam Pasal 19 Ayat 4 Peraturan DPR Nomor 1 Tahun 2020 tentang Tata Tertib, disebutkan bahwa anggota DPR yang diberhentikan sementara tetap memperoleh hak keuangan sesuai ketentuan perundang-undangan.
Hak tersebut mencakup gaji pokok, tunjangan keluarga, jabatan, komunikasi, hingga tunjangan beras.
Dengan demikian, meskipun tidak aktif menjalankan tugas di parlemen, secara administratif kelima anggota DPR tersebut masih berhak menerima gaji dan tunjangan penuh.
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Partai Nasdem, Hermawi Taslim, menegaskan bahwa penonaktifan Sahroni dan Nafa Urbach dilakukan karena pernyataan keduanya dianggap menyimpang dari garis perjuangan partai.
“Hal tersebut merupakan penyimpangan terhadap perjuangan Partai Nasdem,” ujar Hermawi dalam keterangan resmi, Minggu (31/8/2025).
Hermawi menambahkan, kerja-kerja Partai Nasdem selalu berlandaskan aspirasi masyarakat.
“Bahwa dalam perjalanan mengemban aspirasi masyarakat, ternyata ada pernyataan dari wakil rakyat, khususnya anggota DPR RI dari Fraksi Partai Nasdem, yang telah menyinggung dan mencederai perasaan rakyat,” kata Hermawi.
Setelah mendengar berbagai masukan masyarakat, DPP Partai Nasdem resmi menonaktifkan Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach mulai Senin (1/9/2025).
Nafa Urbach batal penuhi janji
Saat diprotes karena mengeluhkan kemacetan ketika berangkat kerja, Nafa Urbach lantas menyesal minta maaf dan memberi janji.
Nafa Urbach awalnya mengaku akan berikan gaji dan tunjangannya sebagai anggota DPR untuk masyarakat.
Sosok artis cantik yang kini menjadi anggota DPR Komisi IX Fraksi NasDem tersebut sempat bajir kritik pedas dari waraganet alias netizen.
Hal ini karena mendukung tunjangan rumah DPR RI Rp50 juta, dikaitkan dengan kemacetan jalanan di Jakarta.
“Anggota dewan itu ga dapat rumah jabatan, dikarenakan banyak sekali anggota dewan yang berasal dari luar kota, mangka dari itu banyak sekali anggota dewan yang ngontrak di daerah Senayan.”
Ia juga menambahkan, “Supaya memudahkan mereka untuk ke kantor DPR, saya aja yang tinggalnya di Bintaro macetnya luar biasa ini udah setengah jam di perjalanan masih macet,” ucap Nafa Urbach dalam siaran langsung di Instagram pribadinya.
Nafa Urbach pun langsung minta maaf setelah ucapannya banjir kritikan.
Kini anggota DPR dari daerah pemilihan (dapil) 6 Jawa Tengah tersebut janji memberikan gajinya untk masyarakat.
Untuk diketahui, Dapil 6 Jawa Tengah meliputi Kabupaten Magelang, Purworejo, Temanggung, Wonosobo dan Magelang.
Nafa Urbach janji mengalokasikan seluruh gaji dan tunjangan yang ia terima sebagai anggota DPR kepada masyarakat di daerah pemilihannya (dapil) hingga tahun 2029.
Perempuan 45 tahun ini mengungkapnya melalui unggahan di Instagram Storynya.
Nafa mengatakan bahwa prioritasnya adalah guru-guru.
"Sebagai bentuk komitmen saya kepada rakyat, saya memilih untuk mengalokasikan gaji dan tunjangan saya kepada masyarakat di dapil saya, khususnya para guru yang telah berjuang mendidik generasi penerus bangsa,” tulis Nafa di Instagram Story @nafaurbach, Senin (25/8/2025).
"Seluruh gaji dan tunjangan saya akan saya serahkan kembali untuk masyarakat di daerah pemilihan saya hingga tahun 2029," lanjutnya.
Menurutnya, guru merupakan prioritas utama karena telah berjasa sebagai pahlawan pendidikan.
Meski demikian, Nafa juga membuka ruang bagi masyarakat untuk memberikan masukan terkait kelompok lain yang juga perlu dibantu.
“Namun saya juga membuka ruang bagi masyarakat untuk memberikan masukan: apakah hanya guru, ataukah ada kelompok lain yang juga perlu kita bantu bersama,” tambahnya.
Mantan istri Zack Lee ini juga menegaskan, semua proses penyaluran gaji dan tunjangannya akan dilakukan secara terbuka dan transparan. Langkah ini sebagai bentuk nyata bahwa kepentingan rakyat harus selalu di atas segalanya.
"Saya percaya langkah kecil ini adalah wujud nyata bahwa kepentingan rakyat harus selalu di atas segalanya," tulisnya lagi.
"Semua proses ini akan dilakukan secara terbuka dan transparan," tutup Nafa.
Tetapi terlambat, kini Nafa Urbach hanya bisa gigit jari jika ternyata ia tak akan menerima gaji hingga tunjangan fasilitas.
Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com
Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya
Akhirnya Terungkap Barang Putih yang Dicari Ahmad Sahroni Hingga Siapkan Imbalan, Hilang Dijarah |
![]() |
---|
Segini Harga Jam Tangan Mewah Ahmad Sahroni yang Diambil Bocah, Hanya 106 di Dunia |
![]() |
---|
Akhirnya Terungkap Kondisi Uya Kuya Usai Rumah Dijarah dan Dinonaktifkan sebagai DPR: Sudah Ikhlas |
![]() |
---|
Nasib Bocah Penjarah Jam Rp11,7 M Ahmad Sahroni, Identitas Tersebar hingga Dikembalikan Sang Ibu |
![]() |
---|
Curhatan Menkeu Sri Mulyani Soal Rumahnya Dijarah Warga, Singgung Soal Lukisan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.