Daerah Otonom Baru

Daftar Tokoh yang Berperan Penting Memperjuangkan Berdirinya Provinsi Bolmong Raya

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

BMR - Patung Bogani di Kota Kotamobagu, Provinsi Sulawesi Utara. Upaya untuk membentuk Provinsi Bolaang Mongondow Raya (BMR) kian terwujud. Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) melalui Direktorat Jenderal Otonomi Daerah (OTDA) memasukkan Bolaang Mongondow Raya ke dalam daftar 32 calon Daerah Otonomi Baru (DOB) yang dinilai layak untuk dibentuk.

TRIBUNMANADO.CO.ID - Upaya untuk membentuk Provinsi Bolaang Mongondow Raya (BMR) telah berlangsung lebih dari dua dekade.

Aspirasi ini terus bergulir, diperjuangkan oleh banyak pihak mulai dari politisi, birokrat, aktivis hingga budayawan.

Harapan itu kini kian mendekati kenyataan.

Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) melalui Direktorat Jenderal Otonomi Daerah (OTDA) memasukkan Bolaang Mongondow Raya ke dalam daftar 32 calon Daerah Otonomi Baru (DOB) yang dinilai layak untuk dibentuk.

Dalam daftar layak DOB yang diterima Tribun Manado pada Sabtu (26/4/2025) itu, BMR menempati posisi ke-31.

Dalam rapat dengar pendapat Komisi II DPR RI bersama Dirjen OTDA Kemendagri pada Kamis (24/4/2025), Dirjen OTDA Prof Dr Akmal Malik, M.Si, memaparkan perkembangan penyusunan Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) tentang Penataan Daerah serta Desain Besar Penataan Daerah. 

Fokusnya adalah mempercepat proses pembentukan DOB, termasuk Provinsi Bolaang Mongondow Raya.

Bolmong Raya, saat ini terdiri dari empat kabupaten dan satu kota, yakni Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan, Kabupaten Bolaang Mongondow, Kabupaten Bolaang Mongondow Utara, Kabupaten Bolaang Mongondow Timur, dan Kota Kotamobagu.

Lantas siapa saja tokoh yang dinilai berperan penting dalam memperjuangkan berdirinya Provinsi Bolaang Mongondow Raya?

Berikut daftarnya:

Marlina Moha Siahaan

Marlina Moha Siahaan (MMS) memainkan peran penting dalam sejarah pemekaran wilayah Bolaang Mongondow Raya (BMR).

Ia termasuk salah satu tokoh awal yang merintis jalan menuju usaha pemekaran.

Sebagai Bupati Bolaang Mongondow dua periode (2001–2006 dan 2006–2011), MMS mendukung proses pemekaran yang menghasilkan terbentuknya empat kabupaten dan satu kota, yaitu Bolaang Mongondow, Kotamobagu, Bolaang Mongondow Utara, Bolaang Mongondow Timur, dan Bolaang Mongondow Selatan.

Usahanya demo mewujudkan Provinsi Bolmong Raya bahkan hingga ke tingkat pusat. 

Selain itu, MMS juga aktif dalam menjaga dan melestarikan budaya lokal.

Halaman
123

Berita Terkini