MANADO, TRIBUN - Beredar kabar di media sosial atau medsos bilamana kapal - kapal milik PT Surya Pacific Indonesia (SPI) dapat beroperasi kembali menyusul dicabutnya pembekuan terhadap Document of Compliance (DOC) perusahaan tersebut.
DOC perusahaan tersebut sebelumnya dibekukan pasca kebakaran KM Barcelona beberapa waktu lalu. Ada lima kapal yang terpaksa parkir setelah sanksi pembekuan dikeluarkan.
Richard dari pihak SPI membenarkan bilamana kapal kapal yang dimiliki pihaknya sudah bisa beroperasi. "Pengurusan DOC nya sudah selesai," kata dia Minggu (10/8/2025).
Menurut dia, perusahaan telah melakukan pembenahan hingga DOC kapal itu bisa terbit kembali.
Hanya, kata dia, pihaknya masih harus melengkapi sejumlah dokumen.
"Kelengkapan dokumen tengah berupaya kami lakukan," kata dia.
Menurut dia, belum ada rute pelayaran kapal dari SPI pada Minggu.
Pihaknya masih menanti izin dari syahbandar.
"Mudah mudahan besok bisa ada kapal yang berlayar," katanya.
Amatan Tribunmanado.com di loket KM Barcelona, Minggu (10/8/2025), banyak warga yang datang untuk beli tiket.
"Hari ini belum ada karena ada pembekuan, besok pagi ada kapal yang berangkat," katanya.
Enam kapal dibawah SPI yang sebelumnya belum beroperasi :
- KM Barcelona I
- KM Barcelona II
- KM Barcelona III
- KM Barcelona V
- KM Marina Bay
- KM Venecian
Kebakaran Kapal
Buntut kebakaran KM Barcelona VA, Document Of Compliance (DOC) dari PT Surya Pacific Indonesia dibekukan pihak Kementerian. Alhasil enam kapal dibawah PT tersebut untuk sementara tidak bisa berlayar.
Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas III Manado Amrul Adriansyah menyatakan, pembekuan DOC menyusul inspeksi yang dilakukan pihak Kementerian.
"Pencabutan DOC ini berarti semua kapal di bawah PT Surya Pacific Indonesia tidak dapat lagi dikatakan memenuhi persyaratan," katanya.
Meski demikian, kata dia, masih terbuka peninjauan kembali. Dengan syarat PT SPI melakukan perbaikan kelayakan kapal.
Ungkap Amrul, pihaknya bersama dengan pihak Dinas Perhubungan dan Bupati Talaud berembuk untuk mencari kapal pengganti.
Data dan Kronologi
KM Barcelona VA sedianya berangkat dari Pelabuhan Melonguane, Kabupaten Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara, Sabtu (19/7/2025) pukul 18.00 Wita.
Karena cuaca ekstrem, kapal tujuan Pelabuhan Manado ini akhirnya berangkat Minggu (20/7/2025) dini hari.
Namun saat berada di perairan dekat Pulau Gangga, Minahasa Utara, Minggu (20/7/2025) sekitar pukul 13.00 WITA, KM Barcelona VA terbakar.
Lokasi kejadian dengan Pelabuhan Manado berjarak kurang lebih 20 mil atau sekira 1,5 jam lagi tiba.
Karena api makin membesar, para penumpang kapal berlompatan ke laut. Sebagian besar mendapat baju pelampung.
Namun tak sedikit penumpang lainnya tak kebagian life jacket. Termasuk sejumlah anak-anak dan perempuan.
Kapal ini memuat 678 orang. Padahal kapasitas kapal 450 penumpang.
Sementara berdasarkan manifest kapal tercatat membawa 280 penumpang.
Manifest kapal adalah dokumen resmi yang berisi daftar lengkap barang (kargo), penumpang, dan awak kapal yang diangkut oleh kapal laut.
Dokumen ini berfungsi sebagai catatan hukum, digunakan untuk berbagai keperluan seperti bea cukai, operasional pelabuhan, dan pelacakan pengiriman.
Akibat kejadian tersebut, 3 penumpang meninggal, 2 dilaporkan hilang dan lainnya selamat. Namun lebih 50 korban sempat dirawat di rumah sakit, termasuk ibu hamil.
Polisi telah menetapkan nakhoda KM Barcelona VA Iknosi Bawotong sebagai tersangka dan menahannya.
Hingga hari ini, penyebab KM Barcelona VA terbakar belum diketahui. Api diduga dari salah satu kamar penumpang.
Menteri Perhubungan RI Dudy Purwagandhi telah meminta Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) melakukan investigasi insiden ini.
KM Barcelona VA merupakan milik PT. Surya Pacific Indonesia, salah satu operator kapal laut yang beroperasi di Sulawesi Utara, Maluku dan Maluku Utara.
Selain KM Barcelona VA, PT SPI juga membawahi KM Barcelona I, II, III, KM Venecian. (art)
Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.