Kata dia, banyak nilai casis yang sudah memenuhi syarat namun dengan kuota kelulusan yang terbatas yang ditentukan oleh Mabes Polri, sehingga mau tidak mau hanya yang memenuhi ranking sesuai jumlah kuotalah yang dapat mengikuti tes tahap selanjutnya.
"Tetap semangat,” pungkasnya.
Tanggapan Pengamat
Akademisi Fakultas Hukum Unsrat, Eugenius Paransi memberikan apresiasi terhadap keberanian Ginting.
Menurutnya, tindakan ini patut dihormati sebagai upaya menjaga marwah institusi Polri.
“Dia patut diberi apresiasi karena berani membongkar keburukan yang merusak citra institusi. Tindakan seperti ini justru menunjukkan kepedulian terhadap integritas Polri,” ujar Paransi (Minggu 8/6/2025).
Lebih lanjut, Paransi menegaskan bahwa panitia seleksi harus diperiksa dan dievaluasi secara menyeluruh.
Menurutnya, jika terbukti ada pelanggaran, para pelaku harus diberi sanksi tegas, termasuk calon siswa yang terlibat dalam kecurangan.
“Ini menyangkut kredibilitas dan transparansi institusi. Jika dibiarkan, akan semakin merusak kepercayaan publik terhadap rekrutmen Polri,” tegas Akademisi asal Unsrat Manado ini.
Paransi juga menambahkan bahwa kasus semacam ini berisiko menimbulkan demoralisasi di tubuh Polri serta hilangnya kepercayaan masyarakat terhadap sistem yang semestinya bersih dan adil.
(TribunManado.co.id)
Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.