Kisah Inspiratif
Kisah Robby Warga Langowan Minahasa Lawan Gagal Ginjal: Tergantung Mesin, Pilih Senyum dan Semangat
Cuci darah, atau hemodialisis, kini telah menjadi bagian tak terpisahkan dari hidupnya sejak ginjalnya tak lagi berfungsi normal.
Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Rizali Posumah
TRIBUNMANADO.CO.ID - Ini kisah tentang Robby, pria asal Langowan, Minahasa, Sulawesi Utara yang telah tiga tahun lamanya menjalani rutinitas berat: cuci darah dua kali seminggu di RSUP Prof Kandou Malalayang, Manado.
Wajahnya tampak pucat, namun semangatnya menyala.
Cuci darah, atau hemodialisis, kini telah menjadi bagian tak terpisahkan dari hidupnya sejak ginjalnya tak lagi berfungsi normal.
Perjalanan dari Langowan ke Manado, yang harus ditempuh setiap Selasa dan Jumat, menjadi tantangan tersendiri.
"Memang sulit, karena harus bolak-balik," ujarnya saat diwawancara Tribun Manado, Minggu (5/10/2025).
Meskipun demikian, ia menyadari bahwa ini adalah sebuah keharusan.
"Tapi sudah seperti itu, harus dijalani," sambungnya.
Proses cuci darah yang memakan waktu berjam-jam, ditambah perjalanan bolak-balik, jelas bukan perkara mudah.
Namun, bagi Robby, keterlambatan bukanlah pilihan. "Kalau terlambat, bisa berbahaya," katanya dengan tegas.
Robby tidak menampik, ada masa-masa sulit yang ia hadapi.
Di awal terapi, ia sempat merasa putus asa. Tubuh terasa lemah, pikiran kacau, dan hidup terasa berubah drastis.
"Awalnya berat sekali," tuturnya.
Namun, perlahan ia menemukan kekuatan untuk menerima dan membiasakan diri.
"Tapi lama-lama saya belajar menerima. Sekarang sudah terbiasa," tutur Robby dengan nada tenang.
Kini, setiap kali ia terhubung dengan mesin cuci darah, ia justru merasakan rasa syukur.
Ia melihat kondisi pasien lain yang lebih parah, yang lantas memberinya perspektif baru.
"Banyak teman-teman di rumah sakit yang lebih parah. Jadi saya belajar bersyukur saja," ucapnya lirih.
Meski hidupnya kini bergantung pada mesin, Robby memilih untuk menjalani hari-hari dengan senyum dan semangat.
Ia meyakini, kekuatan pikiran sangat berpengaruh pada kondisi fisiknya.
"Kalau kita terus mengeluh, tubuh makin lemah. Jadi saya pilih semangat," ujarnya.
Melalui kisahnya, Robby berharap banyak orang bisa menjadikannya sebagai pengingat untuk lebih peduli pada kesehatan ginjal.
"Jaga makan, jangan banyak konsumsi garam dan minuman instan. Itu penting," pesannya.
Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.
Baca berita lainnya di: Google News
WhatsApp Tribun Manado: Klik di Sini
Cerita Reyna Rompah, Meniti Mimpi dari Dunia Literasi, Tumbuh Tangguh Bersama Gramedia |
![]() |
---|
Cerita Jubaer Hafid, 20 Tahun Mengabdi di Pemkab Minut hingga Akhirnya Resmi Jadi PPPK |
![]() |
---|
Cerita Tiwi, ASN Penyuka Diving yang Jatuh Cinta pada Keindahan Laut Bolsel |
![]() |
---|
Kisah Hikmah, Perempuan Muda dari Moutong yang Dedikasikan Hidupnya untuk Mengajar |
![]() |
---|
Empat Kali Gagal, Anak Petani di Sitaro Ini Akhirnya Lolos Jadi Prajurit TNI AL |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.