TRIBUNMANADO.CO.ID - Ada yang unik saat upacara penurunan bendera Merah Putih di Lapangan Gasibu, Jalan Diponegoro, Citarum, Kecamatan Bandung Wetan, Kota Bandung, Jawa Barat, Minggu 17 Agustus 2025.
Saat itu, Dedi Mulyadi tak hanya sendirian, namun ditemani sang anak Ni Hyang Sukma Ayu.
Tingkah lakunya di lapangan menuai perhatian banyak orang.
Baca juga: Akhirnya Terungkap Apa yang Dilakukan Bripka Cecep Sebelum Tewas di Nikahan Anak Kang Dedi Mulyadi
HUT KE-80 RI - Kolase potret sikap NI Hyang dan Puan Maharani saat penurunan bendera, dibandingkan.(capture YouTube Dedi Mulyadi dan Sripoku TV )
Meski masih kecil, namun ia seperti sudah memahami kesakralan upacara bendera.
Tampak ia dengan tingkah lucunya meberi hormat ke bendera merah putih.
Mengikuti gerakan sang ayah saat bendera akan diserahkan.
Sikap Ketua DPR RI Puan Maharani ketika upacara penurunan bendera Merah Putih viral dibandingkan dengan anak Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, Ni Hyang Sukma Ayu.
Puan Maharani terekam sempat membelakangi bendera di momen ketika Sang Merah Putih diambil oleh petugas dari mimbar kehormatan.
Ketika bendera tengah diambil, Puan terlihat membelakangi bendera sembari memegang ponsel dengan posisi selfie.
Puan tampak terus memegang handphone ketika pengambilan bendera untuk dibawa kembali ke Monumen Nasional (Monas).
Sikap ini berbeda dengan putri sulung Gubernur Jabar Dedi Mulyadi, Ni Hyang Sukma Ayu.
Dedi Mulyadi dikenal dengan sapaan Kang Dedi atau diinisialkan dengan singkatan KDM adalah seorang aktivis dan politikus berkebangsaan Indonesia, yang saat ini menjabat sebagai Gubernur Jawa Barat untuk periode 2025–2030.
Ni Hyang yang masih berusia enam tahun itu memang mendampingi sang ayah ketika menjadi pemimpin upacara penurunan bendera di Bandung, Jawa Barat.
Ketika Dedi mengambil sang saka Merah Putih untuk dibawa petugas Paskibraka, Hyang terus memegang tangan Dedi Mulyadi.
Saat bendera akan diserahkan, sandal Ni Hyang yang berwarna putih terlihat lepas.
Meski begitu ia tak berusaha untuk mengambilnya.
Dengan memakai satu sandal, Ni Hyang tampak tetap memberi hormat dengan mengatupkan kedua tangannya.
Sosok Ni Hyang Sukma Ayu :
Ni Hyang Sukma Ayu, akrab disapa Ni Hyang, merupakan putri bungsu dari Dedi Mulyadi Gubernur Jawa Barat yang kini menjabat hasil pernikahannya dengan Anne Ratna Mustika, Bupati Purwakarta. Lahir di Bandung pada tanggal 18 April 2019 sekitar pukul 10.00 WIB.
Dedi Mulyadi sendiri memberi nama Ni Hyang dengan makna mendalam yang mencerminkan harapan ayah terhadap putrinya. Menurut beliau, “Hyang” mengandung makna langit (mengacu pada alam seluas langit), “Sukma” berarti ruh, dan “Ayu” melambangkan kelembutan sebuah nama yang dirangkai agar Ni Hyang tumbuh menjadi sosok perempuan Sunda yang lembut namun kuat.
Belakangan, Ni Hyang telah memasuki bangku kelas 1 SD di SD Negeri Sukasari 1, Subang—sekolah yang sama di mana sang ayah pernah menempuh pendidikan dasar.
Meski usianya masih sangat muda, Ni Hyang sering terlihat menemani sang ayah dalam berbagai kesempatan formal, termasuk pelantikan kepala daerah.
Sosok Puan Maharani :
Puan Maharani adalah seorang politisi Indonesia yang saat ini menjabat sebagai Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI periode 2019–2024.
Ia lahir pada 6 September 1973 di Jakarta dan merupakan putri dari pasangan Taufiq Kiemas, seorang tokoh senior PDI Perjuangan, serta Megawati Soekarnoputri, Presiden ke-5 Republik Indonesia.
Sebelum menjadi Ketua DPR, Puan pernah menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan pada Kabinet Kerja Presiden Joko Widodo (2014–2019).
Sebagai kader PDI Perjuangan, Puan dikenal aktif dalam dunia politik sejak muda dan sering terlibat dalam kegiatan partai maupun kerja legislasi.
Kariernya menjadikannya salah satu politisi perempuan paling berpengaruh di Indonesia, dengan latar belakang keluarga politik yang kuat dan pengalaman panjang di parlemen serta pemerintahan. (Tribunnewsmaker/Tribun Bogor)
Artikel ini telah tayang di TribunNewsmaker.com