Paus Fransiskus Meninggal

Dari Minahasa Utara, Doa untuk Mendiang Paus Fransiskus Mengiringi Aksi Tanam 1 Juta Pohon Matoa

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

DOAKAN - Mendiang Paus Fransiskus didoakan pada pelaksanaan pencanangan penanaman 1 juta bibit pohon matoa Kementrian Agama RI di kantor kemenag Kabupaten Minahasa Utara, Sulawesi Utara. Kegiatan berlangsung di halaman Aula Wale Kerukunan Kantor Kemenag Kabupaten Minahasa Utara, Selasa (22/4/2025).
DOAKAN - Mendiang Paus Fransiskus didoakan pada pelaksanaan pencanangan penanaman 1 juta bibit pohon matoa Kementrian Agama RI di kantor kemenag Kabupaten Minahasa Utara, Sulawesi Utara. Kegiatan berlangsung di halaman Aula Wale Kerukunan Kantor Kemenag Kabupaten Minahasa Utara, Selasa (22/4/2025).

TRIBUNMANADO.CO.ID, AIRMADIDI – Momen khidmat tersaji dalam rangkaian acara Pencanangan Penanaman 1 Juta Bibit Pohon Matoa yang digelar di halaman Aula Wale Kerukunan, Kantor Kementerian Agama Kabupaten Minahasa Utara, Sulawesi Utara, Selasa (22/4/2025). 

Di sela kegiatan tersebut, para peserta menyempatkan diri mendoakan mendiang Paus Fransiskus, pemimpin tertinggi Gereja Katolik Roma yang wafat pada Senin (21/4/2025) di usia 88 tahun.

Doa dipimpin oleh Yean Rasu, Kepala Seksi Penyelenggara Katolik Kemenag Minut.

"Mendoakan mendiang Paus Fransiskus, dilakukan disela pelaksanaan pencanangan penanaman 1 juta bibit pohon Matoa, dia halaman auala Aula Wale Kerukunan Kantor Kemenag Kabupaten Minahasa Utara, Selasa (22/4/2025)," ujar Yean Rasu.

Ia memimpin doa untuk mengenang sosok Paus Fransiskus yang telah melayani umat Katolik di seluruh dunia selama 12 tahun sebagai pemimpin spiritual.

Kegiatan ini dihadiri oleh sejumlah tokoh penting dari unsur pemerintahan dan keagamaan, di antaranya:

  • Kepala Kanwil Kemenag Provinsi Sulawesi Utara, Ulyas Taha
  • Kepala Kantor Kemenag Minut, Chintiya Sepang
  • Asisten I Bidang Pemerintahan Setdakab Minut, Umbase Mayuntu
  • Kadis Pertanian, Wangke Karundeng
  • Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Marthen Sumampouw
  • Perwakilan dari Densus 88
  • Kelompok Kerja Penyuluh Agama (Pokjaluh) dan Kelompok Kerja Pengawas Pendidikan Agama (Pokjawas) se-Kabupaten Minut

Agenda nasional yang diinisiasi oleh Kementerian Agama Republik Indonesia ini turut diramaikan dengan pelaksanaan Ngobrol Bersama (Ngobras) antara Pokjaluh lintas agama dan Pokjawas pendidikan agama sebagai bagian dari gerakan penguatan kerukunan dan cinta kemanusiaan.

"Merawat Kerukunan, menebar Cinta Kemanusiaan, sinergitas lintas agama untuk Minahasa Utara yang Harmonis," menjadi tema besar yang mengiringi acara.

Selain pohon Matoa, bibit pohon lainnya yang ditanam meliputi cempaka, mahoni, dan tabebuya. Program ini dilaksanakan serentak secara nasional sebagai bagian dari peringatan Hari Bumi.

Kepala Kemenag Minut, Chintiya Sepang, menyampaikan rasa syukur dan bangganya karena Minahasa Utara terpilih sebagai lokasi pencanangan.

"Pelaksanaan awal hari ini ada 200 bibit pohon yang di tanam di empat tampat di Minut, lalu akan berlangsung terus sampai 1 juta bibit," ujar Chintiya Sepang, Selasa (22/4/2025).

Ia menambahkan, lokasi penanaman akan mencakup gereja, masjid, madrasah, sekolah, hingga Madrasah di Palaes.

Pihak Kemenag Minut juga telah bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Minut terkait penyediaan lahan.

Kepala Kanwil Kemenag Sulut, Ulyas Taha, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen untuk menerjemahkan visi besar Presiden RI Prabowo Subianto melalui program Asta Cita.

Halaman
12

Berita Terkini