TRIBUNMANADO.CO.ID - Harga kopra di Kota Manado, Provinsi Sulawesi Utara, mengalami penurunan signifikan dalam beberapa hari terakhir.
Berdasarkan informasi yang dirangkum TribunManado.co.id di salah satu gudang penampungan kopra area Manado pada Sabtu (16/8/2025), harga kopra turun menjadi Rp 19.000 per kilogram.
Padahal, kemarin harganya masih Rp 21.000 per kilogram dan dua hari yang lalu sebelumnya masih Rp 22.000 per kilogram.
Penurunan harga ini membuat petani kelapa mulai khwatir harga kopra terus merosot.
"Petani takut harganya akan semakin turun dan keluhan itu disampaikan kepada kami," ujar Ida salah satu pemilik gudang di Calaca Manado.
Menurut Ida, ketika harga kopra turun yang paling dirugikan adalah petani kelapa.
Selain itu, petani juga akan akan kembali malas untuk membuat kopra.
"Kalau harga kopra lebih turun petani malas kerja kelapa karena mereka harus bayar orang yang panjat kelapa. Sehingga, kami sering sekali sangat kesahihan dengan nasip para petani kelapa kalau harga kopra turun," jelasnya.
Ia berharap harga kopra tidak turun seperti tahun-tahun sebelumnya yang membuat rugi patani.
"Semoga tidak lagi turun harga kopra ini karena kami ingin petani juga sejahterah," pungkasnya.
Tentang Kopra
Kelapa merupakan salah satu komoditas yang memiliki peranan penting bagi Indonesia.
Kelapa juga memiliki banyak manfaat, salah satunya adalah daging kelapa.
Salah satu manfaat dari daging kelapa dapat diolah menjadi kopra.
Kopra adalah daging buah kelapa yang telah dikeringkan.
Proses pengeringan ini bertujuan untuk mengurangi kadar air dalam daging hingga menjadi olahan yang disebut kopra.
Setelah dikeringkan, kopra dapat disimpan lebih lama.
Selain sebagai bahan baku minyak kelapa, kopra juga digunakan dalam berbagai produk seperti margarin, kosmetik, sabun dan bahkan bahan campuran dalam makanan seperti cokelat dan es krim.
Cara Mengolah Kopra
Untuk pengolahannya, masing-masing daerah, khususnya di Sulut, punya cara sendiri untuk pembuatan kopra.
Seperti halnya petani kopra di Manado, Sulawesi Utara.
Proses pembuatan kopra yang dilakukan petani di Manado ini harus melewati beberapa tahapan.
Pembuatan kopra di Manado juga membutuhkan waktu satu bulan lebih.
Hal ini diceritakan petani Kopra asal Kelurahan Bailang, Kecamatan Bunaken, Kota Manado bernama Tasman Sururama kepada TribunManado.co.id di tempat pengolahan pada Jumat (19/7/2024) lalu.
Tasman menjelaskan, proses pembuatan dari buah kelapa menjadi kopra.
Kata Tasman, proses yang pertama pengambilan buah kelapa dari pohonnya oleh orang-orang yang profesional memanjat.
Menurutnya, proses ini paling beresiko karena bertarung nyawa saat pengambilan buah kepala dari pohonnya.
"Bisa saja kalau tidak hati-hati akan jatuh dan meninggal dunia atau patah tulang," ungkapnya.
Tahap selanjutnya, kata Tasman, buah kepala yang sudah diambil dari pohon dikumpulkan pada tempatnya, kemudian dikupas mengunakan besi lewang.
"Jadi ada orang yang bagian kupas buah kelapa pakai lewang dan ini biasa orang sudah ahli karena kalau tidak ada resiko kecelakaan juga," terangnya.
Ia mengungkapkan tahap selanjutnya buah kelapa dibelah menggunakan besi lewang.
"Setelah itu kita melakukan pengeringan daging kelapa menggunakan asap yang berasal sabut buah kelapa yang dibakar.
Proses ini sering disebut fufu atau tahap pengeringan.
"(Pada tahap ini) kurang lebih memakan waktu dua hari untuk pengeringan daging kelapa ini sebelum jadi kopra," jelas Tasman.
Ia menambahkan proses terakhir kopra siap dimasukkan ke dalam karung, setelah itu langsung dijual di gudang.
"Proses pembuatan kopra memakan waktu sekitar satu bulan lebih," jelas Tasman kepada TribunManado.co.id.
Kopra di Sulawesi Utara
Sulawesi Utara merupakan salah satu daerah penghasil kelapa dan kopra terbesar di Indonesia.
Kopra juga memiliki peran penting dalam perekonomian Sulawesi Utara.
Sebab, kopra menjadi bahan baku utama untuk pembuatan minyak kelapa dan berbagai produk turunan lainnya.
Selain itu, kopra disediakan untuk kebutuhan lokal maupun ekspor.
Harga kopra di Sulawesi Utara, khususnya di Manado, fluktuatif, tetapi beberapa waktu terakhir mengalami kenaikan yang signifikan, bahkan mencapai rekor tertinggi.
Namun juga bisa berada di titik rendah.
Berdasarkan ringakasan AI, ada beberapa poin penting terkait kopra di Sulawesi Utara, yaitu sebagai berikut:
Sentra Produksi
Sulawesi Utara dikenal sebagai salah satu sentra utama penghasil kelapa dan kopra di Indonesia, berkat kondisi iklim tropis dan tanah yang subur.
Komoditas Ekspor
Kopra dari Sulawesi Utara juga menjadi komoditas ekspor yang diminati pasar domestik maupun luar negeri.
Perekonomian Petani
Kenaikan harga kopra memberikan dampak positif pada perekonomian petani kelapa di Sulawesi Utara, karena kopra merupakan
salah satu sumber pendapatan utama mereka.
Harga Beragam
Harga kopra di Manado bervariasi, tetapi beberapa waktu terakhir sempat mencapai rekor tertinggi, bahkan mencapai tiga kali lipat dari harga sebelumnya.
Kualitas Unggul
Kopra asal Sulawesi Utara dikenal memiliki kualitas yang baik, sehingga banyak diminati pasar.
Dukungan Pemerintah
Pemerintah daerah juga memberikan dukungan terhadap petani kopra untuk menjaga harga dan kualitas kopra agar tetap stabil dan kompetitif.
Cargill Mendukung Petani
Cargill, melalui program pelatihan dan sertifikasi, juga mendukung petani kopra di Minahasa Selatan untuk meningkatkan produksi dan kualitas kopra mereka.
Secara keseluruhan, kopra memiliki peran penting dalam perekonomian Sulawesi Utara, baik sebagai sumber pendapatan petani maupun komoditas ekspor.
Kenaikan harga kopra baru-baru ini memberikan angin segar bagi petani dan pedagang kopra di daerah tersebut, meski per Sabtu (16/8/2025), harga per kilogramnya turun. (Fer)
-
Baca juga: Berita Populer Manado: Harga Kopra Turun, Aksi Tawuran dan Penikaman Marak Terjadi