TRIBUNMANADO.CO.ID - Pernah mengalami momen di mana gaji baru masuk, tapi saldo rekening langsung menyusut drastis dalam hitungan hari, bahkan sebelum minggu pertama berlalu?
Jangan khawatir, kamu bukan satu-satunya.
Fenomena ini begitu umum hingga dijuluki sebagai “payday is just a pitstop” alias gaji hanya sekadar mampir sebentar sebelum akhirnya habis terserap berbagai kebutuhan.
• Berita Populer Sulut: Pemakaman Korban Ledakan Bom Asal Bolmong, Nasib Jasad Warga Manado di Kamboja
Gaya hidup serba cepat di kota besar, ditambah godaan promo kilat dan belanja impulsif karena FOMO (fear of missing out), kerap jadi pemicu utama.
Namun bukan cuma soal pengeluaran konsumtif.
Dilansir dari Forbes, Selasa (14/3/2023), akar masalah sebenarnya sering kali terletak pada kurangnya strategi keuangan yang matang dan disiplin dalam pengelolaan uang.
Padahal, dengan perencanaan keuangan yang tepat, gaji tak hanya bisa “bertahan hidup” lebih lama, tapi juga bisa menjadi modal untuk masa depan yang lebih aman secara finansial.
Berikut adalah lima langkah cerdas yang dapat diterapkan agar dompet tetap aman sampai akhir bulan.
1. Terapkan aturan 50/30/20 untuk kelola keuangan
Metode 50/30/20 merupakan pendekatan sederhana yang bisa membantu membagi gaji ke dalam tiga pos pengeluaran utama.
Sebanyak 50 persen dialokasikan untuk kebutuhan pokok, seperti makan, transportasi, sewa atau cicilan rumah, dan tagihan bulanan.
Kemudian, 30 persen ditujukan untuk gaya hidup, seperti hiburan, hobi, atau keinginan personal lain.
Sementara itu, 20 persen sisanya disimpan sebagai tabungan, investasi, atau dana darurat.
Dengan pembagian ini, keuangan setidaknya akan lebih terstruktur dan seimbang. Hal terpenting, pengaplikasian metode ini perlu dilakukan secara konsisten agar bisa menyisihkan dana untuk masa depan tanpa mengorbankan kebutuhan secara berlebihan.
2. Hindari kebiasaan belanja impulsif dengan bikin daftar belanja
Salah satu penyebab gaji cepat habis adalah kebiasaan belanja tanpa perencanaan.
Saat tergoda diskon atau promo, banyak orang akhirnya membeli barang yang sebenarnya tidak dibutuhkan.