TRIBUNMANADO.CO.ID - Di balik kanvas dan palet warna, Kezia Christina Rimpulaeng atau yang akrab disapa Key, terus menggoreskan kisah berbakatnya.
Gadis kelahiran Kota Kotamobagu, 8 September 2003 ini telah jatuh cinta pada seni lukis sejak kecil.
Bagi Key, seni bukan hanya sekadar hobi, melainkan juga sarana ekspresi dan kreativitas yang membawa banyak kesempatan.
“Melukis membuat saya bisa mengekspresikan diri dan meningkatkan kreativitas. Dari hobi ini juga, saya bisa membuka bisnis kecil sendiri di bidang kecantikan, yaitu nail art,” katanya, Rabu (19/3/2025).
Bakatnya dalam seni terbukti tak hanya di kanvas. Ia sering mengikuti berbagai lomba melukis sejak sekolah dan berhasil meraih juara.
Tak hanya itu, pada tahun 2024, Kezia bahkan terpilih mewakili kampusnya dalam ajang Pemilihan Mahasiswa Berprestasi.
Hal ini membuktikan bahwa dirinya tak hanya unggul dalam kreativitas, tetapi juga dalam akademik.
Namun, perjalanan di dunia seni tentu tak selalu mulus.
Key menghadapi tantangan dalam membagi waktu antara kuliah dan pekerjaan.
“Terkadang saya harus pandai mengatur waktu. Kuliah tetap menjadi prioritas, tapi ketika ada project, saya harus bisa menyesuaikan,” ucapnya.
Selain itu, masih banyak orang yang belum memahami bahwa seni memiliki nilai yang tinggi.
Dengan bakatnya itu, Key mengaku bisa mendapatkan hal positif, termasuk mandiri secara ekonomi.
“Dengan hobi ini, saya bisa membiayai keperluan saya sehari-hari, meski sedang duduk dibangku kuliah.” tuturnya.
Key mengaku bila banyak yang belum mengerti bahwa seni itu mahal.
Menurutnya, butuh waktu, keterampilan, dan dedikasi untuk menghasilkan karya yang bernilai.