Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Renungan Harian Kristen

Renungan Harian Kristen 28 Oktober 2025, Kejadian 48:5-9, Berkat Melimpah Bagi yang Jadi Berkat

Renungan harian keluarga kristen Selasa 28 Oktober 2025. Pembacaan alkitab terdapat pada Kejadian 48:5-9.

Editor: Chintya Rantung
Chintya Rantung/Tribun Manado
RENUNGAN - Khotbah harian keluarga kristen Selasa 28 Oktober 2025. Pembacaan alkitab terdapat pada Kejadian 48:5-9. Tema perenungan adalah Berkat Melimpah Bagi yang Jadi Berkat. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Renungan harian keluarga kristen Selasa 28 Oktober 2025.

Pembacaan alkitab terdapat pada Kejadian 48:5-9.

Tema perenungan adalah Berkat Melimpah Bagi yang Jadi Berkat.

Khotbah:

Dari 13 anaknya dari 2 isterinya yakni Lea dan Rahel serta 2 gundiknya, yakni Bilha (budak Rahel) dan Zilpa (budak Lea), Yusuf merupakan anak yang paling disayang oleh ayahnya, Yakub.

Dia memakai baju yang maha indah. Karena itu kakak-kakaknya, membenci dia. 

Apalagi beberapa kali dia menceritakan mimpinya kepada mereka bahwa dia menjadi tuan atas mereka. Bahkan ayahnya juga menyembunyikan dia dalam mimpinya.

Akhirnya kakak-kakaknya menjual dia kepada orang Ismael yang selanjutnya dibeli oleh Potifar. Sebelumnya, dia dimasukkan dalam sumur kosong. 

Ayahnya sangat kehilangan Yusuf. Sebab anak-anaknya mengatakan kepadanya bahwa Yusuf sudah mati diterkam binatang buas. 

Setelah menderita belasan Tahun, Yusuf yang taat kepada Allah, menjadi pembesar atau perdana menteri di Mesir.

Selama proses hidupnya yang penuh kepahitan karena ulah kakak-kakaknya itu, dia tidak marah apalagi dendam kepada mereka.

Terbukti ketika dia telah menjadi sukses, kakak-kakaknya datang dalam kesusahan dan sangat membutuhkan pertolongannya, justeru dia menyatakan kasihnya yang tulus, sungguh dan murni.

Tuhan memberkati dia secara luar biasa sehingga menjadi berkat dan sukses di Mesir, tidak membuat dia lupa diri dan melupakan keluarganya, kakak beradik, teristimewa ayahnya. Dalam kerendahan hati dan penuh kasih, dia justeru berkata kepada kakak-kakaknya bahwa justeru Allah memerintahkan dia mendahului mereka ke Mesir untuk menolong mereka. 

Yusuf, sungguh sangat mengasihi kakak beradiknya. Apalagi ayahnya Yakub yang ketika bertemu dengan dia sudah renta, karena berusia 130 tahun. Tapi di Mesir, oleh kasih Tuhan di masih hidup 17 tahun hingga usia 147 tahun.

Yusuf diberkati oleh Tuhan karena kesetiaan dan ketaatannya kepada Tuhan. 

Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved