TRIBUNMANADO.CO.ID - Kenal dekat dengan Brigadir Polisi (Brigpol) Alfonsus Wira Kendek.
Dia adalah Anggota Polda Sulawesi Utara yang kini dipercayakan menjadi Ajudan Pribadi (Walpri) Gubernur Sulut Yulius Selvanus Komaling (YSK).
Tak banyak yang tahu, Alfonsus Wira Kendek sempat dua kali gagal masuk kepolisian.
Namun dia tak patah semangat, bagi pria kelahiran Manado, 16 Desember 1994 ini, kegagalan justru menjadi pijakan untuk bangkit dan membuktikan bahwa dia mampu, hingga dia berada di posisi saat ini.
Alfonsus dikenal sebagai figur polisi yang juga pernah turun langsung mengungkap berbagai kasus besar dan pelik, baik di Sulawesi Utara maupun di tingkat nasional.
Dia lahir dari keluarga yang sudah lama berkecimpung di dunia kepolisian.
Ayahnya, AKBP (Purn.) Linus Kendek, adalah purnawirawan yang selama masa dinasnya dikenal sebagai sosok yang tegas namun bersahaja.
Sang ibu, Anny Bojoh merupakan seorang profesional di bidang kesehatan.
“Saya tumbuh dengan melihat bagaimana ayah mengabdi. Dari situ muncul keinginan untuk meneruskan perjuangan beliau di Polri,” ungkapnya.
Namun jalannya tak semulus yang dibayangkan. Pada tahun 2012, Alfonsus dua kali mendaftar menjadi anggota Polri gelombang pertama dan kedua dan dua-duanya gagal.
“Itu masa yang sulit, tapi saya percaya bahwa kesempatan akan datang jika saya tidak berhenti mencoba,” katanya.
Tahun 2013, upaya ketiganya membuahkan hasil. Ia lulus sebagai Bintara Polri dan resmi memulai pengabdian sebagai anggota kepolisian.
Alfonsus memulai karirnya dari Samapta Polda Sulut pada tahun 2013.
Dari satuan pengamanan umum itu, ia kemudian dipindahkan ke Polres Minahasa (2014–2015), tempat ia mulai menunjukkan kemampuannya di bidang reserse.
Tahun 2015, ia dipercaya bergabung dengan Ditreskrimum Polda Sulut, hingga akhirnya mendapat penugasan bergengsi sebagai BKO Bareskrim Polri (2017–2019) di Jakarta.
Saat bertugas di Dittipidum Subdit V Jatanwil, Alfonsus ikut serta menangani sejumlah kasus besar lintas wilayah.
Salah satu yang paling dikenangnya adalah pengungkapan kasus penipuan berkedok umrah oleh Frits Travel tahun 2017, dengan total kerugian fantastis mencapai Rp 905 miliar.
“Saya merasa terpanggil karena banyak orang kecil yang jadi korban,” tuturnya.
Saat masih di Polda Sulut, ia pernah bergabung dengan Tim Resmob Manguni Polda Sulut yang dikenal cepat dan tajam dalam mengungkap kejahatan.
Ia terlibat dalam operasi besar penindakan curanmor, trafiking, hingga street crime.
“Saat di lapangan, kita melihat langsung dampak kejahatan pada masyarakat. Itu membuat saya sadar pentingnya kehadiran polisi yang sigap dan bisa dipercaya,” ujarnya.
Sosok Alfonsus dikenal sebagai sosok yang tidak cepat puas.
Di tengah kesibukannya sebagai ajudan gubernur dan penyidik, ia saat ini masih menempuh pendidikan S2 di Universitas Dr. Soetomo (Unitomo) Surabaya.
Langkah ini diambilnya sebagai bentuk komitmen untuk terus mengembangkan diri dan mengikuti perkembangan hukum serta teknologi kepolisian.
Sebelumnya, ia juga telah mengikuti pelatihan Dikbangspes BA Idik Terorisme di Megamendung, Bogor, pada tahun 2018 pelatihan spesialis yang hanya diikuti oleh personel terpilih dari berbagai daerah.
Alfonsus tetaplah pribadi yang rendah hati. Ia menikah dengan Laura Aprillia Lasut, yang selalu mendampinginya dalam suka dan duka.
Bagi Alfonsus, keluarga adalah tempat ia menambatkan semua energi dan semangat untuk terus mengabdi.
“Setiap hari adalah perjuangan. Tapi ketika pulang dan melihat senyum istri, saya tahu bahwa semua ini layak dijalani,” ujarnya lirih.
Kini, selain menjalankan tugasnya sebagai ajudan gubernur, Alfonsus tetap aktif di bidang penyidikan di Ditreskrimsus Polda Sulut.
Dari kegagalan, ia bangkit. Dari kerja keras, ia membangun reputasi.
Dia mendapatkan kepercayaan. Sosok Alfonsus Wira Kendek adalah bukti nyata bahwa dengan ketekunan dan hati yang tulus, seseorang bisa mencapai lebih dari yang dibayangkan. (Ren)
Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.