TRIBUNMANADO.CO.ID - Wacana pemindahan makam Pahlawan Nasional Kyai Modjo dari Tondano, Kabupaten Minahasa ke Pulau Jawa terus menuai respons.
Para keturunan sang pahlawan menyatakan keberatan dan berencana menggelar pertemuan terbuka bersama sejumlah pihak terkait, Selasa (29/7/2025) besok.
Alfian Kyai Demag, atau yang akrab disapa Ki Jaton Pamungkas, selaku pengurus Kerukunan Keluarga Jaton Indonesia (KKJI) mengungkapkan, agenda pertemuan tersebut akan dilangsungkan di Kampung Jawa, Tondano.
"Kami akan berdiskusi terkait hal tersebut. Kami mengundang Dandim Tondano, camat, serta tokoh masyarakat untuk mendengarkan aspirasi dan pandangan para keturunan Kyai Modjo," ujar Alfian, Senin (28/7/2025).
Menurut Alfian yang juga keturunan keenam Kyai Modjo, meski belum dapat memastikan sikap masyarakat secara keseluruhan, ia secara pribadi menolak wacana pemindahan tersebut.
"Kalau saya pribadi, tidak sependapat," tegasnya.
Ia menjelaskan bahwa keturunan Kyai Modjo kini telah menyatu dengan masyarakat Minahasa. Khususnya di Kampung Jawa, Tondano.
Komunitas Jaton (Jawa Tondano) yang merupakan hasil asimilasi antara pengikut Kyai Modjo dan warga lokal telah berkembang selama lebih dari satu abad.
"Saya keturunan ke-6. Keturunan beliau sudah banyak di sini. Sudah jadi bagian dari masyarakat Minahasa," tambahnya.
Pertemuan yang akan digelar besok diharapkan bisa menjadi wadah untuk menyuarakan pandangan.
Ini sekaligus membahas dampak sosial serta historis dari rencana pemindahan tersebut.
Alfian menyebut, keputusan bersama akan dilihat berdasarkan hasil diskusi dengan seluruh pihak yang hadir.
"Keputusan nanti kita lihat besok," pungkasnya.
Sebelumnya, beredar informasi bahwa pemerintah pusat mewacanakan pemindahan makam para pahlawan nasional yang dimakamkan di luar daerah asalnya.
Termasuk Kyai Modjo yang kini dimakamkan di Desa Kembuan, Kecamatan Tondano Utara, Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara.