Namun rencana tak sesuai harapan. Pernikahan urung dilaksanakan karena pada hari H, Bripda Tri Farhan Mahieu justru tak hadir.
"Jadi ini hanya murni masalah mental anggota, institusi sudah bekerja dengan baik," tegas Danu.
Bripda Tri Farhan Mahieu akan dijemput aparat setelah terdeteksi berada di Sulteng.
"Tetap kita monitor dan kita sudah membentuk tim untuk menjemput, untuk kembali mempertanggungjawabkan," kata Kombes Danu.
Sementara itu terkait dugaan pelanggaran, Kombes Danu menilai Bripda Tri Farhan Mahieu melanggar disiplin karena keluar daerah tanpa izin. "Hanya disiplin saja, karena dia keluar tanpa izin kan ke Palu," jelasnya.
Nasib Pengantin Wanita
Pengantin wanita, SR (24), warga Dusun Selamat, Desa Pangadaa, Kecamatan Dungaliyo, Kabupaten Gorontalo, mengalami trauma emosional setelah batal menikah dengan Bripda Tri Farhan Mahieu, anggota Brimob yang bertugas di Gorontalo.
Bripda Tri Farhan Mahieu yang menghilang jelang akad nikah membuat sang calon istri, SR terguncang.
Pernikahan yang dijadwalkan berlangsung pada Sabtu (9/8/2025), batal karena pengantin pria tidak hadir dalam prosesi ijab kabul.
Kejadian tersebut membuat keluarga mempelai wanita terpukul.
Fatmawati Soman, ibu SR, dilaporkan syok berat dan sempat pingsan hingga dilarikan ke rumah sakit.
Sang ibu mengalami kekakuan di bagian mulut.
“Istri saya mulai syok siang hari, lalu malamnya mulutnya sudah keras. Saya takut terjadi sesuatu, jadi langsung saya bawa ke rumah sakit,” kata Hamid Rahman, ayah Sukmawati, Selasa (12/8/2025).
Fatmawati keluar dari rumah sakit pada Selasa siang sekitar pukul 13.00 Wita. Ia terlihat lemah dan dibantu keluarga saat masuk ke dalam rumah.
Sementara itu, SR juga mengalami tekanan psikologis dan memilih untuk menutup diri.
“Anak saya pun tadi cara dia melihat ke saya sayup-sayup begitu,” ujar Hamid, ayah SR.