Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Demo Sopir Dump Truck

Aliansi Sopir Dump Truck Gelar Aksi di Kantor Gubernur Sulut, Keluhkan Sulitnya BBM Solar di SPBU

Aliansi Supir Dumptruck Sulawesi Utara menggelar aksi demonstrasi di depan Kantor Gubernur Sulut pada Senin (29/9/2025). 

Penulis: Rhendi Umar | Editor: Frandi Piring
Rhendi Umar/TribunManado.co.id
DEMO - Ratusan sopir dump truck yang tergabung dalam Aliansi Supir Dumptruck Sulawesi Utara menggelar aksi demonstrasi di depan Kantor Gubernur Sulawesi Utara, Jalan 17 Agustus No.69, Kelurahan Teling Atas, Kecamatan Wanea, Kota Manado, Sulawesi Utara pada Senin (29/9/2025).  

Karena sulit, mereka sering antre berjam-jam bahkan lebih dari sehari untuk mendapatkan solar subsidi di SPBU. 

Salah seorang pendemo mengungkapkan, karena kondisi ini, rumah tangga mereka terancam. 

"Karena antre deng jam-jam, bahkan tidak pulang semalam bini pe kira torang ini so bahugel. Dorang so curiga, padahal kasiang ada mancari, " kata seorang pendemo. 

William Luntungan, Kordinator Aksi mengungkapkan, mereka kembali berdemo karena solar subsidi akhir ini semakin  sulit. 

"Antrean di mana-mana. Sopir-sopir tidak ada penghasilan karena sebagian besar gajinya harian," kata Will, aktivis asal Minahasa Utara. 

Will mengungkapkan, ini kesekian kali mereka berkeluh kesah ke DPRD. Tahun lalu, dua kali para sopir RDP dengan Komisi II DPRD Sulut. 

"Pertama di awal tahun dengan Ibu Sandra (Rondonuwu) dan kedua akhir tahun dengan Jeane, Komisi II tapi hasilnya tetap sama," ujarnya. 

DEMONSTRASI - Anggota DPRD Sulawesi Utara bersama sopir dump truck berfoto di Kantor DPRD Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), Jalan Raya Manado Bitung, Kelurahan Kairagi I, Kecamatan Mapanget, Kota Manado, Senin (29/9/2025). Para sopir truk meminta pemerintah mengatasi kelangkaan agar tak ada lagi antrean berjam-jam di SPBU saat pengisian BBM solar subsidi.
DEMONSTRASI - Anggota DPRD Sulawesi Utara bersama sopir dump truck berfoto di Kantor DPRD Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), Jalan Raya Manado Bitung, Kelurahan Kairagi I, Kecamatan Mapanget, Kota Manado, Senin (29/9/2025). Para sopir truk meminta pemerintah mengatasi kelangkaan agar tak ada lagi antrean berjam-jam di SPBU saat pengisian BBM solar subsidi. (Tribunmanado.com/Fernando Lumowa)

Jauh sebelumnya pada tahun 2021 ada kesepakatan rekomendasi RDP Komisi II dengan sopir, Pertamina dan para pihak. Kesepakatannya, tidak ada lagi antrean kendaraan solar subsidi.. "Tapi towo samua itu, sampai hari ini malah menjadi-jadi," katanya lagi. 

Will menambahkan, ada keanehan dengan kondisi saat ini. Sebab penelusuran mereka kuota solar subsidi di SPBU tidak pernah dikurangi. 

Hanya saja, selalu terjadi antrean. "Kuota dengan jumlah kendaraan yang ada sebenarnya lebih dari cukup tapi herannya selalu langka. Apakah solar mudah menguap?" katanya mempertanyakan. 

Ia bilang, permintaan mereka tidak muluk-muluk. Para sopir minta disediakan SPBU  khusus agar tidak perlu antre. 

"Ini tidak wajar, kalau kita antre sekali isi bisa untuk dua tiga hari. Tapi ini ada yang tiap hari ba tapi (mengisi). Ini tugas aparat," katanya lagi.

Fakta sehari-hari di lapangan, antrean solar bisa lebih dari enam jam dan bahkan sampai sehari. "Kemarin saya antre jam enam pagi nanti isi jam dua siang," kata Buang, sopir asal Airmadidi.

Ratusan sopir diterima sejumlah anggota DPRD. Aspirasi para sopir diutarakan Kordinator Aksi AS-DT, William Luntungan. Sopir menyampaikan tujuh poin tuntutan. 

Massa aksi diterima Anggota DPRD Sulawesi Utara, yakni Inggried Sondakh; Jeane Laluyan; Roy Octavian Roring; Hillary Tuwo dan Euginia Mantiri. 

Halaman
123
Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved