Cuaca Ekstrem di Minut

Breaking News - Ada Pohon Tumbang di Matungkas Minut Sulawesi Utara, Kendaraan Tak Bisa Lewat

Penulis: Indry Panigoro
Editor: Indry Panigoro
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

CUACA EKSTREM: Pohon tumbang di Matungkas Minut Sulawesi Utara, Sabtu 22 Maret 2025. Karena pohon roboh ini kendaraan tak bisa lewat.

TRIBUNMANADO.CO.ID - Info tribun breaking news.

Hujan deras yang mengguyur Minahasa Utara (Minut), Sulawesi Utara (Sulut)sejak Jumat 21 Maret 2025 pagi hingga Sabtu 22 Maret 2025 pagi menyebabkan sebuah pohon besar di Desa Matungkas Minut tumbang dan menutupi jalan.

Kejadian ini mengakibatkan kendaraan tidak bisa lewat, sehingga menyebabkan kemacetan dan kesulitan bagi warga setempat.

Pohon yang tumbang tersebut berada di Jalan AHJ Purukan, Desa Matungkas, Kecamatan Dimembe, Minut, Sulut.

Akibat dari pohon roboh tersebut, akses dari dan ke jalan utama menuju Desa Kolongan terputus.

Warga setempat berusaha untuk membersihkan pohon yang tumbang, namun prosesnya membutuhkan waktu yang cukup lama.

"Iya sudah dari pagi ini pohon roboh. Tapi ini sementara diberishkan. Tidak ada korban jiwa," kata Yuni warga perum di Desa Matungkas.

Hujan deras yang terjadi selama dua hari tersebut juga menyebabkan beberapa kerusakan lainnya, seperti banjir dan longsor, di beberapa wilayah di Minut.

Data laporan bencana di Minut, yang masuk ke call center Pusdalops Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Minut di dominasi bencana Banjir.

Musibah banjir ada 13 titik, tersebar di Desa Likupang 2 Kecamatan Likupang Timur, Desa Mapanget Kecamatan Talawaan, Desa Watutumou Kecamataan Kalawat.

Kemudian Desa Kolongan Kecamatan Kalawat, Desa Warisa Kecamatan Talawaan, Desa Paniki Baru Kecamatan Talawaan, Desa Wangurer Kecamatan Likupan Selatan.

Desa Kokoleh 1 dan 2 Kecamatan Likupang Selatan, Desa Paslaten Kecamatan Likupang Selatan, Desa Batu dan Desa Werot di Kecamatan Likupang Selatan serta Desa Talawaan Atas Kecamatan Wori.

Ada juga bencana banjir dan tanah longsor di Desa Watutumou Kecamatan Kalawat.

Menyusul setelah bencana banjir, ada bencana pohon tumbang di lima lokasi.

Di Desa Sawangan Kecamatan Airmadidi, Desa Dimembe Kecamatan Dimembe, Desa Kawangkoan Baru Kecamatan Kalawat serta Desa Kema 3 dan Desa Lansot Kecamatan Kema.

Untuk bencana tanah longsor ada satu laporan di Desa Lembean Kecamatan Kauditan.

Menurut Kepala Pelaksana (Kalaks) Badan Penanggulagan Bencana Daerah (BPBD) Minut Theodore Lumingkewas, data tersebut sifatnya data awal dan sementara.

Berdasarkan informasi awal yang dirangkum, terjadi pohon roboh di Jalan Sawangan Airmadidi.

Selain itu, terjadi longsor menutup akses jalan di Jalan Marawas yang menghubungkan Lembean Minut dan Tondano Minahasa.

Dan satu titik longsor lainnya, di Jalan Marawas ke Kampung Jawa Tondano Minahasa.

Informasi dua titik longsor di Jalan Marawas Lembean Minut ke Tondano Minahasa, sebagaimana disampaikan warga yang melintas di jalan itu.

Menurut Kris dan Ise, kejadiannya beberapa jam yang lalu ketika mereka menempuh perjalanan dari Bitung ke Tondano.

"Ketika lewat di Marawas (Lembean - Tondano), ada dua titik longsor," kata Kris dan Ise lewat sambungan WA, Jumat (21/3/2025).

Akibatnya perjalanan keduanya menuju ke Tondano menggunakan sebuah mobil terhambat.

Mereka akhirnya memilih jalur atau kalan alternatif agar tidak terjebak di titik longsor.

BPBD Minut mengimbau ke warga di wilayah rawan bencana waspada.

"Jangan segan untuk memberikan informasi dan laporan kepada kami, untuk kita bersama-sama lakukan mitigasi atau penanganan," kata Kepala Bidang (Kabid) Penanganan Kedaruratan dan Logistik BPBD Minut, Jumat (21/3/2025).

Kepala Pelaksana (Kalaks) BPBD Minut Theo Lumingkewas juga mengimbau warga Minut dan sekitar yang akan melintas di wilayah Minahasa Utara agar perhatikan perkiraan cuaca dari BMKG, hingga imbauan dari BPBD di sosial media (Sosmed).

Perkiraan cuaca ekstrem akan berlangsung selama bulan Maret 2025.

Pihaknya juga telah mendapat instruksi dari Bupati dan Wabup Minut, Joune Ganda dan Kevin Lotulung untuk stand by 1x24 jam serta langsung melakukan penanganan ketika ada bencana.

"Kami berpesan ke warga ketika terjadi akan dan terjadi bencana, lakukan deteksi dini, perhatikan barang berharga di evakuasi ke tempat aman. Kalau ada disekitar pemukiman ada pohon besar dan berotensi terdampak, segera laporkan untuk di antisipasi bersama instasi terkait," jelas Lumingkewas. (Ind/Crz)

Baca Berita Lainnya di: Google News

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya

 

Berita Terkini