Manado Sulawesi Utara

Jalan Sehat Sambil Punguti Sampah, Lomba Unik Hut Kemerdekaan RI PAC PDIP Tikala Manado

Penulis: Arthur_Rompis
Editor: Rizali Posumah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

JALAN SEHAT - Lomba jalan sehat memperingati hut Kemerdekaan RI ke - 80 di Kelurahan Tikala Baru, Kecamatan Tikala, kota Manado, provinsi Sulawesi Utara (Sulut) Senin (18/8/2025).Sembari jalan sehat, para peserta memunguti sampah. di jalan yang dilalui.

TRIBUNMANADO.CO.ID - Ada yang unik dalam lomba jalan sehat memperingati HUT ke-80 Kemerdekaan RI di Kelurahan Tikala Baru, Kecamatan Tikala, kota Manado, provinsi Sulawesi Utara (Sulut) Senin (18/8/2025).

Sembari jalan sehat, para peserta memunguti sampah di jalan yang dilalui. 

Lomba tersebut digelar Pimpinan Anak Cabang (PAC) PDI Perjuangan (PDIP) Tikala. 

Informasi yang dihimpun Tribunmanado, para peserta lomba yang mencapai ratusan
diberikan plastik merah.

Dengan plastik itu mereka punguti sampah.

Para peserta mengikuti lomba itu dengan semangat.

Salah satunya Alltje Dondokambey.

Bendahara DPC PDIP Manado yang juga ketua DPRD Manado terlihat bersemangat berjalan 
sambil punguti sampah.

Aaltje menuturkan, sepanjang jalan ia punguti sampah yang berserakan.

"Ini bagian yang sangat penting untuk kebersihan warga," kata dia yang didampingi ketua PAC PDIP Tikala Nonong Pontoluli, Senin (18/8/2025).

Selain jalan sehat, ujar Alltje, ada berbagai lomba lain.

Ada zumba, lari kelereng, makan kerupuk, isi pensil dalam botol serta line dance.

"Ini lomba yang terbuka diikuti seluruh masyarakat," katanya.

Harapannya lomba tersebut dapat menumbuhkan nasionalisme serta mempererat tali silaturahmi antar masyarakat.

Amatan Tribunmanado.com, salah satu lomba yang cukup ramai adalah lari kelereng.
Peserta lomba bukan hanya anak anak. Tapi juga orang dewasa.

Sejarah Lomba 17-an

Tradisi lomba 17-an berakar dari semangat perayaan kemerdekaan Indonesia setelah Proklamasi 17 Agustus 1945.

Pada awalnya, kegiatan ini muncul secara spontan di masyarakat sebagai bentuk kegembiraan dan rasa syukur atas kemerdekaan yang baru diraih.

Masyarakat menggelar permainan sederhana, seperti lomba balap karung atau tarik tambang, untuk merayakan momen kebebasan dan mempererat solidaritas antarwarga.

Seiring waktu, pemerintah daerah dan sekolah mulai mengorganisir lomba 17-an secara lebih sistematis, menambahkan variasi permainan, dan menjadikannya bagian dari upacara peringatan kemerdekaan.

Lomba-lomba ini tidak hanya bersifat hiburan, tetapi juga sarana menanamkan nilai-nilai kerja sama, sportivitas, dan cinta tanah air pada generasi muda.

Kini, lomba 17-an menjadi tradisi nasional yang rutin digelar setiap tahun di berbagai tingkat.

Mulai dari RT/RW, sekolah, instansi pemerintah, hingga perusahaan.

Lomba 17-an digelar sebagai bentuk partisipasi aktif masyarakat dalam memperingati HUT RI. (Art)

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun ManadoThreads Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Baca juga: Fakta-Fakta Orang Tua Murid Aniaya Guru di Belang Mitra: Korban kena Tampar di Kepala

 

 

Berita Terkini