TRIBUNMANADO.CO.ID - Menjelang Pemilihan Suara Ulang (PSU) di Kecamatan Esang Kabupaten Talaud Sulawesi Utara, Calon Bupati Irwan Hasan melakukan berbagai upaya untuk menarik hati warga.
Irwan Hasan mengaku telah bertemu dengan warga dan menjelaskan kembali soal program kerja yang dijanjikan saat kampanye.
Kemudian, meminta bantuan kepada para tokoh yang ada di kecamatan esang untuk membantu setulus hati demi Talaud maju dan mandiri ke depan.
"Jadi, semua sumber daya telah kita lakukan, dan saya bangga punya orang tua, sahabat, keluarga baik yang di dalam Kecamatan Esang maupun diluar yang saling mensupport demi Talaud yang lebih maju ke depan," sebutnya.
Dia pun berpesan kepada seluruh pendukungnnya agar tetap berdewasa berpolitik terutama di Kecamatan Esang.
"Di Kecamatan Esang ini mereka didaulat dan menentukan nasib dari 103 orang yang ada di Kabupaten Talaud, dan saya pikir masyarakat di kecamatan Esang dari Mariri, Lalue dan Bulude, sudah sangat dewasa kontestan PSU ini," jelasnya.
Irwan Hasan dengan optimis yakin akan memenangkan pertarungan di PSU di Kecamatan Esang ini.
"Semua tertunya punya optimisme yang luar biasa, tapi khusus di kami tentu kami yakin akan memenangkan PSU ini, dan tentunya atas seizin Tuhan serta kebesaran yang hadir dalam hidup ini," jelasnya
Gaya Irwan Hasan Saat Bertemu Masyarakat Talaud Sulawesi Utara: Peluk dan Menangis Bersama
Calon Bupati Irwan Hasan memiliki gaya sendiri saat bersilahturahmi dengan masyarakat Kabupaten Kepulauan Talaud.
Irwan Hasan tak malu menyapa semua orang baik dari anak-anak sampai lansia.
Bahkan, Irwan pun merangkul dan memeluk erat -erat orang-orang.
Dia menunjukan prilaku hati bapa yang begitu sayang kepada warga Talaud yang juga merupakan keluarga sendiri.
Sesekali, warga Talaud pun meneteskan air mata saat dipeluk oleh Irwan Hasan.
Mereka terlihat begitu senang karena seorang pejabat yang mau turun menyapa melihat kehidupannya.
Sementara Itu Irwan Hasan saat diwawancarai Tribun Manado, gaya memeluk semua orang itu muncul dari dalam hatinya sendiri.
Dia ingin bersama merasakan apa yang kini dialami oleh masyarakat Talaud.
"Gaya seperti itu tidak bisa dibuat-buat. Itu muncul dari hati saya yang melayani," jelasnya.
Kata Irwan sedari dulu gaya merangkul sudah dia lakukan semasa menjadi Gembala di salah satu gereja di Manado.
"Sebelum saya tiba di Talaud, saya ini adalah soerang pastor, jadi style seperti merangkul dan dipeluk, bukan untuk menarik simpati, tapi natural dari dalam hati saya," jelasnya.
Menurutnya, gaya merangkul itu ternyata juga disukai oleh warga Kabupaten Talaud.
Mereka membutuhkan belaian kasih sayang Tuhan dari semua kesusahan yang dialami.
"Mereka terlihat begitu berharap kepada saya, mereka menangis untuk saya dan saya menangis balik, karena sekali lagi Talaud ini butuh Kemerdekaan," jelasnya.
Lanjut Irwan, masyarakat Talaud begitu susah dan seakan mengalami situasi teraniaya.
"Saya sangat tau kehidupan warga disini, karena keluarga ada disini dan saya tak mau mereka patah semangat dengan kehidupan seperti ini," jelasnya.
Irwan menegaskan jika Talaud bukan butuh kemerdekaan secara kebangsaan, tapi secara kehidupan,
"Listriknya disini mati, BPJS tidak bisa dipakai, peningkatan ekonomi tidak ada, dan hal tersebut saat ini perlu dijawab. Jadi bolehlah saat ini saya anak kampung bermimpi bersama agar bisa membangun daerah ini," jelasnya. (Ren)
Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.