"Eras ini dia menerima arahan dan bujukan untuk mendapatkan suatu pekerjaan dari inisial oknum bernama F. Setelah mendapat bujukan, F sudah meyakinkan Eras dan kawan-kawan, jadi mereka berlima untuk menerima pekerjaan itu yang katanya hanya menjemput orang, baru mereka serahkan di Cawang," imbuh Adrianus.
Setelah membawa Ilham di mobil, kata Eras ia dan teman-temannya tidak menyakiti korban sama sekali.
Karenanya saat diminta untuk jemput korban lagi di tengah malam, Eras terkejut.
Hal itu lantaran Ilham saat itu yakni pada Kamis (21/8/2025) dini hari sudah tak bernyawa.
"Dalam proses perjalanan dari Lo***mart ke Cawang itu mereka (penculik) hanya membuat (menutup) tutup mata (korban) dengan lakban dan di tangannya. Setelah itu mereka menyerahkan (korban) ke eksekutor, kami baru tahu bahwa itu eksekutor," pungkas Adrianus.
Perihal sosok F alias bos besar, Adrianus blak-blakan.
Adrianus menceritakan apa isi perintah dari F kepada para penculik.
Bukan disuruh membunuh, F hanya meminta Eras dan para penculik untuk melakukan penagihan ke korban.
"Si F ini hanya memberi harapan ke Eras, bahwa 'nanti kamu akan ada kerjaan untuk penagihan'. Tapi penagihan di mana, mereka (penculik) enggak tahu," ujar Adrianus.
Lebih lanjut, Adrianus pun membocorkan profesi dari F.
Kata Adrianus, F adalah oknum anggota yang nasibnya kini miris.
Setelah penculik membocorkan rahasia penculikan Ilham ke polisi, kabarnya F langsung diperiksa satuannya.
"Saya mau kasih kisi-kisi terhadap oknum ini, itu juga udah diperiksa di Denpom," imbuh Adrianus.
Dari bocoran yang diurai Adrianus, sosok F diduga adalah anggota TNI jika merujuk pada Denpom.
Denpom adalah singkatan dari Detasemen Polisi Militer yakni sebuah satuan dalam Polisi Militer (POM) di lingkungan TNI Angkatan Darat (AD) yang bertugas menyelenggarakan fungsi kepolisian militer, termasuk penegakan hukum, disiplin, dan tata tertib di kalangan prajurit TNI AD dalam wilayah kerjanya.
Perihal hubungan antara F dengan para penculik, Adrianus mengungkap fakta selanjutnya.
"Kenapa mereka bisa menjalin persahabatan, yang pasti kami meyakini mereka udah pernah bertemu atau berteman (antara penculik dan oknum F)," ungkap Adrianus.
(*/ Tribun-medan.com)
Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com
Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya