Itu pun bukan dalam satu hari, melainkan akumulatif selama bertahun-tahun.
Saat perbedaan waktu Bumi dan waktu atomik mulai signifikan, International Earth Rotation Service (IERS) akan menyesuaikannya dengan menambahkan "detik kabisat" ke Waktu Universal Terkoordinasi (UTC).
Faktor penyebab kecepatan rotasi Bumi
Secara teori fisika, benda padat yang berputar di ruang hampa seharusnya mempertahankan kecepatan rotasinya, kecuali jika mendapat gaya eksternal.
Namun, Bumi bukanlah benda padat sepenuhnya dan tidak berada dalam ruang hampa mutlak. Ia dikelilingi oleh atmosfer, memiliki inti cair, dan berinteraksi gravitasi dengan Bulan.
Duncan Agnew, ahli geofisika dari Scripps Institution of Oceanography, menjelaskan bahwa rotasi Bumi dipengaruhi oleh banyak komponen.
“Jumlah semua rotasi harus sama. Jika sebagian Bumi bergerak lebih lambat, bagian lain harus bergerak lebih cepat,” katanya.
Faktor-faktor seperti dinamika inti Bumi dan arus atmosfer ikut berkontribusi pada kecepatan rotasi secara keseluruhan.
Maka tak mengherankan, hari di Bumi sesekali menjadi lebih panjang atau lebih pendek meskipun hanya dalam hitungan milidetik.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com
-
Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.
Baca berita lainnya di: Google News
WhatsApp Tribun Manado: Klik di Sini