Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Sholat Tahajud

Sholat Tahajud Tidak Mudah dan Belum Tentu Semua Orang Bisa Kerjakan karena Banyak Keistimewaannya

Ustadz Adi Hidayat menjelaskan tentang kenapa Sholat Tahajud itu istimewa. Simak 4 keistimewaan dari Sholat Tahajud

Kolase/HO
SHOLAT TAHAJUD - Gambar ilustrasi orang melaksanakan Sholat Tahajud. Mengerjakan Sholat Tahajud tidaklah mudah karena ada banyak keistimewaannya. 

MANADO, TRIBUN - Sholat Tahajud adalah sholat yang dikerjakan di malam hari dengan syarat harus tidur terlebih dahulu. 

Dalam penjelasan Ustadz Adi Hidayat menyebutkan, Tahajjud berasal dari kata Tahajada dan Hajada.

Hajada asalnya adalah bangun setelah beristirahat terlebih dahulu. Singkatnya tidur dulu baru bangun. Jadi Tahajud itu didahului oleh tidur. 

“Kalau tidak tidur, langsung begadang, malamnya menunaikan sholat maka tidak disifati dengan Tahajud tetapi disifati dengan nama umum namanya Qiyamul Lail,” ujar Ustadz Adi Hidayat pada tayangan Streaming 1 tahun yang lalu di Adi Hidayat Official yang diakses Tribun Manado (2/10/2025). Tayangan tersebut berjudul [LIVE] Kajian Assunnah Nabawiyah - Cara & Waktu Tahajjud Nabi. 

(Qiyamul lail adalah sholat malam sunnah). 

Lanjut Ustadz Adi Hidayat, untuk melaksanakan Sholat Tahajud memang tidak mudah, butuh motivasi dua kali lipat. 

“Sholat Tahajjud ini tidak mudah. Karena keistimewaannya banyak. Ditantang, tidak semua orang bisa bangun. Kalau tidak semua orang bisa mengerjakannya maka pahalanya tidak biasa. Kalau ingin bangun sholat tahajjud maka rencanakan dengan bersungguh-sungguh,” ujar Ustadz Adi Hidayat. 

4 Keistimewaan Sholat Tahajud

Ada 4 keistimewaan bagi yang melaksanakan Sholat Tahajud

Pertama, Allah SWT akan mengangkat karirmu di tempat yang paling tinggi dan indah terpuji

Surah Al-Isra’ ayat 79

وَمِنَ الَّيْلِ فَتَهَجَّدْ بِه  نَافِلَةً لَّكَۖ عَس  ى اَنْ يَّبْعَثَكَ رَبُّكَ مَقَامًا مَّحْمُوْدًا

Artinya: “Pada sebagian malam lakukanlah salat tahajud sebagai (suatu ibadah) tambahan bagimu, mudah-mudahan Tuhanmu mengangkatmu ke tempat yang terpuji.”

Kedua, Allah SWT akan membimbing dalam mengerjakan sesuatu

Surah Al-Isra potongan ayat 80
وَقُلْ رَّبِّ اَدْخِلْنِيْ مُدْخَلَ صِدْقٍ

Artinya: “Katakanlah (Nabi Muhammad), ‘Ya Tuhanku, masukkan aku (ke tempat dan keadaan apa saja) dengan cara yang benar.”

Ketiga, Allah SWT akan memberikan jalan keluar yang benar di setiap masalah

Surah Al-Isra potongan ayat 80
وَّاَخْرِجْنِيْ مُخْرَجَ صِدْقٍ 

Artinya: “keluarkan (pula) aku dengan cara yang benar.”

Keempat, Allah SWT akan langsung menolong jika ada yang mengganggu atau menjahili dalam kehidupannya. 

Surah Al-Isra potongan ayat 80
وَّاجْعَلْ لِّيْ مِنْ لَّدُنْكَ سُلْط نًا نَّصِيْرًا

Artinya: “Dan berikanlah kepadaku dari sisi-Mu kekuasaan yang dapat menolong (ku).”

Waktu Melaksanakan Sholat Tahajud

Sholat Tahajud bisa dikerjakan di malam hari namun tentu harus tidur terlebih dahulu (baca penjelasan di awal artikel)

Ada beberapa waktu yang dianjurkan untuk mengerjakan Sholat Tahajud

Pertama, di sepertiga malam pertama, yaitu dari Pukul 19.00 sampai pukul 22.00 atau jam 7 malam hingga jam 10 malam. 

Kedua, di sepertiga malam kedua, yaitu dari Pukul 22.00 sampai Pukul 01.00 atau jam 10 malam sampai jam 1 dini hari. 

Ketiga, di sepertiga malam ketiga, yaitu Pukul 01.00 sampai dengan masuknya waktu subuh ini adalah saat yang paling utama. 

Niat Sholat Tahajud 2 Rakaat

صَلِّى سُنَّةً التَّهَجُّدِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ ِللهِ تَعَالَى

Ushallii sunnatat-Tahajjudi rak’ataini lillaahi ta’alaaa.

Artinya: "Saya (berniat) mengerjakan sholat sunnah Tahajjud dua raka’at semata-mata karena Allah Ta’ala."

Tata Cara Sholat Tahajud

Berikut tata cara Sholat Tahajud dan bacaan sholat:

RAKAAT PERTAMA

1. Membaca niat Sholat Tahajud.

2. Membaca Takbiratul Ihram.

3. Membaca Doa Iftitah.

4. Membaca surat Al-Fatihah.

5. Membaca surat-surat pendek Al-Quran.

Pada rakaat pertama, usai membaca surat Al-fatihah, kemudian membaca surat pendek, misalnya Al-Kafirun.

6. Ruku' dengan tumakninah lalu membaca: 

سُبْحَانَ رَبِّىَ الْعَظِيمِ وَبِحَمْدِهِ

Subhana rabbiyal azimi wabi hamdih.

Artinya: Maha Suci Rabbku yang Maha Agung dan segala puji bagi-Nya.

7. I'tidal dengan tumakninah lalu membaca:

سَمِعَ اللهُ لِمَنْ حَمِدَهُ 

Sami Allahu liman hamidah.

Artinya: Allah mendengar siapa saja yang memuji-Nya.

رَبَّنَا وَلَكَ الْحَمْدُ

Rabbana walakal hamdu.

Artinya: Rabb kami, milik-Mu segala pujian

8. Sujud dengan tumakninah lalu membaca

سُبْحَانَ رَبِّىَ الْأَعْلَى وَبِحَمْدِهِ

Subhaana robbiyal ‘a’la wabihamdih.

Artinya, “Mahasuci Tuhanku yang Mahatinggi dan segala puji bagi-Nya.“

9. Duduk di antara dua sujud lalu membaca:

رَبِّ اغْفِرْ لِيْ وَارْحَمْنِيْ وَاجْبُرْنِيْ وَارْفَعْنِيْ وَارْزُقْنِيْ وَاهْدِنِيْ وَعَافِنِيْ وَاعْفُ عَنِّيْ

Rabbighfirlii warhamnii wajburnii warfa’nii warzuqnii wahdinii wa ‘aafinii wa’fu ‘annii.

Artinya:, “Ya Allah, ampunilah aku, kasihanilah aku, cukupilah aku, angkatlah derajatku, berikanlah rejeki kepadaku, berikanlah petunjuk kepadaku, berilah kesehatan kepadaku dan ampunilah aku.”

10. Sujud lalu membaca:

سُبْحَانَ رَبِّىَ الْأَعْلَى وَبِحَمْدِهِ

Subhaana robbiyal ‘a’la wabihamdih.

Artinya, “Mahasuci Tuhanku yang Mahatinggi dan segala puji bagi-Nya.“

11. Berdiri lagi

RAKAAT KEDUA

1. Membaca Surah Al-Fatihah.

2. Membaca surah Pendek membaca surat pendek, misalnya Al-Ikhlas.

3. Ruku' dengan tumakninah lalu membaca: 

سُبْحَانَ رَبِّىَ الْعَظِيمِ وَبِحَمْدِهِ

Subhana rabbiyal azimi wabi hamdih.

Artinya: Maha Suci Rabbku yang Maha Agung dan segala puji bagi-Nya.

4. I'tidal dengan tumakninah lalu membaca:

سَمِعَ اللهُ لِمَنْ حَمِدَهُ 

Sami Allahu liman hamidah.

Artinya: Allah mendengar siapa saja yang memuji-Nya.

رَبَّنَا وَلَكَ الْحَمْدُ

Rabbana walakal hamdu.

Artinya: Rabb kami, milik-Mu segala pujian.

5. Sujud dengan tumakninah lalu membaca

سُبْحَانَ رَبِّىَ الْأَعْلَى وَبِحَمْدِهِ

Subhaana robbiyal ‘a’la wabihamdih.

Artinya, “Mahasuci Tuhanku yang Mahatinggi dan segala puji bagi-Nya.“

6. Duduk di antara dua sujud lalu membaca:

رَبِّ اغْفِرْ لِيْ وَارْحَمْنِيْ وَاجْبُرْنِيْ وَارْفَعْنِيْ وَارْزُقْنِيْ وَاهْدِنِيْ وَعَافِنِيْ وَاعْفُ عَنِّيْ

Rabbighfirlii warhamnii wajburnii warfa’nii warzuqnii wahdinii wa ‘aafinii wa’fu ‘annii.

Artinya:, “Ya Allah, ampunilah aku, kasihanilah aku, cukupilah aku, angkatlah derajatku, berikanlah rejeki kepadaku, berikanlah petunjuk kepadaku, berilah kesehatan kepadaku dan ampunilah aku.”

7. Sujud lalu membaca 

سُبْحَانَ رَبِّىَ الْأَعْلَى وَبِحَمْدِهِ

Subhaana robbiyal ‘a’la wabihamdih.

Artinya, “Mahasuci Tuhanku yang Mahatinggi dan segala puji bagi-Nya.“

8. Tasyahud Akhir dengan tuma’ninah

Berikut bacaan Tasyahud Akhir:

التَّحِيَّاتُ الْمُبَارَكَاتُ الصَّلَوَاتُ الطَّيِّبَاتُ لِلَّهِ السَّلاَمُ عَلَيْكَ أَيُّهَا النَّبِىُّ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ السَّلاَمُ عَلَيْنَا وَعَلَى عِبَادِ اللَّهِ الصَّالِحِينَ , أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ , اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ ، وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ ، كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ ، إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ ، اللَّهُمَّ بَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ ، وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ ، كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ ، وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ ، إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ

At_Tahiyyaatul Mubaarakaatush Shalawaatuth Thoyyibaatulillaah. As_Salaamu’Alaika Ayyuhan Nabiyyu Wa Rahmatullaahi Wabarakaatuh, Assalaamu’Alaina Wa’Alaa Ibaadillaahishaalihiin.

Asyhaduallaa Ilaaha Illallaah, Wa Asyhadu Anna Muhammad Rasuulullaah.

Allaahumma Shalli’Alaa Muhammad, Wa’Alaa Aali Muhammad. Kamaa Shallaita Alaa Ibraahiim Wa Alaa Aali Ibraahiim.

Wabaarik’Alaa Muhammad Wa Alaa Aali Muhammad. Kamaa Baarakta Alaa Ibraahiim Wa Alaa Aali Ibraahiim, Fil’Aalamiina Innaka Hamiidum Majiid.

Artinya:

“Segala kehormatan, dan keberkahan, kebahagiaan dan kebaikan itu punya Allah. Keselamatan atas Nabi Muhammad, juga rahmat dan berkahnya. Keselamatan dicurahkan kepada kami dan atas seluruh hamba Allah yang sholeh.

Aku bersaksi tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali Allah. Dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah.

“Ya Allah, limpahilah rahmat atas keluarga Nabi Muhammad.Seperti rahmat yang Engkau berikan kepada Nabi Ibrahim dan keluarganya.

Dan limpahilah berkah atas Nabi Muhammad beserta para keluarganya. Seperti berkah yang Engkau berikan kepada Nabi Ibrahim dan keluarganya. Engkaulah Tuhan yang sangat terpuji lagi sangat mulia diseluruh alam.”

9. Salam

10. Selanjutnya, Anda disunahkan membaca bacaan wirid, tasbih, tahmid, sholawat, istigfar, lalu membaca doa sholat Tahajud.

Bacaan Dzikir Setelah Sholat

Inilah susunan bacaan zikir dikutip dari e-book berjudul Doa dan Dzikir yang ditulis Syeikh Abdulaziz bin Baz, 

1. Membaca istighfar sebanyak 3 kali

  اللهَ الْعَظِـيْمِ الَّذِيْ لَااِلَهَ اِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّوْمُ وَأَتُوْبُ إِلَيْهِ 

Astaghfirullaahal ‘adziim alladzii laaailaaha illaa huwal hayyul qoyyuum wa atuubu ilaih.

Artinya:

"Aku memohon ampun kepada Allah yang maha agung , tiada Tuhan yang berhak disembah kecuali Allah , dzat yang maha hidup kekal abadi dan terus menerus mengurus makhluknya tiada henti. Dan aku bertaubat kepada-Nya."

2. Membaca dzikir kalimat tauhid

لَاإِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ يُحْيِيْ وَيُمِيْتُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْئٍ قَدِيْرٌ

Laaailaaha illallaah wahdahu laa syariikalah lahul mulku walahul hamdu yuhyii wayumiitu wahuwa ‘alaa kulli syain qodiir.

Artinya:

"Tiada Tuhan yang haq disembah kecuali Allah semata, tiada sekutu baginya. Hanya milikinya segala kerajaan dan hanya milikinya segala puji, baik yang hidup atau mati, Dialah Dzat yang kuasa atas segala sesuatu".

3. Membaca doa selamat

اَللَّهُمَّ أَنْتَ السَّلاَمُ، وَمِنْكَ السَّلَامُ، وَإِلَيْكَ يَعُوْدُ السَّلَامُ فَحَيِّنَارَبَّنَا بِالسَّلَامِ وَاَدْخِلْنَا الْـجَنَّةَ دَارَ السَّلَامِ تَبَارَكْتَ رَبَّنَا وَتَعَالَيْتَ يَا ذَاالْـجَلَالِ وَاْلإِكْرَام

Allaahumma antas salaam waminkas salaam wa ilaika ya’uudus salaam fahayyinaa robbanaa bis salaam wa adkhilnal jannata daaros salaam tabaarokta robbanaa wa ta’aalaita yaa dzal jalaali wal ikroom.

Artinya:

"Ya Allah, engkaulah Dzat yang memberi keselamatan (kesejahteraan), hanya darimu lah keselamatan (kesejahteraan) dan kepadamua lah segala keselamatan (kesejahteraan) itu kembali. Maka hidupkanlah kami Ya Allah dengan selamat (sejahtera), masukkan kami ke dalam surga rumah keselamatan (kesejahteraan), Engkaulah Dzat yang berkah wahai Tuhan kami dan maha luhur Engkau, Ya Tuhan kami yang Dzat yang memiliki keagungan dan kemuliaan".

4. Membaca surah Al-Fatihah

5. Membaca Ayat Kursi

اَللّ هُ لَا  اِل هَ اِلَّا هُوَ  اَلْحَيُّ الْقَيُّوْمُ    لَا تَأْخُذُه  سِنَةٌ وَّلَا نَوْمٌ  لَه  مَا فِى السَّم و تِ وَمَا فِى الْاَرْضِ  مَنْ ذَا الَّذِيْ يَشْفَعُ عِنْدَه   اِلَّا بِاِذْنِه   يَعْلَمُ مَا بَيْنَ اَيْدِيْهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ  وَلَا يُحِيْطُوْنَ بِشَيْءٍ مِّنْ عِلْمِه   اِلَّا بِمَا شَاۤءَ  وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّم و تِ وَالْاَرْضَ  وَلَا يَـ ُوْدُه  حِفْظُهُمَا  وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيْمُ

allāhu lā ilāha illā huw, al- ayyul-qayy m, lā ta`khużuh  sinatuw wa lā na` m, lah  mā fis-samāwāti wa mā fil-ar , man żallażī yasyfa'u 'indahū illā bi`iżnih, ya'lamu mā baina aidīhim wa mā khalfahum, wa lā yu ī  na bisyai`im min 'ilmihī illā bimā syā`, wasi'a kursiyyuhus-samāwāti wal-ar , wa lā ya` duh   if uhumā, wa huwal-'aliyyul-'a īm

Artinya :

"Allah, tidak ada tuhan selain Dia. Yang Mahahidup, Yang terus menerus mengurus (makhluk-Nya), tidak mengantuk dan tidak tidur.

Milik-Nya apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Tidak ada yang dapat memberi syafaat di sisi-Nya tanpa izin-Nya.

Dia mengetahui apa yang di hadapan mereka dan apa yang di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui sesuatu apa pun tentang ilmu-Nya melainkan apa yang Dia kehendaki.

Kursi-Nya meliputi langit dan bumi. Dan Dia tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Dia Mahatinggi, Mahabesar".

6. Membaca Tasbih, Tahmid dan Takbir 33 kali

إِلَهَنَا رَبَّنَا أَنْتَ مَوْلاَنَا سُبْحَانَ اللهِ
(33x) سُبْحَانَ اللهِ
سُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِهِ دَائِمًا أَبَدًا اَلْحَمْدُ ِللهِ
(33x) اَلْحَمْدُ ِللهِ
اْلحَمْدُ ِللهِ عَلىَ كُلِّ حَالٍ وَفِي كُلِّ حَالٍ وَنِعْمَةِ
(33x) اللهُ أَكْبَرُ
اللهُ أَكْبَرُ كَبِيْرًا وَاْلحَمْدُ ِللهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلاً، لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ اْلمُلْكُ وَلَهُ اْلحَمْدُ يُحْيِي وَيُمِيْتُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ. وَلاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ اْلعَلِيِّ اْلعَظِيْمِ

Setelah dzikir, kemudian dilanjutkan membaca doa setelah sholat.

(Tribun-Timur.com/Tribun-Timur.com)

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado, Thread Tribun Manado, Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved