TRIBUNMANADO.CO.ID- Sebentar lagi bulan puasa usai, Kementerian Agama segera melakukan sidang isbat.
Sidang isbat dilakukan untuk penentuan Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1446 Hijriah.
Sidang isbat dijadwalkan sore ini pada Sabtu (29/3/2025).
Baca juga: Breaking News: Hasil Sidang Isbat, Awal Ramadan 1446 Hijriah Jatuh pada 1 Maret 2025
Pembaca dapat menyaksikan sidang isbat melalui saluran link live streaming.
Sehari lagi, umat Islam akan menuntaskan ibadah puasa selama 30 hari.
Setelah itu akan merayakan hari kemenangan Idul Fitri.
Jadwalnya, sidang isbat dimulai dengan seminar hisab rukyat pada pukul 16.00 WIB.
Demikian dikatakan oleh Direktur Jenderal Bina Masyarakat Islam Kementerian Agama, Abu Rokhmad.
Adapun terdapat rangkaian acara yang akan digelar selama sidang isbat.
Acara tersebut diawali dengan seminar terkait metode yang biasa digunakan untuk melihat posisi bulan, yakni metode hisab atau perhitungan astronomi, dan rukyat atau menggunakan pandangan mata.
"Pukul 16.00 seminar hisab rukyat," kata Abu kepada wartawan, Sabtu (29/3/2025).
YouTube KompasTV akan menyiarkan secara langsung proses sidang isbat penentuan Hari Raya Idul Fitri.
Link live streaming YouTube KompasTV bisa diakses langsung melalui berita ini.
>>> Live Sidang Isbat Hari Raya Idul Fitri <<<
Adapun kedua metode lumrah digunakan untuk menentukan kalender bulan Hijriah.
Abu mengatakan meskipun metode hisab sudah memiliki kemajuan pesat, metode rukyat tetap harus dilakukan.
Hal ini karena metode tersebut masih digunakan untuk sebagian kelompok masyarakat Indonesia.
"Pergerakan benda langit itu dinamis. Rukyat menjadi momen pembuktian bahwa hitungan hisab yang kita gunakan selama ini benar-benar akurat. Ini juga menjadi sarana edukasi bagi masyarakat bahwa Islam sangat menghargai ilmu pengetahuan," ujar dia.
Dia menyebut sangat penting menjaga keseimbangan ilmu astronomi dengan tradisi keagamaan untuk menentukan awal bulan Hijriah.
Oleh karena itu, Kementerian Agama hadir memberikan jembatan bagi pendekatan kedua metode tersebut.
Setelah seminar hisab-rukyat, Kemenag akan menggelar sidang isbat secara tertutup, dan hasilnya akan diumumkan langsung oleh Menteri Agama Nasaruddin Umar pada pukul 19.00 WIB.
Sebagai informasi, untuk metode hisab, pemerintah Indonesia berpatokan pada keputusan Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura (MABIMS).
Kriteria MABIMS ini menentukan awal bulan Hijriah bisa dipastikan ketika ketinggian hilal minimal 3 derajat dengan sudut elongasi minimal 6,4 derajat.
Sebelumnya, Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar mengatakan pemerintah akan menggelar sidang isbat untuk menentukan 1 Syawal atau lebaran Idulfitri 1446 h pekan depan.
"Jadi sidang isbat itu tanggal 29 (Maret) ya sidang isbatnya, karena ikhtimanya itu tanggal 29 juga itu sekitar sore ya," kata Nasaruddin di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (22/3/2025).
Nasaruddin juga berharap pada tanggal tersebut para perukyat hilal dari berbagai macam ormas sudah menyebar di seluruh wilayah Indonesia.
"Akan tetapi, kalau melihat kondisi objektifnya hilal berdasarkan kisarannya masih di bawah 0. Masih minus 3 derajat," kata dia.
Nasaruddin mengatakan elongasinya juga masih sangat rendah, belum memenuhi standar yang telah ditentukan, yaitu ketinggian hilal 3 derajat dan elongasinya sekitar 6 derajat.
"Ini jauh dibawa ya. Dari segi ilmu hisab, Muhammadiyah sudah menetapkan bahwa ini artinya dicukupkan 30 hari bulan suci Ramadan, dan dengan demikian lebarannya tanggal 31," kata dia.
"Namun kepastiannya itu nanti menunggu sidang isbat pada tanggal 29 itu. Insyaallah, saya kira itu. Potensinya bersama seperti yang di awal," tandasnya.
Agenda Sidang Isbat Penetapan 1 Syawal 1446 H
Jadwal dan agenda sidang isbat pada 29 Maret 2025 adalah sebagai berikut:
Seminar Posisi Hilal
- Pukul 16:30 WIB:
Seminar posisi hilal yang terbuka untuk umum dan dapat disaksikan secara langsung melalui streaming di channel YouTube Bimas Islam TV.
Pelaksanaan Sidang Isbat
- Pukul 18:30 WIB:
Pelaksanaan sidang isbat yang bersifat tertutup untuk umum, di mana hasil dari sidang ini akan membahas posisi hilal berdasarkan hasil rukyat dan hisab.
Konferensi Pers
- Pukul 19:05 WIB:
Konferensi pers akan dilakukan oleh Menteri Agama, Nasaruddin Umar, untuk mengumumkan hasil penetapan 1 Syawal 1446 H.
Kegiatan ini juga dapat disaksikan secara live streaming di channel YouTube Kemenag RI dan Bimas Islam TV.
Sidang isbat menggunakan dua metode, yaitu hisab dan rukyat.
Melalui hisab, perhitungan astronomis menunjukkan bahwa ijtimak atau konjungsi akan terjadi pada 29 Maret 2025, pukul 17:57:58 WIB.
Secara khusus, posisi hilal akan bervariasi, dengan estimasi berkisar antara minus tiga derajat di Papua hingga minus satu derajat di Aceh.
Rukyatul Hilal akan dilakukan di 33 titik di setiap provinsi, kecuali Bali, untuk mengamati visibilitas bulan baru.
Kementerian Agama mengundang berbagai pihak dalam sidang isbat ini, termasuk:
Hal ini menunjukkan pentingnya kolaborasi dalam proses penentuan awal bulan Hijriah.
Sidang isbat penetapan 1 Syawal 1446 H adalah sebuah proses yang penting dan melibatkan banyak pihak untuk memastikan bahwa perayaan Idul Fitri dapat dilaksanakan pada waktu yang tepat.
Dengan kombinasi antara perhitungan astronomi dan observasi langsung, diharapkan penetapan awal bulan dapat berjalan dengan transparan dan akurat.
Hasil dari sidang ini akan diumumkan secara resmi pada malam hari melalui konferensi pers oleh Menteri Agama.
(Tribunnews.com/ Chrysnha, Oktavia WW)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com