Semua pemimpin memiliki orang dekat baik (secara struktural maupun personal). Hati-hatilah agar kedekatan itu tidak membutakan obyektifitas berpikir dan prinsip-prinsip Alkitabiah sehingga mentolelir kejahatan dan memelihara cacat cela organisasi.
Pemimpin yang benar harus konsisten mengasah kepekaan dan ketegantungan pada hikmat Allah dalam setiap keputusan.
Semakin tinggi struktur kepemimpinan seseorang, maka semakin tinggi pula resiko dari keputusan yang diambil.
Inspirasi: Pemimpin sejati harus mampu mengendalikan tim dalam prinsip Alkitabiah yang kokoh untuk membangun integritas kepemimpinannya.