Ledakan itu membuat kobaran api semakin cepat menjalar dan melahap seluruh bangunan.
Hingga kini, penyebab pasti kebakaran masih dalam penyelidikan pihak kepolisian.
Polisi telah memasang garis polisi di lokasi dan mengumpulkan keterangan dari sejumlah saksi.
"Untuk kronologi masih sementara diselidiki," ujar Humas Polres Tomohon, Iptu Musalino Patah via WhatsApp.
Prof Ros Sempat Cari Jalan
Dari tiga korban jiwa yang meninggal, salah satunya adalah pemilik homestay itu sendiri, Prof. dr. Ros Kotambunan (83).
Ros dikenal warga sekitar sebagai sosok yang ramah.
Meski belakangan kondisi fisiknya sudah lemah dan hanya bisa duduk di kursi roda.
Saat api mulai membesar, warga sempat melihatnya berada di lantai dua bangunan.
“Korban sudah tua, tinggal duduk di kursi roda,” cerita Samuel, warga saat diwawancara di lokasi tempat kejadian perkara (TKP), Senin 18/8/2025.
Ia menuturkan, ketika api kian menyala, sang korban terlihat berada dekat tangga, seolah berusaha mencari jalan keluar.
Namun kobaran api terlalu cepat menjalar.
“Tidak ada yang berani ke sana karena api besar sekali.
Kami hanya bisa lihat dari jauh,” tambahnya lirih.
Warga yang panik tak mampu berbuat banyak.