Percobaan Pembunuhan di Minsel
DP3A Minsel Berikan Trauma Healing kepada 2 Anak yang Hampir Dibunuh Ayahnya Sendiri
“Kami tadi bersama pihak PPA Polres Minsel turun ke sana dan melakukan pendampingan terhadap kedua korban,”
Penulis: Ferdi Guhuhuku | Editor: Isvara Savitri
TRIBUNMANADO.COM, MINSEL - Seorang ayah berinisial MJS (39) warga Desa Tumaluntung, Kecamatan Tareran, Kabupaten Minahasa Selatan, Sulawesi Utara, tega melakukan percobaan pembunuhan terhadap kedua anak kandungnya.
Hal itu dilakukan diduga karena pelaku sakit hati dengan istrinya yang kabur dari rumah.
Anaknya masih berusia sembilan dan delapan tahun, serta masih duduk di bangku sekolah dasar.
Peristiwa yang menghebohkan warga ini langsung direspon oleh pihak kepolisian dan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3AD) Pemkab Minsel dengan turun tangan ke lokasi.
“Kami tadi bersama pihak PPA Polres Minsel turun ke sana dan melakukan pendampingan terhadap kedua korban,” ujar Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Minsel, dr Erwin Schouten, saat dikonfirmasi, Sabtu (20/9/2025).
Erwin menjelaskan pihaknya baru mendapat informasi peristiwa tersebut dari warga.
“Begitu diberi informasi kami langsung meluncur ke lokasi sama-sama dengan Polres Minsel,” katanya.
Pendampingan melibatkan psikolog dari Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Minsel.
“Trauma healing kepada mereka diberikan untuk menghapus trauma atas peristiwa yang dialami,” tandasnya.
Ia mengatakan prosesnya masih ditangani Polres Minsel.
“Kita tunggu saja nanti, intinya ini sudah ditangani secara serius,” ucapnya.
Sementara itu diketahui kasus ini sedang ditangani secara serius oleh Unit PPA Polres Minsel dan pelaku pun sudah ditangkap.
Kronologi
Senin (15/9/2025), saat itu S dan MS bertengkar.
S memilih keluar dari rumah tanpa membawa apapun, hanya pakaian di badan.

"Tapi saya bilang ke suami tetap akan pulang, namun mau memenangkan dulu pikiran," ujarnya kepada Tribunmanado.com.
S mengaku hanya pergi ke rumah saudara untuk menenangkan diri.
Kemudian pada Selasa (16/9/2025), suaminya mulai marah dan meminta S segera pulang ke rumah.
Maikel pun mulai mengancam dengan mengatakan dan mengirim video bahwa anak perempuan mereka akan digantung kalau S tak pulang rumah.
Tak hanya itu, Maikel juga akan mengancam bunuh diri.
"Saya bilang ke suami tetap saya pasti pulang, tapi mau menenangkan dulu pikiran," tuturnya lagi.
S pun meminta tolong kepada tetangga depan rumah yang juga masih saudara untuk berbicara kepada suaminya agar sedikit tenang.
Namun pada Rabu (17/9/2025), Maikel kembali mengirim video ancaman hendak menggantung anak sulungnya.
Bersyukur keduanya masih selamat.
"Dua malam berturut-turut dia ancam saya. Kemudian saya bilang ke dia akan melaporkan video ini ke polsek. Dia tantang saya, 'oh mau lapor. Kalau begitu lapor saja'," ungkapnya.
Lapor Polisi
Kemudian pada Kamis (18/9/2025) S melaporkan kasus tersebut ke Polsek Tareran.
Suaminya pun sudah ditangkap.
"Sampai sekarang saya tak mau lihat langsung video yang dikirim suami. Tapi yang perempuan menurut yang nonton masih ada berpegangan di tali yang diikat di leher. Kalau yang laki-laki masih ada penyangga di perut," sebutnya lagi.
Tali tersebut Maikel dapatkan di mobil.
Baca juga: Chord Lagu Sendiri Lagi - Rizwan Fadilah - Kunci Gitar C
Baca juga: Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Tingkat Lanjut Kelas 11 Halaman 47 Kurikulum Merdeka: Latihan
Bahkan, ia juga sudah survei tempat bunuh diri di kebun.
S berharap agar Maikel dihukum setimpal karena sudah ada percobaan pembunuhan.
"Sudah berkali-kali suami saya melakukan pengancaman seperti ini yang melibatkan anak. Jangan sampai ketika saya tak respons dan hal yang tak diinginkan terjadi," tutupnya.(*)
(Tribunmanado.com/Ferdi Guhuhuku/Fistel Mukuan)
Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.