Bupati Bolsel Iskandar Kamaru Janji Bantu Korban Kebakaran Rumah di Desa Toluaya

TRIBUNMANADO.CO.ID, BOLAANGUKI - Kebakaran terjadi di Desa Toluaya, Kecamatan Bolaang Uki, Kabupaten Bolsel, Sulawesi Utara (Sulut), Senin 20 Oktober 2025 malam.

Sih jago merah menghanguskan satu unit rumah milik Nur Gobel.

Proses pemadaman dilakukan secara gotong royong oleh personel Satpol PP, Damkar, dibantu masyarakat, TNI, dan Polri.

Bupati Bolsel Iskandar Kamaru turun langsung ke lokasi kebakaran untuk menemui korban dan memantau proses pemadaman.

Dalam kesempatan itu, Iskandar Kamaru berusaha menenangkan korban.

Ia juga memerintahkan seluruh jajaran terkait agar segera membantu proses pemadaman dan penanganan pasca kebakaran.

“Kami turut prihatin atas musibah ini, Pemda akan membantu dan memastikan korban mendapatkan perhatian serta bantuan yang diperlukan,” ujar Iskandar Kamaru.

Pada peristiwa tersebut, sejumlah warga menyampaikan kekecewaan atas keterlambatan layanan damkar.

Mereka menilai waktu tanggap tidak sebanding dengan lokasi kebakaran yang berada dekat dengan pos pemadam.

“Mobil Damkar telat datang, padahal lokasi rumah terbakar dekat dengan Pos mereka,” ujar seorang warga.

Ia menambahkan, saat api mulai membesar, warga telah memanggil petugas.

Sayangnya ketika mereka mendatangi pos, tidak ada personel yang berjaga.

“Sekitar lima menit kemudian baru ada petugas yang muncul.

Bahkan mobil pemadam kebakaran dinyalakan oleh masyarakat,” lanjutnya.

Kasat Reskrim Polres Bolsel Iptu Muhammad Iqbal mengatakan masih menyelidiki penyebab kebakaran.

"Untuk penyebab kebakarannya masih kita selidiki," tegasnya.

Diberitakan sebelumnya, satu rumah di Desa Toluaya, Kecamatan Bolaang Uki, Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel), Sulut dilalap api pada Senin 20 Oktober 2025 malam. 

Hingga pukul 19.00 WITA, api masih terlihat membesar dan belum berhasil dipadamkan. 

Petugas pemadam kebakaran dilaporkan belum tiba di lokasi.

Kobaran api bahkan mulai menjalar ke rumah yang berada di sampingnya.

Seorang warga menuturkan, begitu melihat kebakaran, ia langsung bergegas menuju pos pemadam kebakaran. 

Namun, tidak ada petugas yang berjaga di tempat piket.

“Sudah memanggil pemadam kebakaran tapi tidak ada petugas yang berada di lokasi tempat mereka biasa berjaga,” ujarnya.

Warga tersebut juga menyampaikan bahwa jarak antara lokasi pos pemadam kebakaran dan rumah yang terbakar tidak sampai satu kilometer.

“Ini banyak masyarakat protes dengan lambatnya pemadaman kebakaran,” tambahnya.

Belum ada laporan resmi terkait penyebab kebakaran maupun kemungkinan korban.

Warga sekitar terus berupaya mengendalikan api sambil menunggu kedatangan petugas.

(TribunManado.co.id/Nie)

Baca Berita Tribun Manado di Google News

WhatsApp TribunManado.co.id : KLIK