Berita Populer

Berita Populer Sulawesi Utara: Potensi Produk Kelapa dan Langkah Atasi Harga Daging Babi yang Mahal

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

BERITA POPULER - Kolase foto ilustrasi META AI dan AI Grok X. Sejumlah isu menarik dari Sulawesi Utara (Sulut) menjadi sorotan pembaca hingga Rabu (6/8/2025). Di antaranya adalah potensi besar produk turunan kelapa yang bisa dikembangkan hingga sektor otomotif dan farmasi, serta masih tingginya harga daging babi pasca wabah ASF.

TRIBUNMANADO.CO.ID - Sejumlah isu menarik dari Sulawesi Utara (Sulut) menjadi sorotan pembaca hingga Rabu (6/8/2025).

Di antaranya adalah potensi besar produk turunan kelapa yang bisa dikembangkan hingga sektor otomotif dan farmasi, serta masih tingginya harga daging babi pasca wabah ASF.

Berikut rangkuman berita populer Sulut edisi hari ini.

1. Produk Turunan Kelapa Sulut Bisa untuk Farmasi, Otomotif, Helm Anti Peluru

Produk turunan kelapa masih menjadi sektor unggulan yang menopang pertumbuhan ekonomi di Sulawesi Utara.

Namun, pengembangan nilai tambah dari produk ini dinilai belum maksimal akibat keterbatasan investasi dan proses industrialisasi yang belum optimal.

Hal tersebut disampaikan oleh akademisi dari Fakultas Pertanian Universitas Sam Ratulangi (Unsrat), Ir. Dedie Tooy, M.Si, Ph.D, saat dihubungi Tribun Manado melalui sambungan WhatsApp pada Selasa (5/8/2025).

Menurut Dedie, harga kelapa dan kopra yang saat ini sedang naik membuat banyak petani tergiur untuk menjual kelapa dalam bentuk utuh.

Padahal, jika diolah menjadi produk turunan, nilai ekonominya jauh lebih tinggi.

“Sebenarnya bisa dimaksimalkan mulai dari kopranya, sabutnya, sampai tempurungnya. Nah, tempurung kelapa sebenarnya masih banyak sekali yang tertarik,” ujarnya.

Dedie menilai tempurung kelapa memiliki nilai jual tinggi jika diolah menjadi briket atau arang aktif.

“Itu nilainya tinggi,” katanya.

Sementara itu, sabut kelapa berpotensi besar untuk diolah menjadi produk seperti matras. 
Pasarnya bahkan sudah terbuka luas di negara-negara seperti Cina.

Namun, investasi untuk industri ini dinilai masih tinggi.

“Itu potensial sekali, tapi investasinya tinggi,” ujarnya, baca selengkapnya

2. Harga Daging Babi di Sulut Masih Dianggap Mahal, Akademisi Unsrat Minta Pemerintah Cari Solusi

Harga daging babi di Sulawesi Utara (Sulut) pasca wabah African Swine Fever (ASF) masih menjadi sorotan.

Halaman
12

Berita Terkini