Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID - Di zaman dahulu, ada berbagai macam tantangan yang dihadapi orang-orang beriman.
Tak jarang, tantangan tersebut taruhannya nyawa.
Seperti yang terjadi pada tujuh orang pemuda.
Kisah mereka diabadikan Allah di dalam Al Quran.
Diceritakan, bahwa ketujuh orang tersebut hidup di masa raja yang zalim, Raja Dikyanus namanya.
Adapun nama-nama para pemuda itu yakni Maxalmena, Martinus, Kastunus, Bairunus, Danimus, Yathbunus dan Thamlika.
Kisah berawal saat Raja Dikyanus mengangkat dirinya sendiri sebagai Tuhan.
Tak sampai di situ, Dikyanus bahkan mewajibkan orang-orang untuk menyembahnya.
Sementara ketujuh pemuda yang merupakan bagian dari kerajaan yang dikuasai Dikyanus, menolak kesombongna raja ini.
Mereka adalah orang-orang yang beriman kepada Allah.
Mereka pun pergi meninggalkan daerah tempat mereka tinggal, lari dari kezaliman Sang Raja.
Mereka pergi ke sebuah gua dan bersembunyi di sana bersama seekor anjing.
Beberapa lama kemudian mereka lantas tertidur dan dibangunkan Allah nanti setelah 300 tahun kemudian.
Kisah keteguhan Iman para pemuda ini diabadikan Allah dalam Al Quran, tepatnya di surat Al Kahfi.
Ketujuh pemuda itu dikenal dengan Ashabul Kahfi.