TRIBUNMANADO.CO.ID, Airmadidi - Hujan deras melanda Desa paputungan saat ibadah pemakaman Bripka Kornelius Deddy Porong, Rabu (20/8/2025).
Rumah duka terletak di kompleks masjid Desa Paputungan, Kecamatan Likupang Barat, Kabupaten Minahasa Utara (Minut), Sulawesi Utara.
Akses ke rumah duka melewati pantai kecil, kemudian ada jalan menanjak ke atas.
Banyak pelayat duka, duduk di bawah tenda besar yang terpasang di depan rumah duka.
Ada juga pelayat, yang menempati homestay milik keluarga di dekat pantai kecil Desa Paputungan.
Usai ibadah pemakaman di rumah duka, dan ketika peti jenazah akan di usung ke ladang pekuburan hujan berhenti.
Dan saat keluarga dan pelayat duka, kembali dari kubur hujan kembali mengguyur.
Jenazah Bripka Deddy di kebumikan di pekuburan umum Desa Paputungan Jaga 1.
Lokasinya masuk dari samping kantor Hukum Tua Desa Paputungan.
Banyak rekan sejawatnya yang hadir.
Termasuk leting dengan sandi ZLD yang datang mengantarkan rekan mereka ke tempat peristirahatan terakhir.
Leting dalam konteks militer atau kepolisian merujuk pada sekelompok orang yang menjalani pendidikan atau latihan bersama.
Sedangkan ZLD Polri adalah sebutan untuk angkatan Bintara Polri yang lulus pada tahun 2005 Gelombang II.
ZLD merupakan singkatan dari Zero Lima Dua, yang mengacu pada tahun kelulusan mereka.
Kepergian Bripka Deddy Porong viral, karena sebelum ajal sempat bertugas sebagai Komandan Upacara di Hari Ulang Tahun (HUT) ke 80 Republik Indonesia Desa Liba Kecamatan Tompaso Kabupaten Minahasa Provinsi Sulut, Minggu (17/8/2025).
Mendiang Deddy, merupakan personil Polri yang berdinas di Polsek Tompaso Polres Minahasa.
Ia mengemban tugas sebagai Kepala Seksi Umum Polsek Tompaso.
Almarhum meninggal beberapa jam kemudian, usai bertugas sebagai Komandan Upacara HUT ke 80 RI di Desa Liba Tompaso Minahasa.
Ibadah pemakaman, dipimpin oleh Ketua Badan Pekerja Majelis Jemaat (BPMJ) Glorya Paputungan Wilayah Serei 1, Pdt Sophia Likawa S.Th.
Pada kesempatan itu, Hukum Tua Desa Paputungan Rustam Devie Tatumang menyampaikan ssmbutan duka sekaligus memberi semangat kepada keluarga yang ditinggalkan.
Menurut Hukum Tua Desa Paputungan Rustam Tatumang, hidup manusia ujungnya adalah kematian.
Mau hidup baik ataupun tidak ujungnya adalah kematian.
Orang yang meninggal meninggalkan kenangan.
"demikian juga almarhum Komandan Deddy yang meningggalkan banyak kenangan baik dengan kerabat, teman ataupun orang tua dan keluarga," kata Rustam saat di wawancarai usai ibadah pemakaman di rumah duka Desa Paputungan Kecamatan Likupang Barat, Rabu (20/8/2025).
Lanjut Rustam, sosok almarhum Deddy suka menunjukan dedikasi, kinerja yang baik.
Dan satu kebanggaan bagi masyarakat Desa Paputungan, sebelum anjal beliau menjadi pemimpin upacara pada HUT ke 80 RI di Kecamatan Tompaso Raya.
(TribunManado.co.id/Crz)
Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.