Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Renungan Harian Kristen

Renungan Harian Kristen Senin 7 Oktober 2025, Mazmur 144:3-4, Rendahkanlah Hatimu di Hadapan Tuhan

Renungan harian keluarga kristen Senin 7 Oktober 2025. Pembacaan alkitab terdapat pada Mazmur 144:3-4.

Editor: Chintya Rantung
Chintya Rantung/Tribun Manado
RENUNGAN - Khotbah harian keluarga kristen Senin 7 Oktober 2025. Pembacaan alkitab terdapat pada Mazmur 144:3-4. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Renungan harian keluarga kristen Senin 7 Oktober 2025.

Pembacaan alkitab terdapat pada Mazmur 144:3-4.

144:3 Ya TUHAN, apakah manusia itu, sehingga Engkau memperhatikannya, dan anak manusia, sehingga Engkau memperhitungkannya?

144:4 Manusia sama seperti angin, hari-harinya seperti bayang-bayang yang lewat.

Tema perenungan adalah Rendahkanlah hatimu di hadapan Tuhan.

Keluarga Kristen yang dikasihi dan diberkati Tuhan Yesus,

Ada banyak kisah tentang kesombongan yang berakhir menjadi tragedi. Salah satu yang terkenal adalah kisah di balik tenggelamnya kapal Titanic tahun 1912. 

Konon, ketika kapal penumpang itu selesai dikerjakan, perancangnya Thomas Andrews dengan angkuh mengklaim 
bahwa kapal Titanic tak akan tenggelam. 

Bahkan Tuhan Allah pun, kata dia, tidak dapat menenggelamkannya. Kesombongan itu didasarkan pada kepercayaan dirinya bahwa desain dan teknologi kapal yang dirancangnya sangat mutakhir dan modern. 

Namun, pada pelayaran perdana, kapal itu tenggelam akibat menabrak gunung es dan menewaskan lebih dari 1500 orang. 

Tragedi kapal Titanic ini membuktikan bahwa Thomas Andrews tidak memiliki kerendahan hatinya.

Keluarga Kristen yang dikasihi dan diberkati Tuhan Yesus,

Firman Tuhan hari ini, menyatakan bahwa manusia tidak ada apa-apanya karena ia diibaratkan seperti angin dan bayang-bayang yang lewat. 

Ibarat angin, hendak menjelaskan tentang kefanaan hidup manusia, bahwa hidup tidak dapat diprediksi dan tidak terduga. 

Adakalanya bertiup lembut, kadang-kala berhembus kencang namun kadang-kadang datang dalam wujud badai dan tiba-tiba berhenti. 

Hidup juga ibarat bayang-bayang, yang sifatnya tidak tetap. Maksudnya ialah hidup itu terdiri dari hari-hari yang cepat berlalu. 

Pemazmur mengakui kefanaan dan kesementaraan hidup manusia. 

Dia telah sukses mengalahkan musuh-musuhnya. Godaan baginya menjadi sombong, karena merasa hebat dan kuat. 
Namun hal itu tidak dilakukannya. 

Pemazmur justru memperlihatkan kerendahan hatinya. 

Ia mengakui bahwa karena Tuhan Allah telah memperhatikannya dan memperhitungkannya, maka ia menang.

Keluarga Kristen yang dikasihi dan diberkati Tuhan Yesus,

Sebagai keluarga Kristen, kita patut bersyukur kepada Tuhan Allah, sebab hingga saat ini Dia senantiasa memperhatikan dan memperhitungkan kita dengan memberikan segala yang dibutuhkan dan memelihara kehidupan kita. 

Hendaklah kita selalu ingat bahwa hidup ini singkat, bagaikan angin dan bayang-bayang yang cepat berlalu dan dilupakan. 

Karena itu, pergunakanlah kesempatan selama hidup untuk melakukan kehendak Tuhan Allah dengan memperhatikan bagaimana cara kita hidup, jangan sombong dengan keberhasilan, janganlah mengejar kesenangan semu tetapi jadilah berkat bagi banyak orang. Amin.

Doa: 

Ya Tuhan Allah, ajarlah kami untuk tetap rendah hati, selalu bersyukur dan mengakui bahwa Engkaulah satu-satunya Tuhan Allah yang berkuasa atas kami. Dalam nama Yesus Kristus. Amin.

Sumber: dodokugmim.com

 

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved