Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Renungan Harian Kristen

Renungan Harian Kristen Mazmur 144:3-4, Kasih Sang Penjunan Tiada Batas

Tetapi, segala kemegahan dan kemasyuran yang digapai Daud itu tidak membuat dia lupa diri, apalagi meninggalkan Tuhan.

Penulis: Alpen Martinus | Editor: Alpen Martinus
Meta AI
ALKITAB: Gambar ilustrasi Alkitab 

Dia terlalu hina untuk menikmati kasih karunia Allah yang sempurna dalam hidupnya.

Sesungguhnya, segala sesuatu terjadi hanya karena kasih dan pertolongan serta kesetiaan-Nya kepada umat manusia.

Dalam kerendahan hatinya, Daud mengungkapkan bahwa Allah yang adalah Sang Penjunan berkenan merendah, mengulurkan tangan mengasihani manusia.

Padahal, manusia ini hanya ciptaan, buatan tangan Dia sebagai Sang Penjunan.

Manusia sesungguhnya tidak berdaya.

Ditinggal Tuhan, pasti lenyap dan binasa.

Tanpa pertolongan dan belas kasihan Tuhan, tak akan pernah ada, dan berlalu tanpa kesan ataupun bekas.

Manusia hanya seperti bayang-bayang yang lewat saja. Juga hanya seperti angin, datang dan pergi, kemudian hilang tanpa sisa.

Allah terlalu maha kuasa, terlalu mulia, terlalu tinggi, sedangkan manusia hina, lemah tak berdaya.

Tak mampu melakukan apapun sendirian.

Tetapi penyertaan, kasih setia sempurna atas manusia. 

Diperhatikannya, dipelihara, diberi nafas kehidupan, diberi oksigen, diberi waktu dan kesempatan untuk hidup, dipelihara dan menikmati segalanya.

Bahkan diistimewakan oleh Tuhan.

Apakah sebenarnya manusia dibandingkan Tuhan?

Manusia hanya seperti debu saja.

Sumber: Tribun Manado
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved